Strategi Omics Terpadu: Fondasi Ketahanan Tanaman Pertanian

By PorosBumi 20 Jul 2025, 06:20:49 WIB Sains
Strategi Omics Terpadu: Fondasi Ketahanan Tanaman Pertanian

CIBINONG - Tantangan ketahanan tanaman pertanian di tengah perubahan iklim dan ancaman cekaman, baik biotik maupun abiotik menuntut strategi inovatif untuk memperkuat kualitas, produktivitas, dan adaptasi tanaman. Salah satu pendekatan mutakhir yang kini menjadi perhatian utama dalam sains tanaman adalah penggunaan strategi omics terpadu.

Strategi omics mencakup berbagai bidang, seperti genomik, transkriptomik, proteomik, dan metabolomik. Bersama-sama, bidang-bidang ini memberikan pemahaman menyeluruh tentang struktur, fungsi, dan dinamika molekuler dalam tanaman, mulai dari tingkat gen, RNA, protein, hingga metabolit yang dihasilkan.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan bioteknologi, strategi omics kini menjadi fondasi utama bagi program riset dan pengembangan tanaman pertanian yang tangguh serta berdaya saing tinggi di masa depan. Teknologi omics telah membuka peluang baru dalam pengembangan tanaman yang tahan terhadap berbagai cekaman lingkungan, seperti kekeringan, suhu tinggi, salinitas, hingga serangan hama dan penyakit.

Baca Lainnya :

Perkuat Riset Hortikultura
Untuk meningkatkan pemahaman lintas disiplin ilmu mengenai potensi penerapan strategi omics dalam riset hortikultura, khususnya dalam pemuliaan, fisiologi, dan biofortifikasi tanaman, BRIN melalui Pusat Riset Hortikultura (PRH), Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penerapan Biologi Struktural dalam Riset Hortikultura” pada Rabu (16/07).

Kepala Pusat Riset Hortikultura, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, Dwinita Wikan Utami, menjelaskan bahwa upaya ketahanan pangan dan dampak perubahan iklim menuntut adanya teknologi pertanian presisi.

"Pendekatan ini bukan hanya pada level pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), tetapi harus sampai pada level molekuler dalam perakitan produk pertanian yang berkelanjutan," ujarnya. Dalam hal ini, pendekatan simpul-simpul gen dan molekul yang berperan terhadap sifat target sangat penting dalam perakitan varietas unggul.

Sinergi Omics dan Studi Struktural Percepat Pemuliaan Tanaman
FGD tersebut menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya, di antaranya Adhityo Wicaksono, seorang Bioinformatics Research Fellow dari PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab.

“Penelitian omics (genomik, transkriptomik, proteomik, metabolomik) kini jadi tulang punggung peningkatan ketahanan tanaman pertanian,” ungkap Adhityo dalam paparannya yang berjudul “Strategi Omics  Terpadu untuk Ketahanan Tanaman Pertanian: Studi Struktural Protein Kacang Hijau Adaptif Lingkungan”.  

Menurutnya, sinergi antara sequencing asam nukleat dan protein, serta studi struktural, menjadi kunci memahami fondasi biologis adaptasi dan ketangguhan tanaman.  "Pendekatan omics dan integrasi berbagai platform analisis dapat mempercepat pemuliaan serta adaptasi tanaman pertanian terhadap tantangan lingkungan, sekaligus mendukung ketahanan pangan melalui inovasi berbasis data ilmiah," jelasnya.

Dalam sesi diskusi, terungkap bahwa kekayaan fenotip dan genetik sumber daya genetik dapat dijadikan sebagai sumber populasi kajian multiomics. "Pengambilan sampel dari populasi dengan karakter fenotip yang positif dan negatif dapat digunakan untuk kajian diferensial ekspresi dengan menghubungkan sekuen DNA dan RNA ke studi struktural protein baik secara wet lab maupun dengan teknologi bioinformatika," ujar Adhityo.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan kompetensi periset di Pusat Riset Hortikultura dalam mendukung program percepatan kolaborasi riset pangan melalui NutriFoodSync oleh BRIN. (fy/ed.ade, mfs)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment