- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
.jpg)
TANGERANG - Survei kedua kegiatan
penanaman yang dilakukan di Kawasan Hutan Negara, Desa Sukawali, Kabupaten
Tangerang, Banten pada Selasa (9/9/2025), Universitas Nasional (UNAS) Jakarta bersama
Kedutaan Besar Malaysia menginisiasi program Penanaman dan Restorasi Mangrove
sebagai bentuk komitmen nyata dalam konservasi lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan.
Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS, Dr Fachruddin M
Mangunjaya MSi mengatakan, kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada aspek
ekologi, tetapi juga memiliki dimensi edukatif dan sosial. “Mahasiswa sebagai
generasi muda dan garda terdepan akan dilibatkan langsung dalam proses survei,
penanaman, hingga monitoring pertumbuhan mangrove, sehingga memperoleh
pengalaman lapangan yang berharga,” kata Fachruddin.
Tidak cukup sampai di situ, kegiatan yang dibuat kolaboratif
ini melibatkan, Klub Indonesia Hijau, Kelompok Stacia Hijau, masyarakat sekitar
yang diberdayakan sampai kepada siswa sekolah. Dengan dukungan mitra
internasional seperti Kedutaan Besar Malaysia, program ini juga akan menjadi
wadah memperkuat diplomasi lingkungan, mempererat kerja sama bilateral, serta
menjadi model kolaborasi internasional dalam upaya pelestarian alam.
Baca Lainnya :
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan0
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat0
- Gatal Kepala dan Sebal0
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta 0
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat0
Pada survei kedua ini bertujuan untuk mewujudkan langkah
nyata dalam konservasi lingkungan pesisir sekaligus menjadi sarana pembelajaran
dan pengabdian masyarakat. Secara khusus, tujuan kegiatan ini yakni Restorasi
ekosistem pesisir melalui penanaman 10.000 batang mangrove di kawasan yang
mengalami degradasi, sehingga fungsi ekologis pantai sebagai penahan abrasi,
penangkap sedimen, dan habitat biota laut dapat dipulihkan.
Dalam kegiatan survei kali ini, turut serta para dosen
Biologi, di antaranya, mantan dosen UNAS J Sugardjito PhD, Astri Zulfa MSi,
Astri Rozanah Siregar MSi, serta Dr Irma Indriyani dari Kepala Biro
Administrasi Kerjasama UNAS. Dalam kegiatan tersebut mitra lokal yang terlibat
dari KTH Remaja Tanjung Burung.
KTH Remaja Tanjung Burung, Ahmad Marbawi yang biasa disapa
Bawi menjelaskan, bahwa ada dua tempat yang akan menjadi tempat penanaman,
pertama di bibir pantai, itu untuk acara seremoni, sementara tempatnya yang
agak ke dalam itu lebih banyak lagi yang ditanam. “Diharapkan dari 10.000 yang
ditanam akan dimonitor secara berkala. Jika ada yang mati akan ditambal sulam,”
kata Bawi.
Area kawasan hutan negara (hutan lindung) Desa Sukawali ini
memiliki luas lebih kurang 111 Ha, sementara luas kawasan hutan negara yang sudah
abrasi lebih kurang 60 Ha. Sisanya daratan kawasan hutan negara lebih kurang 51
Ha, yang terbagi dalam dua petak. “Lahan ini pelan-pelan harus kami hijaukan
sebagai benteng alami dari daerah ini,” tutup Bawi. (fadlik al iman)
