BRIN - UNPAD Gagas Pusat Kolaborasi Riset Kelautan

By PorosBumi 20 Mei 2025, 10:17:42 WIB Sains
BRIN - UNPAD Gagas Pusat Kolaborasi Riset Kelautan

BANDUNG - Pusat Riset Oseanografi (PRO) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkunjung ke Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (UNPAD) untuk menjajaki kerjasama strategis bidang riset dan pendidikan kelautan. Pertemuan ini berlangsung di Kampus FPIK UNPAD Jatinangor, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/05).

Dekan FPIK UNPAD, Yudi Nurul Ihsan membuka diskusi dengan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam riset kelautan. Ia menceritakan pengalamannya dalam penelitian bersama BRIN satu dekade sebelumnya dan menekankan bahwa kerja sama yang terstruktur dapat mengoptimalkan publikasi serta hasil riset. 

“Jika riset dan publikasi dilakukan bersama, kita bisa mencapai hasil yang lebih baik dan mencegah pengulangan penelitian yang tidak perlu,” ujarnya.

Baca Lainnya :

Diskusi kolaboratif ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dan riset nasional dalam menciptakan inovasi kelautan yang berdampak. Ia lalu menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai wujud integrasi antara pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kepala PRO BRIN, Udhi Eko Hernawan kemudian menyampaikan bahwa kolaborasi ini dapat bermula dari kerja sama antara kelompok riset dan program studi, sebelum melibatkan mitra internasional. Salah satu gagasan utama yang muncul adalah pembentukan Pusat Kolaborasi Riset yang akan fokus pada bidang-bidang unggulan keduanya. 

“Menyambung kunjungan dari tim FPIK UNPAD sebelumnya kami di Ancol, kami berdiskusi mengenai bagaimana menjalin kerja sama riset dari pertemuan ini. Setidaknya sampai Perjanjian Kerja Sama di level fakultas dan pusat riset, terkait kerjasama dan teknisnya,” ungkap Udhi. 

Sehubungan dengan itu, Udhi mengungkapkan tema risetnya sedang diupayakan dan tidak menutup kemungkinan melibatkan pihak-pihak internasional. Namun ia menyarankan agar sebelumnya dimulai antar kelompok riset dan prodi. Sehingga ide akan semakin membesar. Ia pun menambahkan bahwa salah satu ide yang muncul adalah mendirikan Pusat Kolaborasi Riset yang spesifik sesuai dengan kompetensi keduanya.

Ia lantas menjabarkan bidang – bidang yang diusulkan untuk dikerjasamakan. Pertama, kolaborasi riset kesehatan laut. Bidang ini menjadi branding utama bagi kerja sama riset tersebut. Kemudian Integrated Marine Biosphere (IMBER) yang mencakup studi ekosistem kelautan yang berkelanjutan dan pengaruhnya terhadap lingkungan laut.

Lalu dinamik ekologi, sebagai riset yang berfokus pada peran segitiga dalam filogeografi invertebrata bentik di INDO-Melayu. Termasuk di dalamnya kajian biota seperti sea cucumber. Terakhir, Blue Carbon Research sebagai penelitian yang mengarah pada program mitigasi perubahan iklim melalui pembuatan roadmap dan rencana aksi terkait karbon biru.

Dari sisi UNPAD, sejumlah topik riset juga dipaparkan seperti konservasi penyu, penyimpanan karbon di terumbu karang, biodiversitas bentik, hingga perubahan iklim dan perikanan. Pertemuan ini menghasilkan beberapa kesepakatan awal, antara lain pembuatan proposal PKR bersama yang akan diajukan oleh pihak UNPAD, dengan dukungan fasilitasi dari BRIN. Target awal adalah lima mahasiswa program doktoral serta lima publikasi ilmiah hasil kolaborasi.

Skema PKR BRIN akan menyediakan pendanaan tahunan sebesar Rp300 juta serta beasiswa DBR untuk mahasiswa yang terlibat dalam proyek riset. Diskusi ini menjadi tonggak awal kolaborasi strategis antara UNPAD dan BRIN dalam mendukung pembangunan kelautan berkelanjutan di Indonesia. (SS/ed:and,jml)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment