- BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia
- Kisah Gayatri, Istri Raja Pertama Majapahit, Nenek Hayam Wuruk
- Ini Sejumlah Lokasi Berburu Matahari Terbit sambil Wisata Kuliner
- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
- Beras!
- BRIN Manfaatkan Drone LiDAR Pantau Keberhasilan Konservasi Hutan Mangrove
- Greenpeace Dukung Kongres Dunia Pertama Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dari Tiga Kawasan Hutan
BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
.jpg)
BANDUNG - Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Sumber Daya Geologi (PRSDG) bersama
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung (UNISBA), menandatangani naskah
perjanjian kerja sama riset karakterisasi sumber daya geologi dan pemanfaatan
mineral ikutan, di UNISBA, Bandung, Rabu (28/5).
Kepala PRSDG BRIN, Iwan Setiawan, mengatakan, peradaban
manusia tidak terlepas dari kebutuhan bahan baku alam berupa logam. “Logam yang
dibutuhkan pada era sekarang adalah logam sebagai katalis untuk meningkatkan
performance dari material maju untuk diaplikasikan dalam industri teknologi
yang ramah lingkungan atau energi hijau,” kata Iwan.
Perkembangan teknologi yang pesat membutuhkan ketersediaan
logam untuk memenuhi kebutuhan industri maju dalam negeri, terutama electric
vehicles, motor listrik, permanent magnet, baterai, dan seterusnya.
Baca Lainnya :
- BRIN - UNPAD Gagas Pusat Kolaborasi Riset Kelautan0
- BRIN Ungkap Proyeksi Angin Ekstrem di Jawa Timur, Tertinggi di Indonesia0
- Prediksi Perubahan Iklim Masa Depan Arus Lintas Indonesia, BRIN Gunakan Pendekatan Masa Lalu0
- Fasilitas Riset Lidar Tingkatkan Pemahaman Dinamika Cuaca dan Iklim di Khatulistiwa0
- Uji Kelayakan Lokasi PLTN, BRIN dan BMKG Lakukan Kajian Potensi Tsunami di Pantai Gosong0
Unsur logam yang dimaksud adalah logam kritis, yaitu logam
yang sangat dibutuhkan oleh industri strategis nasional, pertahanan keamanan,
memberikan dampak ekonomi yang signifikan, dan belum ada substitusinya.
"Mineral-mineral tersebut memiliki risiko tinggi ketersediaannya karena
banyak faktor, dari yang sifatnya lokal berupa kebijakan negara produsen hingga
politik global,” jelasnya.
Menurut Keputusan Menteri ESDM No 296.K/MB.01/MEM.B/2023,
terdapat 47 unsur logam kritis. Unsur-unsur tersebut umumnya merupakan ikutan
dari komoditas mineral utamanya, seperti pada endapan bauksit selain Al,
terdapat V, Ti, Gal; pada logam Ni, terdapat unsur ikutan Co dan Cr, dst. “Logam
terdapat di permukaan dan di bawah permukaan bumi karena proses geologi yang
kompleks,” imbuh Iwan.
Dirinya menegaskan untuk mengembangkan teknologi yang
berkesesuaian dengan karakteristik endapan logam kritis pada sedimen pasir
kuarsa dibutuhkan kolaborasi multisektor, di antaranya lembaga riset, perguruan
tinggi, dan industri terkait.
“PRSDG BRIN memberikan kontribusi keterlibatan periset ahli
di bidang geologi dan pengolahan mineral. UNISBA menyediakan periset pengolahan
mineral, pertambangan, metalurgi, dan mahasiswa. Dan PT Timah menyediakan tim
eksplorasi dan pengolahan, juga mendukung finansial selama kegiatan riset,”
tegas Iwan.
Dia berharap, kolaborasi menghasilkan model karakteristik
endapan pasir silika pembawa logam V, Ti, Fe, Si, dan REE dari endapan pasir
silika by product PT Timah atau endapan sedimen di sekitarnya. Serta, teknologi
pengolahan yang dapat diimplementasikan di industri. “Semua output yang
dihasilkan dari kegiatan kolaborasi ini adalah milik bersama, seperti
publikasi, paten, lisensi, dan kekayaan intelektual lainnya,” tuturnya.
Dekan Fakultas Teknik UNISBA, Dzikron, menyampaikan bahwa
pihaknya siap menyediakan periset pengolahan mineral, pertambangan, metalurgi,
dan mahasiswa. Dia menilai kerja sama ini akan sangat baik dalam rangka riset
karakterisasi sumber daya geologi dan pemanfaatan mineral ikutan.
Senada, Wakil Dekan III UNISBA, M. Rahman Ardiansyah,
mengungkapkan latar belakang kerja sama antara Fakultas Teknik UNISBA dengan
BRIN diawali kesamaan visi dan misi kedua pihak, yaitu terkait penelitian.
“Di Fakultas Teknik UNISBA, banyak sekali mahasiswa yang
membutuhkan pengalaman-pengalaman studi lanjut di lapangan. Sedangkan di BRIN
ada peluang untuk melakukan penelitian tersebut sehingga terjadilah kerja sama
ini yang diharapkan bisa saling menguntungkan,” jelas Rahman.
Dia menuturkan kerja sama ini membuka peluang kerja sama
selanjutnya. Tidak hanya program studi Teknik Pertambangan, tetapi ada juga
program studi Teknik Industri. “Ke depan tidak hanya di Teknik Pertambangan
tetapi juga di industrialisasinya. Sehingga, seluruh sumber daya alam dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sesuai amanah UUD Negara
Republik Indonesia 1945, Pasal 33 ayat 3,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Program Studi Teknik
Pertambangan UNISBA, Yunus Ashari, menerangkan bahwa kolaborasi diperlukan
untuk bisa maju bersama. “Fakultas teknik khususnya Teknik Pertambangan UNISBA
ingin kolaborasi sebanyak mungkin, baik dengan industri maupun lembaga litbang
di Indonesia, maupun di luar negeri agar bisa berkembang menyongsong teknologi
yang semakin maju,” ungkapnya.
Dirinya berharap adanya perluasan kerja sama. Selain
menghasilkan keluaran berupa jurnal bereputasi tinggi baik nasional maupun
internasional, juga memberikan kemajuan untuk tenaga pengajar dan para
mahasiswa akan lebih berpengalaman untuk masa depan. (mg, kg:ed: tnt)
