- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Ikhtiar ASDP Sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi Serta Perekat Lintas Budaya dan Beragam Komunitas
.jpg)
Keterangan Gambar : Aktivitas pelayaran kapal PT ASDP (dok ASDP)
Wahyono
Jurnalis Porosbumi.com
Baca Lainnya :
- Surat Dalam Cerita0
- MOCA Singapura Panggungkan A Path to Glory0
- Desa Bedono Tenggelam, Petani Ini Terus Menanam Mangrove untuk Bertahan0
- Unggul se Asia-Pasifik, SDN Papela Rote Ndao Menang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 20250
- PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua 0
Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan hamparan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memastikan konektivitas antarwilayah. Tantangan ini mencakup jarak geografis luas, kondisi infrastruktur yang bervariasi, serta kebutuhan untuk menghubungkan komunitas beragam secara budaya dan ekonomi. Faktor-faktor tersebut membuat kebutuhkan akan jasa pelayaran mumpuni yang bisa menjangkau semua jengkal wilayah Tanah Air tanpa terkecuali dan kuat secara ekonomi menjadi hal utama.
Dalam konteks itulah hadirnya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), atau yang lebih dikenal sebagai ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) memainkan peranan vital sebagai stake holders dalam mengatasi tantangan ini. Melalui layanan penyeberangan antar-pulau, secara faktual ASDP telah membuktikan perannya tidak hanya memperlancar mobilitas penumpang dan barang, tetapi juga menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan penguatan hubungan antar-komunitas di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk menguji fakta tersebut, pertanyaan yang bisa diajukan antara lain, bagaimana cara dan strategi ASDP dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah-wilayah yang dilayaninya selama ini? Lalu apa saja peran dan kontribusi ASDP dalam mempererat hubungan konektivitas antar pulau maupun komunitas? Artikel kali ini mencoba untuk sedikit mendeskripsikan dan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tersebut dari pengalaman yang sudah dilakukan ASDP selama ini.
Memudahkan Konektivitas Antar-Pulau
ASDP sebagai salah satu pemegang panji BUMN berperan menyediakan layanan penyeberangan antar-pulau, mengelola pelabuhan penyeberangan, dan memastikan keselamatan transportasi laut. Didirikan pada 1973 sebagai Proyek Angkutan Sungai, Danau, dan Ferry (PASDF), ASDP kini telah menjadi operator feri terbesar di Tanah Air.
Sampai tahun 2022, ASDP mengoperasikan 36 pelabuhan
penyeberangan yang tersebar di seluruh Indonesia, didukung oleh 4 kantor
regional dan 27 kantor cabang. Perusahaan ini menjalankan lebih dari 206 jalur
penyeberangan, dengan armada berjumlah 160 kapal di tahun 2020, mengangkut 49
juta penumpang setiap tahunnya, sehingga menjadikannya salah satu penyedia feri
terbesar di dunia.
Layanan ASDP meliputi penyeberangan komersial dan rute perintis. Penyeberangan perdagangan menghubungkan pulau-pulau besar, seperti lintas Merak (Banten)-Bakauheni (Lampung) dan Ketapang (Banyuwangi)-Gilimanuk (Bali), yang menjadi rute padat untuk transportasi barang dan penumpang. ASDP juga menyediakan layanan penyeberangan perintis guna menjangkau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang selama ini dapat dianggap sebagai rute 'merugi'.
Seperti yang diketahui, wilayah 3T yang merupakan daerah terpencil yang secara
ekonomi memang jarang diperhatikan oleh layanan penyeberangan komersial. Di
tengah kondisi yang secara komersial kurang menguntungkan ini, ASDP hadir
melayani dan berusaha menjangkau semua lapisan anak bangsa di gugusan pulau
terpencil. Rute perintis kawasan 3T yang dilayani ASDP meliputi jalur Maccini
Baji-Pulau Sabutung di Sulawesi Selatan serta Tanjung Uban-Tambelan-Sintete
yang menghubungkan Kepulauan Riau dengan Kalimantan Barat.
Data dari Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan (TSDP) Kementerian Perhubungan mencatat bahwa di tahun 2023, ada
274 lintas penyeberangan perintis yang dilayani oleh 107 kapal, dengan anggaran
subsidi mencapai Rp583,083 miliar. Konektivitas antarpulau yang didukung oleh
ASDP tidak hanya memberikan akses transportasi, tetapi juga berperan sebagai
"jembatan terapung" yang menyambungkan jaringan jalan dan kereta yang
terpisah oleh air. Ini memungkinkan integrasi multimoda, yang mendukung
kelancaran pengiriman barang dan mobilitas masyarakat.
Mengakselerasi Pertumbuhan Berbagai Sektor Kehidupan
Fakta
membuktikan bahwa keberadaan ASDP selama ini mampu memberi dampak signifikan di
berbagai bidang di wilayah-wilayah yang dilayaninya. Dampak kehadiran ASDP di
sejumlah sektor bisa diuraikan sebagai berikut:
1. Dorong
Ekonomi Daerah Tumbuh
Transportasi adalah fondasi utama perekonomian nasional, regional, dan lokal. Dalam konteks makro-ekonomi, eksistensi ASDP berperan dalam mengurangi biaya produksi, meningkatkan harga jual barang, dan menarik investasi baru ke area yang terhubung. Studi mengungkapkan bahwa pembukaan jalur penyeberangan baru dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilayani, karena akses yang lebih baik mendorong perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Sebagai contoh,
kolaborasi strategis antara ASDP dan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN)
pada Maret 2025 untuk meningkatkan layanan Ro-Ro (Roll-on/Roll-off) dari
Terminal Umum DABN Probolinggo ke kawasan Indonesia Timur telah memperbaiki
efisiensi distribusi logistik. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat
distribusi barang dan penumpang, serta menciptakan peluang ekonomi baru di wilayah-wilayah
yang dilewati. Pelabuhan strategis seperti Bolok di Kupang, Waingapu di Sumba
Timur, dan Kalabahi di Alor juga memiliki peran krusial dalam mendukung
distribusi logistik dan pergerakan masyarakat di Indonesia Timur, yang sangat
bergantung pada transportasi laut.
Studi
di Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur juga menunjukkan
bahwa keberadaan pelabuhan ASDP meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Distribusi barang yang lebih lancar telah meningkatkan pendapatan masyarakat,
yang pada akhirnya memengaruhi tingkat kesejahteraan. Pelabuhan ini juga memicu
munculnya peluang bisnis baru, seperti restoran, warung, dan pertokoan di
sekitar pelabuhan.
2.
Digitalisasi dan Efisiensi Operasional Pelayanan
ASDP telah
mengimplementasikan digitalisasi layanan, termasuk e-ticketing, di
pelabuhan-pelabuhan utama seperti Bolok, Waingapu, dan Bastiong di Ternate.
Digitalisasi, dengan aplikasi Ferizy untuk pemesanan tiket online, misalnya,
dapat mengurangi durasi transaksi check-in dari 8-10 menit menjadi hanya 15-25
detik. Langkah ini mengurangi antrian yang panjang di pelabuhan dan
memperlancar aliran kedatangan pengguna jasa, terutama di jam-jam sibuk (golden
time).
Proses digitalisasi dalam pemesanan tiket memungkinkan calon penumpang untuk memesan tiket secara online kapan saja dan di mana saja, memberikan pengalaman layanan yang lebih nyaman, aman, dan lancar. Digitalisasi memungkinkan pemantauan kondisi pelabuhan secara real-time dan pengelolaan armada kapal yang lebih efisien, sehingga meningkatkan keselamatan serta keamanan penumpang.
Sistem
e-ticketing berperan dalam mengurangi kemacetan di pelabuhan, khususnya pada
musim puncak seperti angkutan Lebaran, di mana 90-95% penumpang telah membeli
tiket secara daring, sehingga perjalanan lebih terencana dan teratur.
Digitalisasi juga meningkatkan efisiensi operasional serta kenyamanan pengguna
layanan, yang pada akhirnya menurunkan biaya logistik nasional. Dengan biaya
logistik yang lebih murah, harga barang lebih bersaing, mendukung perkembangan
ekonomi lokal dan nasional.
3. Buka
Akses Luas Sektor Pariwisata
Lintas
penyeberangan seperti Padang Bai-Lembar dan Ketapang-Gilimanuk menjadi jalur
penting bagi turis, termasuk wisatawan mancanegara. Akses yang lebih mudah ke
destinasi seperti Pulau Komodo melalui lintas Labuan Bajo-Pulau Komodo telah
meningkatkan daya tarik pariwisata. Pemandangan indah selama perjalanan,
seperti kemungkinan melihat ikan paus di perairan Nusa Tenggara Timur, juga
menjadi nilai tambah yang menarik wisatawan. Peningkatan kunjungan wisatawan
ini berkontribusi pada pendapatan daerah melalui sektor perhotelan, kuliner,
dan jasa lainnya.
Perkuat Interaksi Budaya dan Pererat
Beragam Komunitas
Selain
dampak dan kontribusi di bidang ekonomi, ASDP juga berperan dalam mempererat
hubungan antar-komunitas. Indonesia, dengan keberagaman budaya dan etnis di
ribuan pulaunya, membutuhkan sarana transportasi yang dapat menyatukan
komunitas-komunitas yang terpisah secara geografis. Kontribusi ASDP dalam menyatukan
hubungan antar komunitas antara lain yakni:
1.
Mobilitas Masyarakat Meningkat
Layanan
penyeberangan ASDP mempermudah masyarakat dari pulau-pulau kecil, terutama di
daerah 3T, untuk menjangkau pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di pulau-pulau
besar. Sebagai contoh, pelayaran perdana KMP Arwana di rute Maccini Baji-Pulau
Sabutung di Sulawesi Selatan telah mempermudah warga Pulau Sabutung untuk
mengakses layanan di Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Ini tidak hanya
memperbaiki aksesibilitas, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan budaya di
antara komunitas.
2.
Mendukung Interaksi Sosial dan Budaya
Konektivitas
antar-pulau membuka peluang besar untuk pertukaran budaya, perdagangan lokal,
dan kunjungan antar-keluarga. Lintas penyeberangan perintis, seperti Tanjung
Uban-Tambelan-Sintete, mengaitkan komunitas di Kepulauan Riau dan Kalimantan
Barat, sehingga interaksi yang sebelumnya sulit akibat keterbatasan akses
menjadi lebih mudah. Keadaan ini memperkuat dan menumbuhkan rasa solidaritas
serta rasa kepemilikan (sense of belonging) dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
3. Kikis
Kesenjangan Antar Wilayah
ASDP
mendukung pemerataan pembangunan di wilayah-wilayah terpencil melalui
penyeberangan perintis. Dengan menghubungkan wilayah 3T ke pusat-pusat ekonomi,
ASDP membantu mengurangi disparitas antar-wilayah. Hal ini memungkinkan
komunitas lokal untuk mengakses peluang ekonomi dan sosial yang lebih luas,
sehingga memperkuat hubungan antar-komunitas di seluruh Indonesia.
Membaca Tantangan dan Mengurai Strategi
Kedepan
Walaupun
memberikan dampak yang baik, ASDP juga menghadapi sejumlah tantangan, termasuk
terbatasnya armada untuk memenuhi semua jalur yang diperlukan, rendahnya
koordinasi antar-pemerintah daerah, serta perlunya pemulihan infrastruktur
sungai dan danau. Pada tahun 2013, Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai,
Danau, dan Penyeberangan (LLASDP) menunjuk bahwa transportasi sungai dan danau
sering diabaikan dibandingkan penyeberangan, disebabkan kurangnya data dan informasi.
Dalam menghadapi tantangan ini ke depan, ASDP telah melaksanakan beberapa
langkah strategis, antara lain:
a. Kerja Sama
dengan Swasta
Kolaborasi
dengan DABN untuk memperluas layanan Ro-Ro menunjukkan potensi kemitraan
public-private partnership (PPP) dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi.
b. Digitalisasi
Penerapan
eizational untuk meningkatkan efisiensi layanan.
c. Menambah Kapasitas
Armada
Pemerintah
terus menambah armada untuk lintas perintis, meskipun masih terdapat
keterbatasan.
d. Revitalisasi
Infrastruktur
Pembangunan
dan revitalisasi pelabuhan penyeberangan, dengan 7 pelabuhan baru selesai
dibangun pada 2021 dan 19 lainnya dalam proses konstruksi.
Meninjau
data faktual yang selama ini tersedia, sulit untuk membantah bahwa PT ASDP
telah menunjukkan perannya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan penguat
interaksi antar-komunitas lewat konektivitas antar-pulau dalam pelaksanaannya.
Melalui pengelolaan ratusan rute penyeberangan, baik yang komersial maupun
perintis, ASDP tidak hanya memperbaiki distribusi barang tetapi juga mendorong
pariwisata dan menciptakan peluang ekonomi baru yang lebih luas di berbagai
daerah.
Di
samping itu, konsistensi layanan ASDP di berbagai rutenya telah mendorong
interaksi sosial dan budaya yang lebih dekat antar-komunitas, memperkuat
persatuan dalam konteks keragaman Indonesia. Usaha inovasi seperti digitalisasi
dan kolaborasi strategis membuat ASDP terus berjuang menghadapi tantangan serta
memperluas dampak positif dalam mendukung transformasi pembangunan nasional yang
inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. (Wahyono)
Sumber Referensi
- ANTARA
News, "ASDP gandeng DABN perkuat konektivitas maritim dan distribusi
logistik," 10 Maret 2025.
- Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat, "Transportasi Sungai dan Danau Jangan
Dilupakan," 28 Oktober 2013.
- Wikibuku
Indonesia, "Manajemen Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan/Penilaian dampak ekonomi."
- ASDP
Web Corporate, 9 Maret 2023.
- Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia, "Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan Dukung Perkembangan Daerah dan Multimoda," 28 September
2012.
- Universitas
Negeri Malang, "Analisis dampak pelabuhan Angkutan Sungai, Danau dan
Penyeberangan (ASDP) terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat,"
2016.
- Wikipedia
Indonesia, "ASDP Indonesia Ferry," 11 Februari 2009.
- Wikipedia,
"ASDP Indonesia Ferry," 24 Juli 2020.
