Ikhtiar ASDP Sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi Serta Perekat Lintas Budaya dan Beragam Komunitas

By PorosBumi 08 Jul 2025, 18:27:02 WIB Tilikan
Ikhtiar ASDP Sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi Serta Perekat Lintas Budaya dan Beragam Komunitas

Keterangan Gambar : Aktivitas pelayaran kapal PT ASDP (dok ASDP)


Wahyono

Jurnalis Porosbumi.com


Baca Lainnya :

Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan hamparan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memastikan konektivitas antarwilayah. Tantangan ini mencakup jarak geografis luas, kondisi infrastruktur yang bervariasi, serta kebutuhan untuk menghubungkan komunitas beragam secara budaya dan ekonomi. Faktor-faktor tersebut membuat kebutuhkan akan jasa pelayaran mumpuni yang bisa menjangkau semua jengkal wilayah Tanah Air tanpa terkecuali dan kuat secara ekonomi menjadi hal utama.

Dalam konteks itulah hadirnya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), atau yang lebih dikenal sebagai ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) memainkan peranan vital sebagai stake holders dalam mengatasi tantangan ini. Melalui layanan penyeberangan antar-pulau, secara faktual ASDP telah membuktikan perannya tidak hanya memperlancar mobilitas penumpang dan barang, tetapi juga menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan penguatan hubungan antar-komunitas di berbagai wilayah Indonesia.

Untuk menguji fakta tersebut, pertanyaan yang bisa diajukan antara lain, bagaimana cara dan strategi ASDP dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah-wilayah yang dilayaninya selama ini? Lalu apa saja peran dan kontribusi ASDP dalam mempererat hubungan konektivitas antar pulau maupun komunitas? Artikel kali ini mencoba untuk sedikit mendeskripsikan dan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tersebut dari pengalaman yang sudah dilakukan ASDP selama ini.

Memudahkan Konektivitas Antar-Pulau 

ASDP sebagai salah satu pemegang panji BUMN berperan menyediakan layanan penyeberangan antar-pulau, mengelola pelabuhan penyeberangan, dan memastikan keselamatan transportasi laut. Didirikan pada 1973 sebagai Proyek Angkutan Sungai, Danau, dan Ferry (PASDF), ASDP kini telah menjadi operator feri terbesar di Tanah Air.

Sampai tahun 2022, ASDP mengoperasikan 36 pelabuhan penyeberangan yang tersebar di seluruh Indonesia, didukung oleh 4 kantor regional dan 27 kantor cabang. Perusahaan ini menjalankan lebih dari 206 jalur penyeberangan, dengan armada berjumlah 160 kapal di tahun 2020, mengangkut 49 juta penumpang setiap tahunnya, sehingga menjadikannya salah satu penyedia feri terbesar di dunia.

Layanan ASDP meliputi penyeberangan komersial dan rute perintis. Penyeberangan perdagangan menghubungkan pulau-pulau besar, seperti lintas Merak (Banten)-Bakauheni (Lampung) dan Ketapang (Banyuwangi)-Gilimanuk (Bali), yang menjadi rute padat untuk transportasi barang dan penumpang. ASDP juga menyediakan layanan penyeberangan perintis guna menjangkau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang selama ini dapat dianggap sebagai rute 'merugi'.

Seperti yang diketahui, wilayah 3T yang merupakan daerah terpencil yang secara ekonomi memang jarang diperhatikan oleh layanan penyeberangan komersial. Di tengah kondisi yang secara komersial kurang menguntungkan ini, ASDP hadir melayani dan berusaha menjangkau semua lapisan anak bangsa di gugusan pulau terpencil. Rute perintis kawasan 3T yang dilayani ASDP meliputi jalur Maccini Baji-Pulau Sabutung di Sulawesi Selatan serta Tanjung Uban-Tambelan-Sintete yang menghubungkan Kepulauan Riau dengan Kalimantan Barat.

Data dari Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (TSDP) Kementerian Perhubungan mencatat bahwa di tahun 2023, ada 274 lintas penyeberangan perintis yang dilayani oleh 107 kapal, dengan anggaran subsidi mencapai Rp583,083 miliar. Konektivitas antarpulau yang didukung oleh ASDP tidak hanya memberikan akses transportasi, tetapi juga berperan sebagai "jembatan terapung" yang menyambungkan jaringan jalan dan kereta yang terpisah oleh air. Ini memungkinkan integrasi multimoda, yang mendukung kelancaran pengiriman barang dan mobilitas masyarakat.

Mengakselerasi  Pertumbuhan Berbagai Sektor Kehidupan

Fakta membuktikan bahwa keberadaan ASDP selama ini mampu memberi dampak signifikan di berbagai bidang di wilayah-wilayah yang dilayaninya. Dampak kehadiran ASDP di sejumlah sektor bisa diuraikan sebagai berikut:

1. Dorong Ekonomi Daerah Tumbuh

Transportasi adalah fondasi utama perekonomian nasional, regional, dan lokal. Dalam konteks makro-ekonomi, eksistensi ASDP berperan dalam mengurangi biaya produksi, meningkatkan harga jual barang, dan menarik investasi baru ke area yang terhubung. Studi mengungkapkan bahwa pembukaan jalur penyeberangan baru dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilayani, karena akses yang lebih baik mendorong perdagangan, pariwisata, dan investasi.

Sebagai contoh, kolaborasi strategis antara ASDP dan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) pada Maret 2025 untuk meningkatkan layanan Ro-Ro (Roll-on/Roll-off) dari Terminal Umum DABN Probolinggo ke kawasan Indonesia Timur telah memperbaiki efisiensi distribusi logistik. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat distribusi barang dan penumpang, serta menciptakan peluang ekonomi baru di wilayah-wilayah yang dilewati. Pelabuhan strategis seperti Bolok di Kupang, Waingapu di Sumba Timur, dan Kalabahi di Alor juga memiliki peran krusial dalam mendukung distribusi logistik dan pergerakan masyarakat di Indonesia Timur, yang sangat bergantung pada transportasi laut.

Studi di Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur juga menunjukkan bahwa keberadaan pelabuhan ASDP meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Distribusi barang yang lebih lancar telah meningkatkan pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya memengaruhi tingkat kesejahteraan. Pelabuhan ini juga memicu munculnya peluang bisnis baru, seperti restoran, warung, dan pertokoan di sekitar pelabuhan.

2. Digitalisasi dan Efisiensi Operasional Pelayanan

ASDP telah mengimplementasikan digitalisasi layanan, termasuk e-ticketing, di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Bolok, Waingapu, dan Bastiong di Ternate. Digitalisasi, dengan aplikasi Ferizy untuk pemesanan tiket online, misalnya, dapat mengurangi durasi transaksi check-in dari 8-10 menit menjadi hanya 15-25 detik. Langkah ini mengurangi antrian yang panjang di pelabuhan dan memperlancar aliran kedatangan pengguna jasa, terutama di jam-jam sibuk (golden time).

Proses digitalisasi dalam pemesanan tiket memungkinkan calon penumpang untuk memesan tiket secara online kapan saja dan di mana saja, memberikan pengalaman layanan yang lebih nyaman, aman, dan lancar. Digitalisasi memungkinkan pemantauan kondisi pelabuhan secara real-time dan pengelolaan armada kapal yang lebih efisien, sehingga meningkatkan keselamatan serta keamanan penumpang.

Sistem e-ticketing berperan dalam mengurangi kemacetan di pelabuhan, khususnya pada musim puncak seperti angkutan Lebaran, di mana 90-95% penumpang telah membeli tiket secara daring, sehingga perjalanan lebih terencana dan teratur. Digitalisasi juga meningkatkan efisiensi operasional serta kenyamanan pengguna layanan, yang pada akhirnya menurunkan biaya logistik nasional. Dengan biaya logistik yang lebih murah, harga barang lebih bersaing, mendukung perkembangan ekonomi lokal dan nasional.

3. Buka Akses Luas Sektor Pariwisata

Lintas penyeberangan seperti Padang Bai-Lembar dan Ketapang-Gilimanuk menjadi jalur penting bagi turis, termasuk wisatawan mancanegara. Akses yang lebih mudah ke destinasi seperti Pulau Komodo melalui lintas Labuan Bajo-Pulau Komodo telah meningkatkan daya tarik pariwisata. Pemandangan indah selama perjalanan, seperti kemungkinan melihat ikan paus di perairan Nusa Tenggara Timur, juga menjadi nilai tambah yang menarik wisatawan. Peningkatan kunjungan wisatawan ini berkontribusi pada pendapatan daerah melalui sektor perhotelan, kuliner, dan jasa lainnya.

Perkuat Interaksi Budaya dan Pererat Beragam Komunitas

Selain dampak dan kontribusi di bidang ekonomi, ASDP juga berperan dalam mempererat hubungan antar-komunitas. Indonesia, dengan keberagaman budaya dan etnis di ribuan pulaunya, membutuhkan sarana transportasi yang dapat menyatukan komunitas-komunitas yang terpisah secara geografis. Kontribusi ASDP dalam menyatukan hubungan antar komunitas antara lain yakni:

1. Mobilitas Masyarakat Meningkat

Layanan penyeberangan ASDP mempermudah masyarakat dari pulau-pulau kecil, terutama di daerah 3T, untuk menjangkau pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di pulau-pulau besar. Sebagai contoh, pelayaran perdana KMP Arwana di rute Maccini Baji-Pulau Sabutung di Sulawesi Selatan telah mempermudah warga Pulau Sabutung untuk mengakses layanan di Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Ini tidak hanya memperbaiki aksesibilitas, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan budaya di antara komunitas.

2. Mendukung Interaksi Sosial dan Budaya

Konektivitas antar-pulau membuka peluang besar untuk pertukaran budaya, perdagangan lokal, dan kunjungan antar-keluarga. Lintas penyeberangan perintis, seperti Tanjung Uban-Tambelan-Sintete, mengaitkan komunitas di Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat, sehingga interaksi yang sebelumnya sulit akibat keterbatasan akses menjadi lebih mudah. Keadaan ini memperkuat dan menumbuhkan rasa solidaritas serta rasa kepemilikan (sense of belonging) dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Kikis Kesenjangan Antar Wilayah

ASDP mendukung pemerataan pembangunan di wilayah-wilayah terpencil melalui penyeberangan perintis. Dengan menghubungkan wilayah 3T ke pusat-pusat ekonomi, ASDP membantu mengurangi disparitas antar-wilayah. Hal ini memungkinkan komunitas lokal untuk mengakses peluang ekonomi dan sosial yang lebih luas, sehingga memperkuat hubungan antar-komunitas di seluruh Indonesia.

Membaca Tantangan dan Mengurai Strategi Kedepan

Walaupun memberikan dampak yang baik, ASDP juga menghadapi sejumlah tantangan, termasuk terbatasnya armada untuk memenuhi semua jalur yang diperlukan, rendahnya koordinasi antar-pemerintah daerah, serta perlunya pemulihan infrastruktur sungai dan danau. Pada tahun 2013, Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (LLASDP) menunjuk bahwa transportasi sungai dan danau sering diabaikan dibandingkan penyeberangan, disebabkan kurangnya data dan informasi. Dalam menghadapi tantangan ini ke depan, ASDP telah melaksanakan beberapa langkah strategis, antara lain:

a.      Kerja Sama dengan Swasta

Kolaborasi dengan DABN untuk memperluas layanan Ro-Ro menunjukkan potensi kemitraan public-private partnership (PPP) dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi.

b.     Digitalisasi

Penerapan eizational untuk meningkatkan efisiensi layanan.

c.      Menambah Kapasitas Armada

Pemerintah terus menambah armada untuk lintas perintis, meskipun masih terdapat keterbatasan.

d.     Revitalisasi Infrastruktur

Pembangunan dan revitalisasi pelabuhan penyeberangan, dengan 7 pelabuhan baru selesai dibangun pada 2021 dan 19 lainnya dalam proses konstruksi.

Meninjau data faktual yang selama ini tersedia, sulit untuk membantah bahwa PT ASDP telah menunjukkan perannya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan penguat interaksi antar-komunitas lewat konektivitas antar-pulau dalam pelaksanaannya. Melalui pengelolaan ratusan rute penyeberangan, baik yang komersial maupun perintis, ASDP tidak hanya memperbaiki distribusi barang tetapi juga mendorong pariwisata dan menciptakan peluang ekonomi baru yang lebih luas di berbagai daerah.

Di samping itu, konsistensi layanan ASDP di berbagai rutenya telah mendorong interaksi sosial dan budaya yang lebih dekat antar-komunitas, memperkuat persatuan dalam konteks keragaman Indonesia. Usaha inovasi seperti digitalisasi dan kolaborasi strategis membuat ASDP terus berjuang menghadapi tantangan serta memperluas dampak positif dalam mendukung transformasi pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. (Wahyono)

Sumber Referensi

  • ANTARA News, "ASDP gandeng DABN perkuat konektivitas maritim dan distribusi logistik," 10 Maret 2025.
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, "Transportasi Sungai dan Danau Jangan Dilupakan," 28 Oktober 2013.
  • Wikibuku Indonesia, "Manajemen Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan/Penilaian dampak ekonomi."
  • ASDP Web Corporate, 9 Maret 2023.
  • Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, "Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Dukung Perkembangan Daerah dan Multimoda," 28 September 2012.
  • Universitas Negeri Malang, "Analisis dampak pelabuhan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat," 2016.
  • Wikipedia Indonesia, "ASDP Indonesia Ferry," 11 Februari 2009.
  • Wikipedia, "ASDP Indonesia Ferry," 24 Juli 2020.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment