Unggul se Asia-Pasifik, SDN Papela Rote Ndao Menang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025

By PorosBumi 06 Jul 2025, 18:41:25 WIB Nadi Negeri
Unggul se Asia-Pasifik, SDN Papela Rote Ndao Menang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025

ROTE - Kompetisi Sekolah Tersehat AIA adalah ajang penghargaan paling bergengsi di Asia-Pasifik yang ditujukan kepada sekolah-sekolah yang berhasil mentransformasi masalah kesehatan para siswanya.

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sekolah Dasar Negeri Papela, sebuah sekolah dasar di Kabupaten Rote Ndao NTT berhasil memenangkan Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025 dan menerima hadiah sebesar 40.000 dolar AS. Penghargaan bergengsi ini didapatkan atas keberhasilan dalam mengatasi permasalahan literasi rendah/low literacy dan inovasinya dalam mengubah sampah menjadi peralatan sekolah.

Kini memasuki tahun ketiga, Kompetisi Sekolah Tersehat AIA yang diinisiasi oleh AIA Group mengadakan kompetisi bagi sekolah yang berhasil melakukan transformasi atau perubahan nyata bagi permasahalahan kesehatan para siswanya. Penghargaan yang diadakan oleh AIA Group ini merupakan ajang paling bergengsi di Asia-Pasifik

Baca Lainnya :

UPTD SD Negeri Papela berhasil mengungguli ratusan pendaftar dari berbagai negara di Asia-Pasifik. Pengumuman pemenang Regional dilakukan pada sebuah upacara yang diadakan di Da Nang, Vietnam, 3 Juli 2025.

UPTD SD Negeri Papela adalah sekolah dasar yang terletak di pulau terpencil Rote Ndao di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Dihadapkan dengan masalah sampah yang serius dan tingkat literasi yang rendah, sekolah ini meluncurkan inisiatif bernama 'Ecolitera: Sampah Bercerita' untuk mengubah sampah sehari-hari menjadi alat pendidikan sekaligus mengajar siswa dan komunitas yang lebih luas tentang keberlanjutan.

Melalui Ecolitera, siswa mengumpulkan sampah plastik dengan imbalan perlengkapan sekolah, menggunakan bahan daur ulang untuk membuat papan baca, dan membangun perabot kelas dari botol berisi plastik yang dikenal sebagai ecobrick. Ban bekas didaur ulang menjadi pot tanaman untuk menanam tanaman bergizi dengan dukungan dari klinik kesehatan setempat. Kemudian, sampah organik diubah menjadi eco-enzyme, pupuk alami yang dibagikan kepada para petani.

Proyek ini telah membuat dampak besar. Hampir semua siswa kini memilah sampah mereka, dan sebagian besar orang tua mempraktikkan daur ulang di rumah. Keterampilan membaca dan menulis telah meningkat sebesar 70%, dan lebih dari 450 ecobrick telah dibuat. Taman sekolah mendukung pendidikan kesehatan, dan produksi eco-enzyme telah memberikan manfaat bagi 24 petani.

Ecolitera telah menyatukan siswa, guru, dan keluarga, dan kini diakui oleh pemerintah daerah sebagai model perintis. Ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan semangat komunitas dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk masa depan yang lebih sehat dan lebih cerdas.

 

Pemenang AIA Outstanding Mental Wellbeing Award

Selain itu, SMP Negeri 43 Kota Bandung Jawa Barat berhasil memenangkan AIA Outstanding Mental Wellbeing Award dan mendapatkan hadiah senilai 15.000 dolar AS. Capaian ini diraih atas inisiatif projek yang dilakukan oleh siswa di sana untuk mengatasi masalah perundungan dan kesehatan mental melalui aplikasi seluler yang dimodifikasi.

SMP Negeri 43 Bandung melayani lebih dari 975 siswa di jantung Kota Bandung. Sekolah ini meluncurkan aplikasi 'Bejakeun.' sebagai inisiatif menciptakan rasa “aman dan bahagia' bagi para siswanya. Aplikasi ini bertujuan untuk mengatasi meningkatnya kekhawatiran seputar perundungan dan kesehatan mental. Di daerah padat penduduk di mana 30% siswa mengalami kecemasan atau depresi, sekolah ini mengambil pendekatan digital-first.

Siswa dan guru bersama-sama mengembangkan aplikasi seluler 'Bejakeun' yang berarti 'berbicara' dalam bahasa Sunda -- untuk memungkinkan laporan anonim tentang perundungan. Aplikasi ini didukung oleh berbagai kegiatan pengembangan emosional dan spiritual, termasuk pelatihan ESQ (Emotional & Spiritual Quotient), doa mingguan bersama, kampanye anti-perundungan yang dipimpin teman sebaya, dan jangkauan media sosial.

Inisiatif yang dipimpin oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sekolah, melibatkan guru, siswa, dan orang tua. Kegiatan ini menjangkau 975 siswa, dan sebanyak 28 guru wali kelas dan 15 staf TPPK jujga aktif terlibat.

Hasilnya, terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa, empati, dan suasana kelas, bersamaan dengan berkurangnya kasus perundungan. Orang tua dan guru telah melaporkan peningkatan yang nyata dalam kesejahteraan siswa.

Kompetisi Sekolah Tersehat AIA mendorong gaya hidup aktif, kesejahteraan mental, kesehatan dan keberlanjutan, serta kebiasaan makan sehat di kalangan siswa sekolah dasar dan menengah di seluruh Asia-Pasifik. Seperti diketahui, tantangan kesehatan yang dihadapi kaum muda di kawasan Asia Pasifik semakin meningkat, Program Sekolah Tersehat AIA menyediakan platform bagi sekolah-sekolah untuk menampilkan dampak-dampak yang sudah telah dihasilkan dengan tujuan menginspirasi sekolah lain.

Stuart A. Spencer, Ketua Juri Kompetisi Sekolah Tersehat AIA dan Chief Marketing Officer AIA Group Stuart A. Spencer mengatakan, "Kompetisi Sekolah Tersehat AIA adalah tentang memberikan pengakuan terhadap kegiatan luar biasa dan gerakan yang memicu dan menciptakan dampak positif yang jauh melampaui apa yang dilakukan para siswa di kelas. Program ini adalah manifestasi kuat dari tujuan kami untuk membantu orang-orang dalam menjalani hidup yang lebih sehat, panjang umur, dan hidup yang lebih baik.”

"Selamat kepada seluruh pemenang regional, UPTD SD Negeri Papela dari Indonesia, dan kepada semua pemenang kategori kami yang luar biasa, termasuk SMP Negeri 43 Bandung. Kesuksesan dan pertumbuhan program ini adalah penghargaan atas komitmen luar biasa dari sekolah, guru, orang tua, dan kementerian pendidikan. Bersama-sama, kita membentuk masa depan yang lebih sehat untuk generasi berikutnya,” tambah Stuart.

Pada sambutannya di acara penghargaan, AIA Group Chief Executive and President Lee Yuan Siong mengatakan, diluncukannya program Sekolah Tersehat AIA karena pihaknya melihat bahwa anak-anak menghadapi masalah kesehatan yang begitu cepat; diabetes,  hipertensi, kecemasan, dan obesitas.

“Di sisi lain, kami juga melihat hal lain, yaitu keinginan untuk menciptakan perubahan nyata dan bermakna. Dari penelitian yang kami lakukan pada tahun 2024, 94% siswa mengatakan kepada kami bahwa mereka sekarang lebih memahami bagaimana menjalani hidup sehat dan 88% terlibat dalam percakapan tentang kesehatan di rumah dan dengan teman-teman."

"Ini bukan sekedar statistik. Ini adalah kehidupan yang meningkat secara real time. Ini adalah benih perubahan yang ditanam oleh Anda, dan tumbuh di sekolah-sekolah di seluruh kawasan Asia Pasifik. Setiap finalis malam ini telah melakukan sesuatu yang luar biasa. Mereka telah menghidupkan kesehatan dan kesejahteraan dengan cara yang sesuai dengan siswa, budaya, dan komunitas mereka." tutupnya. (fadlik al iman)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment