- Unggul se Asia-Pasifik, SDN Papela Rote Ndao Menang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025
- PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua
- Kisah Tragis Fientje de Feniks: Pelacur Batavia yang Mati di Kali Baru
- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
Unggul se Asia-Pasifik, SDN Papela Rote Ndao Menang Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025
.jpg)
ROTE - Kompetisi Sekolah Tersehat
AIA adalah ajang penghargaan paling bergengsi di Asia-Pasifik yang ditujukan
kepada sekolah-sekolah yang berhasil mentransformasi masalah kesehatan para
siswanya.
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sekolah Dasar Negeri
Papela, sebuah sekolah dasar di Kabupaten Rote Ndao NTT berhasil memenangkan
Kompetisi Sekolah Tersehat AIA 2025 dan menerima hadiah sebesar 40.000 dolar
AS. Penghargaan bergengsi ini didapatkan atas keberhasilan dalam mengatasi
permasalahan literasi rendah/low literacy dan inovasinya dalam mengubah sampah
menjadi peralatan sekolah.
Kini memasuki tahun ketiga, Kompetisi Sekolah Tersehat AIA
yang diinisiasi oleh AIA Group mengadakan kompetisi bagi sekolah yang berhasil
melakukan transformasi atau perubahan nyata bagi permasahalahan kesehatan para
siswanya. Penghargaan yang diadakan oleh AIA Group ini merupakan ajang paling
bergengsi di Asia-Pasifik
Baca Lainnya :
- PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua 0
- Kisah Tragis Fientje de Feniks: Pelacur Batavia yang Mati di Kali Baru0
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung 0
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?0
- Kegetiran dan Semangat Hidup Katri, Korban Salah Tangkap Tragedi 19650
UPTD SD Negeri Papela berhasil mengungguli ratusan pendaftar
dari berbagai negara di Asia-Pasifik. Pengumuman pemenang Regional dilakukan
pada sebuah upacara yang diadakan di Da Nang, Vietnam, 3 Juli 2025.
UPTD SD Negeri Papela adalah sekolah dasar yang terletak di
pulau terpencil Rote Ndao di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Dihadapkan dengan masalah sampah yang serius dan tingkat literasi yang rendah,
sekolah ini meluncurkan inisiatif bernama 'Ecolitera: Sampah Bercerita' untuk
mengubah sampah sehari-hari menjadi alat pendidikan sekaligus mengajar siswa
dan komunitas yang lebih luas tentang keberlanjutan.
Melalui Ecolitera, siswa mengumpulkan sampah plastik dengan
imbalan perlengkapan sekolah, menggunakan bahan daur ulang untuk membuat papan
baca, dan membangun perabot kelas dari botol berisi plastik yang dikenal
sebagai ecobrick. Ban bekas didaur ulang menjadi pot tanaman untuk menanam
tanaman bergizi dengan dukungan dari klinik kesehatan setempat. Kemudian,
sampah organik diubah menjadi eco-enzyme, pupuk alami yang dibagikan kepada
para petani.
Proyek ini telah membuat dampak besar. Hampir semua siswa
kini memilah sampah mereka, dan sebagian besar orang tua mempraktikkan daur
ulang di rumah. Keterampilan membaca dan menulis telah meningkat sebesar 70%,
dan lebih dari 450 ecobrick telah dibuat. Taman sekolah mendukung
pendidikan kesehatan, dan produksi eco-enzyme telah memberikan manfaat
bagi 24 petani.
Ecolitera telah menyatukan siswa, guru, dan keluarga, dan
kini diakui oleh pemerintah daerah sebagai model perintis. Ini menunjukkan
bagaimana kreativitas dan semangat komunitas dapat mengubah tantangan menjadi
peluang untuk masa depan yang lebih sehat dan lebih cerdas.
Pemenang AIA Outstanding Mental Wellbeing Award
Selain itu, SMP Negeri 43 Kota Bandung Jawa Barat berhasil
memenangkan AIA Outstanding Mental Wellbeing Award dan mendapatkan hadiah
senilai 15.000 dolar AS. Capaian ini diraih atas inisiatif projek yang
dilakukan oleh siswa di sana untuk mengatasi masalah perundungan dan kesehatan
mental melalui aplikasi seluler yang dimodifikasi.
SMP Negeri 43 Bandung melayani lebih dari 975 siswa di
jantung Kota Bandung. Sekolah ini meluncurkan aplikasi 'Bejakeun.' sebagai
inisiatif menciptakan rasa “aman dan bahagia' bagi para siswanya. Aplikasi ini
bertujuan untuk mengatasi meningkatnya kekhawatiran seputar perundungan dan
kesehatan mental. Di daerah padat penduduk di mana 30% siswa mengalami
kecemasan atau depresi, sekolah ini mengambil pendekatan digital-first.
Siswa dan guru bersama-sama mengembangkan aplikasi seluler
'Bejakeun' yang berarti 'berbicara' dalam bahasa Sunda -- untuk memungkinkan
laporan anonim tentang perundungan. Aplikasi ini didukung oleh berbagai
kegiatan pengembangan emosional dan spiritual, termasuk pelatihan ESQ
(Emotional & Spiritual Quotient), doa mingguan bersama, kampanye
anti-perundungan yang dipimpin teman sebaya, dan jangkauan media sosial.
Inisiatif yang dipimpin oleh Tim Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan (TPPK) sekolah, melibatkan guru, siswa, dan orang tua. Kegiatan ini
menjangkau 975 siswa, dan sebanyak 28 guru wali kelas dan 15 staf TPPK jujga
aktif terlibat.
Hasilnya, terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa,
empati, dan suasana kelas, bersamaan dengan berkurangnya kasus perundungan.
Orang tua dan guru telah melaporkan peningkatan yang nyata dalam kesejahteraan
siswa.
Kompetisi Sekolah Tersehat AIA mendorong gaya hidup aktif,
kesejahteraan mental, kesehatan dan keberlanjutan, serta kebiasaan makan sehat
di kalangan siswa sekolah dasar dan menengah di seluruh Asia-Pasifik. Seperti
diketahui, tantangan kesehatan yang dihadapi kaum muda di kawasan Asia Pasifik
semakin meningkat, Program Sekolah Tersehat AIA menyediakan platform bagi
sekolah-sekolah untuk menampilkan dampak-dampak yang sudah telah dihasilkan
dengan tujuan menginspirasi sekolah lain.
Stuart A. Spencer, Ketua Juri Kompetisi Sekolah Tersehat AIA
dan Chief Marketing Officer AIA Group Stuart A. Spencer mengatakan,
"Kompetisi Sekolah Tersehat AIA adalah tentang memberikan pengakuan
terhadap kegiatan luar biasa dan gerakan yang memicu dan menciptakan dampak
positif yang jauh melampaui apa yang dilakukan para siswa di kelas. Program ini
adalah manifestasi kuat dari tujuan kami untuk membantu orang-orang dalam
menjalani hidup yang lebih sehat, panjang umur, dan hidup yang lebih baik.”
"Selamat kepada seluruh pemenang regional, UPTD SD
Negeri Papela dari Indonesia, dan kepada semua pemenang kategori kami yang luar
biasa, termasuk SMP Negeri 43 Bandung. Kesuksesan dan pertumbuhan program ini
adalah penghargaan atas komitmen luar biasa dari sekolah, guru, orang tua, dan
kementerian pendidikan. Bersama-sama, kita membentuk masa depan yang lebih
sehat untuk generasi berikutnya,” tambah Stuart.
Pada sambutannya di acara penghargaan, AIA Group Chief
Executive and President Lee Yuan Siong mengatakan, diluncukannya program
Sekolah Tersehat AIA karena pihaknya melihat bahwa anak-anak menghadapi masalah
kesehatan yang begitu cepat; diabetes,
hipertensi, kecemasan, dan obesitas.
“Di sisi lain, kami juga melihat hal lain, yaitu keinginan
untuk menciptakan perubahan nyata dan bermakna. Dari penelitian yang kami
lakukan pada tahun 2024, 94% siswa mengatakan kepada kami bahwa mereka sekarang
lebih memahami bagaimana menjalani hidup sehat dan 88% terlibat dalam
percakapan tentang kesehatan di rumah dan dengan teman-teman."
"Ini bukan sekedar statistik. Ini adalah kehidupan yang
meningkat secara real time. Ini adalah benih perubahan yang ditanam oleh Anda,
dan tumbuh di sekolah-sekolah di seluruh kawasan Asia Pasifik. Setiap finalis
malam ini telah melakukan sesuatu yang luar biasa. Mereka telah menghidupkan
kesehatan dan kesejahteraan dengan cara yang sesuai dengan siswa, budaya, dan
komunitas mereka." tutupnya. (fadlik al iman)
