- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
BP Taskin Akan Kembangkan 7 Industri untuk Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Solok
.jpg)
SOLOK – Kepala Badan Pengentasan
Percepatan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa
pihaknya akan mendorong pengentasan kemiskinan di Kabupaten Solok melalui tujuh
industri utama. Industri itu adalah listrik, pangan, hunian, karbon, energi
terbarukan, digitalisasi, dan pendidikan.
“Karbon dan energi terbarukan adalah ide dari Pak Prabowo,
sedangkan pendidikan, pangan, dan hunian adalah program pemerintah dari sekolah
rakyat, MBG, dan program tiga juta rumah. Kalau digital dan listrik adalah
infrastruktur yang memang sebaiknya kita sediakan,” ujar Budiman, saat menerima
kunjungan Bupati Solok Jon Firman Pandu dan jajarannya di kantor BP Taskin, Jalan
Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2025).
Diketahui, Kabupaten Solok terdiri dari 14 kecamatan, dengan
penduduk berjumlah 400.000 jiwa. Di Kabupaten Solok, jumlah orang miskin
ekstrem sebesar 1.890 orang yang berarti hampir 5%. Sebaran kantong kemiskinan
merata di semua wilayah Kabupaten Solok,
Baca Lainnya :
- Melindungi Surga Terakhir, Investigasi Greenpeace Ungkap Rencana Besar Industri Nikel di Raja Ampat 0
- Bang Icin: Pendaki Ilegal dan Merusak Harus Ditindak Tegas, Blacklist...!0
- Ranger Gede Pangrango Rapatkan Barisan, Amankan Ribuan Pendaki Tertipu BC Nakal0
- JATAM: Tambang Raja Ampat Potret Pola Perampasan Berulang, Bukti Negara Dijarah Oligarki Ekstraktif0
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan0
Kabupaten Solok memiliki potensi pendapatan yang cukup
tinggi, terutama dari pertaniannya. Sayangnya, potensi ini tidak bisa
dimanfaatkan dan mengakibatkan Kabupaten Solok tidak maksimal dalam
meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya (PAD). Salah satu contohnya adalah
sering kali panen yang tidak tertata mengakibatkan banyak potensi terbuang.
“Kabupaten Solok sering kali membuang tomat yang dipanen,
dikarenakan masyarakat tidak mampu mendistribusikannya. Karena semua menanam
tomat, tomat menjadi overproduksi dan mengakibatkan tidak terserap pasar,” cetus
Bupati Solok Jon Firman Pandu.
Menurut Budiman Sudjatmiko, permasalahan over suplai di
Kabupaten Solok terjadi karena kurangnya koordinasi dan komunikasi. “Seharusnya
bisa kita kembangkan industri digital, di mana petani bisa saling tahu apa yang
seharusnya ditanam, sehingga bisa saling melengkapi untuk membuat permintaan
menjadi lebih terpenuhi. Karena tidak adanya komunikasi dan informasi, terutama
melalui digital, kadang petani hanya melihat tetangganya tanam tomat, maka
mereka tanam tomat semua, sehingga tomat tidak terserap pasar karena
overproduksi,” kata Budiman.
Di Solok sendiri, orang miskin yang bersekolah sejumlah 7019
orang. Tingkat Index Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Solok rata-rata
tidak tamat SMP dan hanya sampai kelas 2 SMP. Karena itu, Bupati Solok meminta
BP Taskin untuk membantu pengadaan sekolah rakyat.
Menurut Bupati Solok, sekolah rakyat bisa menampung seribu
siswa, jadi kebutuhannya tujuh sekolah. Lebih lanjut Bupati meminta agar BP
Taskin mampu menyediakan tiga sekolah lebih dulu. “Kami mohon dikirimkan data,
sebelum kita akan mengeksekusi kebutuhan sekolah rakyat di Kabupaten Solok,”
ujar Budiman.
Dengan seluruh permasalahan ini, Budiman Sudjatmiko selaku
Kepala BP Taskin meminta seluruh jajarannya membuat rapat dengan seluruh kepala
daerah di sekitar Kabupaten Solok. Dengan demikian kita akan mencoba
mengintegrasikan masalah kemiskinan di berbagai daerah di Kabupaten Solok. (aul)
