BP Taskin Akan Kembangkan 7 Industri untuk Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Solok

By PorosBumi 20 Jun 2025, 06:51:44 WIB Ornamen
BP Taskin Akan Kembangkan 7 Industri untuk Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Solok

SOLOK – Kepala Badan Pengentasan Percepatan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong pengentasan kemiskinan di Kabupaten Solok melalui tujuh industri utama. Industri itu adalah listrik, pangan, hunian, karbon, energi terbarukan, digitalisasi, dan pendidikan.

“Karbon dan energi terbarukan adalah ide dari Pak Prabowo, sedangkan pendidikan, pangan, dan hunian adalah program pemerintah dari sekolah rakyat, MBG, dan program tiga juta rumah. Kalau digital dan listrik adalah infrastruktur yang memang sebaiknya kita sediakan,” ujar Budiman, saat menerima kunjungan Bupati Solok Jon Firman Pandu dan jajarannya di kantor BP Taskin, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2025).  

Diketahui, Kabupaten Solok terdiri dari 14 kecamatan, dengan penduduk berjumlah 400.000 jiwa. Di Kabupaten Solok, jumlah orang miskin ekstrem sebesar 1.890 orang yang berarti hampir 5%. Sebaran kantong kemiskinan merata di semua wilayah Kabupaten Solok,

Baca Lainnya :

Kabupaten Solok memiliki potensi pendapatan yang cukup tinggi, terutama dari pertaniannya. Sayangnya, potensi ini tidak bisa dimanfaatkan dan mengakibatkan Kabupaten Solok tidak maksimal dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya (PAD). Salah satu contohnya adalah sering kali panen yang tidak tertata mengakibatkan banyak potensi terbuang.

“Kabupaten Solok sering kali membuang tomat yang dipanen, dikarenakan masyarakat tidak mampu mendistribusikannya. Karena semua menanam tomat, tomat menjadi overproduksi dan mengakibatkan tidak terserap pasar,” cetus Bupati Solok Jon Firman Pandu.

Menurut Budiman Sudjatmiko, permasalahan over suplai di Kabupaten Solok terjadi karena kurangnya koordinasi dan komunikasi. “Seharusnya bisa kita kembangkan industri digital, di mana petani bisa saling tahu apa yang seharusnya ditanam, sehingga bisa saling melengkapi untuk membuat permintaan menjadi lebih terpenuhi. Karena tidak adanya komunikasi dan informasi, terutama melalui digital, kadang petani hanya melihat tetangganya tanam tomat, maka mereka tanam tomat semua, sehingga tomat tidak terserap pasar karena overproduksi,” kata Budiman.

Di Solok sendiri, orang miskin yang bersekolah sejumlah 7019 orang. Tingkat Index Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Solok rata-rata tidak tamat SMP dan hanya sampai kelas 2 SMP. Karena itu, Bupati Solok meminta BP Taskin untuk membantu pengadaan sekolah rakyat.

Menurut Bupati Solok, sekolah rakyat bisa menampung seribu siswa, jadi kebutuhannya tujuh sekolah. Lebih lanjut Bupati meminta agar BP Taskin mampu menyediakan tiga sekolah lebih dulu. “Kami mohon dikirimkan data, sebelum kita akan mengeksekusi kebutuhan sekolah rakyat di Kabupaten Solok,” ujar Budiman.

Dengan seluruh permasalahan ini, Budiman Sudjatmiko selaku Kepala BP Taskin meminta seluruh jajarannya membuat rapat dengan seluruh kepala daerah di sekitar Kabupaten Solok. Dengan demikian kita akan mencoba mengintegrasikan masalah kemiskinan di berbagai daerah di Kabupaten Solok. (aul)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment