- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Satu Langkah, Satu Kayuhan: Hentikan Polusi Plastik, Kembalikan Langit Biru
(1).jpg)
JAKARTA — Ribuan orang memenuhi kawasan
Jakarta International Convention Center (JICC) sejak matahari baru terbit.
Bukan sekadar olahraga pagi, mereka datang membawa misi besar: melawan pencemar
lingkungan dan mengembalikan langit biru Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menggelar Fun Walk sebagai pembuka
Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. Dengan tema #HentikanPolusiPlastik
dan slogan fight against polluters—kegiatan ini menjadi seruan
terbuka untuk melawan sumber pencemaran yang disebabkan oleh plastik dan
gerakan pengendalian pencemaran udara yang sumbernya berasal baik dari
kebiasaan buruk masyarakat maupun industri yang abai.
Peserta dari berbagai usia berjalan bersama mengenakan kaus
kampanye, membawa poster edukatif, dan botol minum isi ulang. Mereka menjadi
wajah perubahan gaya hidup, dari konsumtif menuju berkelanjutan.
Baca Lainnya :
- Sidak Aktivitas Penambangan Ilegal di Pulau Citlim, KKP Temukan Kerusakan Ekosistem0
- Peusangan Elephant Conservation Initiative, Komitmen Prabowo Lestarikan Gajah di Aceh0
- Tim KKN PPM UGM Hitung Jejak Karbon Selama Pengabdian di Banggai Kepulauan0
- Walhi: Pencabutan 4 Izin Usaha Pertambang di Raja Ampat Tindakan Terlambat dan Setengah Hati0
- Kapolda Banten Dukung Translokasi Badak Jawa Kali Pertama di Dunia0
“Kami ingin ini menjadi ajakan nyata, bahwa bumi sedang
sakit dan kita harus bertindak. Dimulai dari langkah kaki dan kebiasaan
sehari-hari,” ungkap Liza, ibu rumah tangga yang membawa serta
keluarganya.
“Kami ingin anak-anak kami tumbuh di bawah langit yang
bersih.”
Namun puncak emosi pagi itu datang ketika tiga perempuan
tangguh dari komunitas Women Endurance Extra (WEE) tiba.
Mereka mengayuh sepeda dari Bali ke Jakarta dalam kampanye yang sama:
menyuarakan perang terhadap polusi plastik dan mendorong gaya hidup sehat serta
ramah lingkungan.
Selama perjalanan lintas pulau dan ribuan kilometer, mereka
berhenti di berbagai kota untuk melakukan edukasi masyarakat. Misi mereka
jelas: perempuan juga menjadi garda depan dalam upaya menyelamatkan lingkungan
dan melawan pencemar.
“Kami bukan sekadar bersepeda. Kami membawa pesan penting ke
seluruh penjuru tanah air: hentikan polusi plastik, lawan pencemar, dan mari
kita rebut kembali langit biru Indonesia,” tegas Trilara, pendiri WEE, disambut
tepuk tangan peserta yang memadati area JICC.
Mereka disambut langsung oleh Menteri Lingkungan
Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, yang mengapresiasi langkah konkret ini
sebagai bentuk kolaborasi rakyat dan pemerintah.
Setelah penyambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan
resmi Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang berlangsung hingga 24
Juni. Namun pagi itu, semua mata tidak hanya tertuju pada stan
pameran—melainkan pada pesan moral dari setiap langkah kaki dan kayuhan sepeda
yang menolak pasrah pada polusi.
Karena perubahan tidak selalu datang dari kebijakan atau
peraturan. Ia bisa dimulai dari sebuah keputusan sederhana: berjalan lebih
sering, bersepeda lebih banyak, mengurangi plastik sekali pakai, dan bersuara
lebih lantang kepada para pencemar.
Satu langkah. Satu kayuhan. Satu tekad. Mari lawan pencemar
dan kembalikan langit biru kita.
