- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Cinta Laura dan LindungiHutan Tanam 739 Pohon Mangrove di Pesisir Pulau Pari
1.jpg)
KEPULAUAN SERIBU —
Aktris dan aktivis lingkungan Cinta Laura, melalui kampanye alam bertajuk Act
of Love - Mangrove Youth Mission, berkolaborasi dengan startup LindungiHutan
menggelar aksi penanaman 739 batang pohon mangrove di pesisir Pulau Pari,
Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya
mitigasi perubahan iklim, pelestarian ekosistem pesisir, dan pemberdayaan
masyarakat lokal, terutama petani mangrove di wilayah tersebut.
Sebanyak 35 peserta terlibat dalam aksi ini, terdiri dari
relawan Act of Love Foundation, tim LindungiHutan, dan warga Pulau Pari,
termasuk para ibu rumah tangga yang selama ini aktif dalam kegiatan konservasi
mangrove. Melalui pendekatan partisipatif, kegiatan ini berhasil menghasilkan
serapan karbon sebesar 29 kg CO₂eq., mencerminkan efektivitas kolaborasi lintas
sektor.
Baca Lainnya :
- Greenpeace Desak Pemerintah Pajaki Industri Perusak Lingkungan dan Kelompok Super Kaya0
- Pasar, Novel dan Harapan0
- Buku Pelajaran dan Ketokohan0
- Ritual Pemindahan Benda Pusaka di Situs Kabuyutan Ciburuy Garut0
- Kamera Trap Ungkap Keberadaan 42 Individu Harimau Sumatera di Bengkulu0
Menurut Ica, Community Manager Act of Love Foundation,
kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap isu
lingkungan. “Tujuan utama kami adalah memberikan awareness kepada anak-anak
muda agar mereka tidak hanya peduli, tapi juga terjun langsung dan merasakan
bahwa langkah kecil mereka bisa berdampak besar ke depannya,” ungkapnya.
Dipilihnya Pulau Pari bukan tanpa alasan. Wilayah ini
dikenal memiliki tantangan besar terkait abrasi dan perubahan iklim. Meskipun
lokasinya dekat dengan Jakarta, tingkat kesadaran lingkungan di Pulau Pari
masih tergolong rendah. Bahkan saat penanaman berlangsung, ditemukan sampah
plastik menyangkut di pohon mangrove yang telah tumbuh selama 3–4 tahun. Hal
ini menjadi pengingat bahwa edukasi lingkungan harus terus digencarkan,
terutama di wilayah pesisir.
Bagi Cinta Laura, keterlibatannya dalam kampanye ini
berangkat dari kepeduliannya terhadap ekosistem mangrove yang tumbuh sejak
melihat perusakan hutan mangrove di Bali, tempat tinggal orang tuanya. Ia
mengaku terharu melihat semangat ibu-ibu Pulau Pari yang menjadi pejuang
konservasi.
“Saya sangat senang bisa menanam pohon mangrove bersama
LindungiHutan hari ini. Terima kasih sudah membuka ruang kolaborasi dengan
gerakan saya, Act of Love. Kegiatan ini sangat berkesan, karena sejak lama saya
peduli terhadap pelestarian mangrove, terutama setelah saya melihat sendiri isu
kerusakan hutan mangrove di Bali beberapa tahun lalu. Dari situ, saya menyadari
betapa pentingnya peran mangrove, bukan hanya untuk mencegah banjir, tapi juga
untuk menjaga ekosistem laut dan mendukung kehidupan banyak makhluk. Saat tiba
di Pulau Pari, saya sangat terharu. Ternyata, para penjaga mangrove di sini
adalah ibu-ibu rumah tangga. Itu luar biasa. Mereka menunjukkan bahwa siapapun
bisa menjadi pahlawan lingkungan. Namun, saya juga sedih melihat pohon mangrove
yang sudah tumbuh tinggi tersangkut plastik. Itu menyakitkan. Artinya, masih
banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya menjaga lingkungan. Karena
itu, saya percaya edukasi adalah kunci. Kita harus mulai dari institusi
pendidikan sejak usia dini. Saya harap gerakan, seperti LindungiHutan dan Act
of Love bisa terus berkolaborasi, mengedukasi, dan menginspirasi lebih banyak
orang untuk bertindak,” ungkap Cinta Laura.
Pernyataan Cinta Laura memberikan gambaran yang kuat tentang
urgensi dan nilai dari aksi nyata dalam pelestarian lingkungan. Ia tak hanya
hadir sebagai figur publik, tapi juga sebagai individu yang menyuarakan
kepeduliannya dengan penuh empati dan harapan. Kehadirannya di Pulau Pari
bersama para ibu penjaga mangrove mempertegas bahwa aksi kolektif bisa dimulai
dari lingkup terkecil di masyarakat. Pesan yang ia sampaikan selaras dengan
semangat kolaborasi yang terus diusung oleh LindungiHutan dalam setiap gerakannya.
“Kami berterima kasih atas kolaborasi ini. Pelestarian
lingkungan harus dilakukan bersama. Ini bukan sekadar menanam, tapi memastikan
pohon tumbuh dan berdampak bagi masyarakat dan lingkungan dalam jangka
panjang,” pungkas Ben, CEO LindungiHutan.
Sebagai bentuk transparansi, pertumbuhan pohon mangrove yang
ditanam akan dipantau secara berkala selama satu tahun, dan perkembangan pohon
seperti tinggi dan lingkar batang dapat diakses melalui website LindungiHutan.
Inisiatif ini juga mendorong integrasi aspek pendidikan, kesehatan, dan
pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir.
Menutup kegiatan ini, Cinta Laura mengajak publik untuk ikut
ambil bagian dalam pelestarian lingkungan. “Tak perlu menunggu jadi aktivis
besar. Aksi kecil pun bisa membawa dampak besar. Kalian bisa mulai dari hal
kecil, bahkan dari rumah. Bisa donasi, jadi volunteer, atau buat kampanye
lingkungan di komunitas kalian. Langkah kecil kalian akan berdampak besar. Mari
kita bersama-sama menghijaukan bumi dan menjadi agent of Act of Love,” ujarnya.
Kampanye Act of Love – Mangrove Youth Mission menjadi
perwujudan nyata kolaborasi lintas sektor yang mengedepankan aksi, edukasi, dan
pemberdayaan sebagai fondasi menuju masa depan yang lebih hijau dan
berkelanjutan. Melalui sinergi antara komunitas, organisasi, dan individu yang
peduli, inisiatif ini tidak hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan
bahwa perubahan dimulai dari kita semua, hari ini, bukan nanti.
