- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Pertama di Gowa, Petani di Desa Tinggimae Panen Padi Organik, Hasilnya Dijual di Supermarket

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Para petani di Desa Tinggimae, Kecamatan Barombong, berhasil memanen padi organik pertama di Kabupaten Gowa.
Ketua Tim Pemerhati Petani, Sapta Jaya, mengatakan padi organik itu sebelumnya ditanam diatas lahan seluas 12 Ha di lima dusun.
"Hasilnya memang sangat memuaskan dengan target hasil dua kali lipat dengan masa panen yang lebih cepat. Dengan menggunakan bahan organik seperti POCL, MOL Plus, Pestisida Nabati yang diproduksi sendiri oleh Desa Tinggimae dan tentunya harga jualnya jauh lebih tinggi dibanding Padi/Beras biasa," katanya Selasa (14/3/2017).
Baca Lainnya :
- KLHK: UKM kehutanan makin minati SVLK0
- Presiden tegaskan perbatasan harus dibangun jadi etalase bangsa0
- Kalsel tampilkan unggulan pada Penas Tani Aceh0
- FAO Dukung Upaya Kementan Wujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia0
- Pengembangan Pertanian Perbatasan di NTT0
Sapta juga menjelaskan jika Desa Tinggimae memang dicanangkan sebagai Desa Percontohan Pertanian Organik yang merupakan salah satu item dalam agenda Program Desa Cluster Berbasis Home Industri.
Padi organik ini juga atas kerjasama dengan kepala desa Tinggimae, camat Barombong, Tim Pemerhati Petani, dan Lembaga Parade Perempuan Nusantara.
Sehubungan dengan itu pula awal tahun ini di Desa Tinggimae juga dibangun Pabrik Pakan Ikan dan Ternak untuk memback up program pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar pola Terpal dan budidaya Ayam Buras Super dan Itik Desa Tinggimae.
Peralatan Produksi Pakan sudah direalisasi dan sudah berada di lokasi.
"Dengan adanya ketersediaan Pakan Produksi sendiri yang murah, sehat (Organik) dan berkualitas semua untuk pengembangan usaha budidaya Ternak dan Ikan yang akan ditumbuhkan bagi masyarakat Desa Tinggimae sebagai nilai tambah dalam meningkatkan IPM (Indeks Pendapatan Mansyarakat)," katanya lagi.
Tak hanya itu, pabrik (Industri) pembuatan bahan organik berkapasitas produksi 12.000 liter/bulan telah rampung. Juga Rumah Produksi hasil Budidaya Organik untuk komoditi Padi, Palawija dan Hortikultura.
"Nantinya hasil pertanian Desa Tinggimae langsung diolah dan dikemas diberi merk dagang di Rumah Produksi selanjutnya dipasarkan untuk sasaran supermarket atau mal," jelasnya.(*)
sumber : makasar.tribunnews.com
