- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Presiden tegaskan perbatasan harus dibangun jadi etalase bangsa

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan Kalimanatan Barat merupakan provinsi yang berhadapan langsung dengan negara tetangga dan memiliki panjang perbatasan 996 kilometer harus diperhatikan pembangunannya sehingga bisa menjadi beranda terdepan dan sebagai etalase bangsa.
"Kawasan perbatasan harus kita perhatikan, harus dibangun sehingga menjadi beranda terdepan, menjadi etalase bangsa," kata Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas dengan topik evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas Provinsi Kalimantan Barat di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Presiden mengungkapkan saat ini pembangunan fisik di Kalimantan Barat sudah diselesaikan di zona inti, yakni Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong di Kabupaten Sanggau, PLBN Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, PLBN Aruk di Kabupaten Sambas.
Baca Lainnya :
- Kalsel tampilkan unggulan pada Penas Tani Aceh0
- FAO Dukung Upaya Kementan Wujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia0
- Pengembangan Pertanian Perbatasan di NTT0
- Limbah Sawit jadi Bahan Bakar, Warsi: Bukan Alasan Ekspansi Lahan0
- Pengusaha Perikanan Jelaskan Alasan Kontribusi Pajaknya Minim0
"Saya minta tidak berhenti pembangunan di zona inti di PLBN saja, perlu juga dilanjutkan dengan pembangunan di zona pendukung juga untuk memperlancar jalur konektivitasnya," katanya.
Presiden mengatakan zona pendukung bisa dikembangkan menjadi terminal barang maupun penumpang, pusat perdagangan atau pasar maupun fasilitas pendukung lainnya.
Jokwi juga minta disiapkan sistem pengelolaan kawasan perbatasan yang lebih terintegrasi, sehingga kawasan sekitar PLBN bisa dikembangkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru.
Selain pembangunan kawasan perbatasan, Jokowi juga minta fokus untuk mendorong membuat sektor yang menghasilkan nilai tambah tinggi, seperti sektor pertanian dan sektor industri pengolahan.
"Untuk itu minta para menteri dan pemangku jabatan di Kalimantan Barat mampu mendesign dan melaksanakan program pendukung untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dan industri pengolahan," katanya.
Menurut Presiden, langkah-langkah terobosan perlu dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat bisa tumbuh lebih tinggi lagi.
"Sekarang telah mencapai 5,2 persen, ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional," ungkapnya. Presiden juga meminta proses hilirisasi industri yang bisa menyambung industri pengolahan dengan sektor pertanian dan sektor perkebunan.
Sumber: ANTARA
