- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Manfaatkan Limbah Ternak untuk Tingkatkan Keterampilan Siswa

TIMESINDONESIA, PASURUAN – SMP Negeri 2 Puspo Pasuruan memanfaatkan potensi desa setempat untuk pelestarian lingkungan. Sekolah ini terletak di Desa Pusungmalang dan Desa Keduwung yang mayoritas penduduknya petani sayur mayur, tanaman pangan jagung lokal, peternak sapi perah, dan sebagian petani kebun kopi arabica.
Penduduk yang memiliki usaha peternakan dapat menghasilkan susu segar untuk kebutuhan sehari harinya. Sedangkan limbah ternaknya di buang begitu saja karena manfaat akan pupuk organik belum banyak yang mengerti. Melihat kondisi itu Kepala SMP N 2 Puspo, Bambang Joko Wiyono, M.Pd yang juga tokoh petani berniat mengolah limbah ternak.
Ia sendiri pernah di Bina oleh LIPI Program IPTEKDA Tahun 2001 tentang pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk BOCASI dan limbah tanaman menjadi pakan ternak alternatif. "Maka kami bersama guru ketrampilan mencoba melakukan gebrakan membuat pupuk organik dari limbah ternak melalui teknik Teknologi Tepat Guna, bersama siswa siswi SMPN 2 Puspo Satu Atap," ujarnya .
Baca Lainnya :
- Smart Village : Inovasi Pembangunan Desa0
- Mengajak Mencintai Desa0
- Sukseskan Upsus SIWAB, Kementan dorong Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dan Peran Aktif Masyarakat0
- Petani Khawatirkan Penurunan Harga Gabah di Indramayu0
- Harga Daging Ayam di Pekalongan Turun0
Ia juga memaparkan cara membuat pupuk organik dari limbah ternak. Yaitu melalui proses fermentasi, dari bahan baku yang sudah disediakan dicampur dengan bakteri efektif. Kemudian dibiarkan selama satu minggu, kembali dibolak balik dan dibiarkan kembali sampai tingkat suhunya menurun kurang lebih 30 derajat. Tujuan dari pemanfaatan limbah ini untuk menambah keterampilan dan membekali siswa. Sehingga setelah lulus dari sekolah sudah mempunyai bekal ilmu tambahan tentang Teknologi Tepat Guna.
Harapannya tak hanya meningkatkan kualitas bagi masyarakat terutama siswa SMPN 2 Puspo. Tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang lebih baik terutama di bidang pengetahuan budi daya tanaman organik. Selain itu, kedepan akan dijalin kerja sama dengan tokoh petani, instansi pemerintah dalam rangka pemasaran produk. Sehingga mendapatkan nilai tambah, khusus nya bagi sekolah dan masyarakat.(*)
sumber : timesindonesia.co.id
