- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Petani Khawatirkan Penurunan Harga Gabah di Indramayu

Indramayu-Harga gabah yang baru panen di Kabupaten Indramayu masih normal. Bulog pun diminta turun langsung ke lapangan saat panen raya terjadi.
Wakil Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengungkapkan jika saat ini baru sekitar 30 persen saja tanaman padi di Indramayu yang sudah panen.
"Tanaman padi yang sudah panen tersebar di Kecamatan Kroya, Harugeulis dan Trisi," kata Sutatang dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 26 Februari 2017.
Baca Lainnya :
- Harga Daging Ayam di Pekalongan Turun0
- Harga Ekspor Karet USD2/Kg0
- Investor Arab tertarik berinvestasi wisata halal NTB0
- Darmin Nasution Dorong Pemprov NTB Kembangkan Potensi Rumput Laut0
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Bawang Merah dari Thailand0
Areal pertanian di tiga kecamatan tersebut menurut Sutatang merupakan areal yang melakukan percepatan tanam pada Oktober lalu."Ini berarti baru sekitar 30 persen areal tanaman padi di Kabupaten Indramayu yang sudah panen," kata Sutatang.
Ada pun luas tanam padi di Kabupaten Indramayu mencapai 125 ribu hektar (ha). Karena luas lahan yang panen masih sedikit, harga gabah di Kabupaten Indramayu tidak begitu jatuh. Harga gabah kering pungut mencapai Rp 3.800 per kg.
Sedangkan GKP yang ditetapkan berdasarkan ketetapan pemerintah yaitu Rp 3.700 per kg. Namun ada juga gabah yang dijual seharga Rp 3.300 per kg, tapi itu untuk penjualan di bawah 100 kg. Namun dengan rendahnya harga, khususnya harga gabah di daerah jawa Tengah yang sudah panen, Sutatang mengaku cukup khawatir."Apalagi saat ini harga gabah hanya sedikit di atas GKP. Juga karena panen yang tak putus tahun lalu sebabkan stok gabah berlimpah," kata Sutatang.
Akibatnya gudang-gudang Bulog maupun gudang petani juga penuh. Bahkan saat ini belum ada mitra Bulog yang melakukan penyerapan gabah milik petani. Kondisi ini dimanfaatkan oleh tengkulak untuk membeli gabah petani serendah-rendahnya."Jika cuaca mendukung, petani masih memiliki pilihan. Mereka bisa jemur dulu, lalu disimpan," kata Sutatang.
Namun jika cuaca tidak mendukung karena hujan sepanjang hari, petani akhirnya tidak memiliki pilihan lain. Mereka akan menjual gabah mereka sekalipun dihargai murah. Melihat kondisi ini, Sutatang meminta agar Bulog dan mitra-mitra kerjanya untuk turun langsung ke lapangan membeli gabah milik petani." Karena fungsi Bulog kan untuk menstabilkan dan menjaga agar harga gabah tidak turun sekali," pungkas Sutatang.
Sumber: metrotvnews.com
