- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
KKP Tawarkan Peluang Investasi di Sentra Garam Rote Ndao

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) membuka peluang investasi untuk pengembangan Kawasan Sentra
Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Kawasan ini akan menjadi model pengembangan industri garam nasional
untuk mendukung target swasembada garam pada 2027 sesuai amanat Perpres No. 17
Tahun 2025.
Dengan potensi lahan lebih dari 10.000 hektare dan kondisi
iklim ideal, enam hingga tujuh bulan musim kemarau per tahun, Rote Ndao dinilai
memiliki kemiripan karakter geografis dengan lokasi tambak garam kelas dunia
seperti Dampier, Australia. KKP menargetkan produktivitas lahan mencapai 200
ton per hektare per siklus.
Kawasan K-SIGN akan dikembangkan secara terpadu dengan
melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN
seperti PT Garam, hingga investor swasta dan membuka peluang kerja. Model
bisnis yang ditawarkan mencakup pengelolaan tambak, pembangunan sarana
produksi, gudang, washing plant, refinery, serta sistem distribusi
terintegrasi.
Baca Lainnya :
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia0
- Pertamina Tempa 30 UMKM Jadi Eksportir Tangguh0
- Muhammad Sirod: Penundaan Tarif AS-China Jeda Strategis, Bukan Damai Permanen 0
- Hambat Ekspor Mebel, HIMKI Desak Pemerintah Evaluasi Peraturan Karantina Baru0
- Iperindo Optimistis dengan Kemampuan Industri Galangan Kapal Nasional0
“Ini adalah bentuk konkret keberpihakan pemerintah kepada
industri garam nasional. Rote Ndao akan menjadi wajah baru pergaraman Indonesia
yang berdaya saing tinggi,” ujar Dirjen Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara dalam
siaran resmi KKP di Jakarta, Rabu (18/6). Ia menambahkan bahwa kawasan ini
juga akan menjadi pusat pengembangan hilirisasi garam yang bernilai tinggi.
Menyerap Puluhan Ribu Tenaga Kerja
Pembangunan K-SIGN di Rote Ndao diproyeksikan menyerap
hingga 26.000 tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 2,5
kali UMR setempat. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan impor garam, yang saat ini masih mencapai lebih dari 2,5 juta
ton per tahun untuk industri kimia dan pangan.
Investasi dalam proyek K-SIGN tidak hanya menjanjikan
keuntungan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Dengan dukungan teknologi, mekanisasi, dan tata kelola modern, kawasan ini
ditargetkan menjadi benchmark baru pergaraman di kawasan tropis.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu
Trenggono melakukan kick-off pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional
(K-SIGN) di Desa Matasio, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur pada awal
Juni 2026. Pembangunan sentra industra garam menggunakanpendekatan
ekstensifikasi terpadu, yang mencakup pembangunan tambak garam modern,
fasilitas gudang dan pengolahan, hingga penataan kelembagaan dan kerja sama
produksi.
