- BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia
- Kisah Gayatri, Istri Raja Pertama Majapahit, Nenek Hayam Wuruk
- Ini Sejumlah Lokasi Berburu Matahari Terbit sambil Wisata Kuliner
- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
- Beras!
- BRIN Manfaatkan Drone LiDAR Pantau Keberhasilan Konservasi Hutan Mangrove
- Greenpeace Dukung Kongres Dunia Pertama Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dari Tiga Kawasan Hutan
Iperindo Optimistis dengan Kemampuan Industri Galangan Kapal Nasional

Keterangan Gambar : ilustrasi industri galangan kapal. foto/Ist
JAKARTA- Upaya mewujudkan kemandirian industri perkapalan Nasional saat ini masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu hambatan itu berkaitan dengan belum diimplementasikannya secara nyata Instruksi Presiden No.5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional secara komprehensif.
“Kebijakan ini belum mampu mengantarkan industri kapal
nasional menjadi mandiri. Impor kapal masih tinggi, terutama impor kapal bekas
dan masih banyak perusahaan BUMN atau swasta yang memilih membangun kapal di
galangan luar negeri dibadingkan dengan membangun kapal pada galangan kapal
dalam negeri,” ujar Ketua Umum Ikatan
Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Anita Puji
Utami dalam ketarangan resminya di acara Sarasehan bertajuk “Kemandirian
Industri Kapal Nasional Guna Menyongsong Indonesia Emas 2025 di Jakarta, Selasa (29/4).
Baca Lainnya :
- India Sambut Baik Langkah Presiden Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan Pokok0
- Surplus Perdagangan Beruntun Dimotori Industri Agro dan Manufaktur0
- Ledakan Ekonomi Indonesia Menciptakan Peluang Baru bagi Profesional Lokal0
- The Dream Team Danantara0
- Mudik Lebaran PT KAI Sediakan 4,5 Juta Tiket, Sebanyak 2,7 Juta Kelas Ekonomi Tarif Terjangkau0
Menurut Anita Puji, saat ini industri perkapalan
Nasional sebenarnya sudah cukup mampu sebagai produsen untuk memenuhi kebutuhan
kapal secara Nasional. “Kami sangat optimistis terkait kemampuan industri
galangan kapal dalam negeri untuk membangun kapal-kapal baru, memperbaiki kapal
maupun refurhbisment berbagai tipe, jenis dan ukuran kapal,”tambahnya.
Anita menguraikan, saat industri kapal Nasional telah
mampu membuat berbagai jenis, ukuran dan tipe kapal. Selain membuat, industri
kapan Nasional juga sudah mampu melakukan perbaikan maupun refurhbisment kapal
seperti kapal tanker, kapal container, kapal angkut semen, kapal angkut ternak,
kapal roro, kapal patroli, kapal bulk carrier, general cargo, penujang operasi
lepas Pantai atau offshore hingga berbagai jenis kapal perang, apalagi
kapal-kapal seperti tug and barge.
“Kemampuan kami dalam membangun kapal baru, bisa
mencapai 1.200 unit per-tahun, dan sekarang utilisasinya baru sekitar 10%.
Artinya, masih banyak fasilitas galangan kapal nasional yang belum dimanfaatkan
oleh pelayaran swasta maupun BUMN,” ujar Anita.
Bahkan tahun 2025 ini menurut Anita, Industri
perkapalan Nasinal memiliki kemampuan untuk memperbaiki kapal hingga 36.000
unit kapal sehingga sesungguhnya, Indonesia tidak kekurangan space untuk
mendukung perbaikan kapal sesuai jadwal yang ditetapkan.
Melihat data-data tersebut, Anita optimistis Iperindo
beserta stake holder industri perkapalan Nasional dalam 10 tahun ke depan sudah
bisa memenuhi kebutuhaan industri perkapalan Nasional. “Kami bermimpi agar seluruh armada yang
dibutuhkan dalam 10 tahun ke depan dapat dibangun di galangan dalam negeri.
Segala yang dibutuhkan, kami siap menyediakan, jangan sampai satu unit kapal
pun, tidak dibangun di dalam negeri dan tidak menjadi karya anak bangsa,”
lanjutnya.
Sementera itu mengutip data dari Kementerian
Perindustrian menyebutkan bahwa saat ini Indonesia memiliki lebih dari 250 galangan yang tersebar di 29 provinsi dan lebih dari 70
kota/kabupaten. Selain itu, industri kapal Nasional saat ini juga memiliki 127 industri komponen kapal dan bahan
baku kapal yang terkonsentrasi di pulau Jawa
dan Kepulauan Riau.
“Berdasarkan perusahaan yang menyampaikan laporan
produksi di SIINas pada tahun 2024, total estimasi tenaga kerja yang terserap
pada industri galangan kapal di Indonesia adalah sebesar 46.000 orang,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Setia
Diarta. (Wahyono)
