- Kisah Tragis Fientje de Feniks: Pelacur Batavia yang Mati di Kali Baru
- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
Awas, serangan hama wereng musim tanam 2

Merdeka.com, Jawa Tengah - Petani diminta untuk mewaspadai serangan hama wereng pada Masa Tanam kedua (MT 2) 2017 ini.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Banyumas, mengimbau agar petani menanam padi yang resisten terhadap serangan hama tersebut mulai pertengahan bulan Maret 2017 mendatang seiring usainya musim panen MT 1.
Penyuluh Pertanian Banyumas, Suwarjono mengatakan, kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi berpotensi memunculkan berbagai hama dan penyakit akibat kelembapan tinggi. Salah satu yang paling berbahaya adalah wereng, baik wereng hijau maupun wereng batang
Baca Lainnya :
- Nih 6 desa wisata baru di Purbalingga yang harus dikunjungi0
- RI dan Australia Jajaki Kerja Sama di Sektor Peternakan0
- Indomie Gali Potensi Resep Lokal0
- Indofood akan Rambah Produk Kuliner Khas Daerah0
- Kementan Terus Urus Kasus Kartel Cabai0
"Hama wereng berpotensi muncul saat curah hujan dan kelembapan tinggi. Kalau sudah menyerang, hasil panen menurun antara 20 persen hingga gagal panen atau puso dalam kondisi serangan berat," jelasnya, Sabtu (4/3).
Suwarjono mengatakan, petani juga diminta menanam padi varietas tahan penyakit jamur. Pasalnya, cuaca mendung menyebabkan pancaran sinar matahari berkurang. Penyakit yang muncul tersebut antara lain, hawar daun, busuk pangkal leher dan kramalea atau tanaman kerdil.
Menurut dia, kelembaban tinggi dan penetrasi matahari yang kurang menyebabkan berbagai penyakit akibat jamur muncul. Sebagai solusinya, Suwarjono menyebutkan beberapa bibit padi unggulan yang tahan serangan jamur.
"Kalau yang agak tahan wereng itu ya Mapan sama Cigeulis. Kemudian ada lagi Ciherang, Mekongga, itu agak tahan,” jelasnya.
Suwarjono menambahkan, varietas tersebut memiliki umur panen muda. Yakni antara 105 hingga 115 hari. Dengan begitu, ketika kemarau tiba, kondisi tanaman sudah relatif kuat. Diperkirakan, musim kemarau bakal dimulai Juni 2017 mendatang.
“Pengolahan tanahnya juga harus dengan sempurna. Yang dimaksud sempurna itu, usai di bajak kemudian dieramkan sambil menunggu dan memperbaiki pematang sawah. Kemudian, mengusahakan tanam dengan varietas yang tahan penyakit. Kalau pun dengan benih tanaman yang lain, harus tetap diantisipasi dengan penyemprotan rutin," ujarnya.(suk)
sumber : jateng.merdeka.com
