- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Stok di Pasar Meningkat, Harga Cabai Turun Drastis

Arah - Harga cabai merah dan cabai hijau di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara mengalami penurunan drastis karena banyak stok yang masuk di pasaran.
Harga kebutuhan pokok di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, hampir semuanya normal namun tidak dengan harga cabai merah dan cabai hijau yang anjlok drastis. "Cukup drastis dari Rp30.000 sampai Rp40.000 per kilogram, kini Rp.10.000 sampai Rp 18.000," kata pedagang sayuran di Pasar Dwikora, Kelurahan Suka Dame, Kecamatan Siantar Utara, Dame Sinaga (46), Minggu (19/2).
Di pasar tradisional itu, harga cabai merah kisaran Rp15.000-Rp18.000 per kg, cabai hijau Rp10.000-Rp13.000 per kg, namun cabai rawit bertahan Rp50.000-Rp52.000 per kg. Dame mengatakan, sudah seminggu harga tersebut ditetapkan karena banyaknya stok masuk ke pasaran.
Baca Lainnya :
- Apa Saja Bisnis yang Banyak Dicari di Era MEA? Ini Jawabannya0
- Kembangkan Potensi Petani Prabumulih0
- Pemerintah Tak Boleh Terlena Kenaikan Harga Komoditas0
- Menteri Pertanian bantu 495.000 ton benih jagung0
- Menteri Pertanian bantu 495.000 ton benih jagung0
Sejumlah petani cabai yang merupakan pemasok dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, untuk Kota Pematangsiantar mengaku pemetikan tanaman dalam waktu yang bersamaan sehingga terjadi panen raya.
"Bulan ini masanya, merata di kawasan (Kabupaten) Simalungun," kata Rahman (52) warga Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Walau harga jual cabai tidak tinggi seperti pada akhir Desember 2016, para petani cabai tetap harus memanen. Jika tidak, tanaman cabai akan membusuk. Meski tidak mendapatkan harga yang tinggi seperti pada akhir Desember 2016, Rahman dan petani cabai lainnya harus memanen, dari pada dibiarkan membusuk. (Mutia Rabbani Hanifah)
sumber : arah.com
