- Belantara Foundation Bersama Mitra dari Jepang Kembali Tanam Pohon di Riau
- Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani
- Menkeu Terbitkan Aturan Penempatan Rp200 Triliun Uang Negara di Bank Umum Mitra
- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
Kemenko Maritim kaji efisiensi biaya \"direct call\"

Makassar-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pihaknya bersama PT Pelindo, INSA serta masyarakat laut sedang mengkaji efisiensi biaya pelayaran langsung atau direct call ke luar negeri.
"Ini sedang kita kaji, makanya kita kumpul di sini bersama semua pihak maritim untuk mengkajinya agar bisa diterapkan nanti," ujar Luhut Pandjaitan saat membuka Forum Nasional Indonesia National Shipowners Association (INSA) 2017 di Makassar, Kamis.
Menko Bidang Kemaritiman mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan semua pihak kemaritiman dalam efisiensi itu yakni dengan mengintegrasikan berbagai institusi terkait untuk mengoptimalkan direct call itu.
Baca Lainnya :
- Menteri ESDM: Impor gas industri tunggu Menko Perekonomian0
- Bulog Targetkan 50 Ribu Rumah Pangan Kita di 20170
- 2017, Harus Ada Terobosan Profesi Petani0
- Kementan Targetkan Ekspor Beras 100 Ribu Ton di 20170
- Petani Lamongan Panen Raya Padi dengan Metode Refugia0
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman, kata Luhut, dengan mendorong terbentuknya Indonesia Integrated Chain Port untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing.
Ia menjelaskan Indonesia Integrated Chain Port adalah pengelolaan pelabuhan secara terintegrasi dengan standarisasi sama dan terhubung dengan kawasan industri.
Menurut dia, dengan diberlakukan direct call, barang-barang yang akan diekspor, tidak perlu lagi dikirim melalui Pulau Jawa, tetapi bisa dilakukan langsung dari Makassar, Bitung, Sorong, ataupun Ambon.
Untuk mengoptimalkan pengiriman langsung itu, kata dia, sertifikasi kayu dari Papua, misalnya, tidak harus melalui Surabaya kemudian menuju tujuannya.
"Kenapa harus ke Surabaya? Dibikin aja di Sorong atau Jayapura. Ikan juga, Sucoffindo kenapa mesti kirim ke Surabaya? Kenapa bukan Sucofindo datang ke Ambon, Bitung, Sorong atau Makassar, sehingga costnya lebih murah," kata dia.
Luhut berharap Forum Nasional INSA yang dihadiri 39 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) INSA seluruh Indonesia ini mampu menghasilkan ide dan solusi yang akan menjadi cetak biru (blue print) untuk Indonesia.
"Kita berharap semoga akan lahir ide ataupun solusi agar bagaimana menciptakan efisiensi supaya bisa menjadi blue print Indonesia," ujarnya.
Sumber: ANTARA
