- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Kebun REL, Tempat Asyik untuk Nongkrong dan Belajar Menanam Buah-Buahan
.jpg)
TANGSEL - Berada di dekat jalan Tol dan Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan (Tangsel), tempat ini terlihat semakin bersinar. Dikomandani oleh Syamsu Rijal sebagai entrepreneur, selama ini mereka telah membersamai Disnaker Tangsel, Lapas Tangerang dan masih banyak dinas yang berkolaborasi dengan Kebun REL atau yang dikenal dengan Ruang Edukasi Literasi.
Baca Lainnya :
- KAI Daop 8 Pelajari Media Percontohan Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet0
- Menelisik Peran Penting Burung Liar Bagi Ekosistem Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu Riau0
- Revisi UU 41 Tahun 1999 Angin Segar Bagi Tata Kelola Kehutanan Indonesia0
- Walhi Laporkan 47 Perusahaan Perusak Lingkungan ke Kejaksaan Agung0
- DMC Dompet Dhuafa dan WALHI Luncurkan Program Kawasan Pemulihan Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah0
Tak terasa tahun berganti, dan tempat ini telah banyak
melahirkan alumni yang bisa melakukan penanaman seperti anggur, semangka,
pepaya bahkan melakukan hot work salah satunya pengelasan. Ya, REL
bekerja sama dengan Disnaker setempat juga melakukan pembinaan dalam bentuk
pelatihan kepada orang orang yang membutuhkan.
Tempat ini memang dihadirkan untuk edukasi lingkungan dan
pelatihan keterampilan. Seorang pengunjung, Adi Nugroho bersama istri terlihat menyempatkan
mampir di REL. “Saya biasa lewat sini kalau mau ke Stasiun Rawa Buntu. Saya
kira cafe,” ungkap Adi.
Saat itu, Adi Nugroho menikmati welcome drink yang khas dari REL, yakni teh Telang dan jeruk peras. Kebetulan beberapa tanaman sedang berbuah, seperti anggur, lemon, jeruk serta alpukat. Setelah melihat keragaman kegiatan positif di tempat ini, di lain waktu Adi berniat ingin mengajak rekannya yang lain untuk belajar di REL.
Dengan lahan yang tak begitu luas, Syamsu Rijal berhasil
menyulap REL menjadi magnet yang memanjakan mata pejalan kaki yang melintasinya.
Beberapa tahun yang lalu, tempat ini belum banyak fasilitas, namun kini sudah
ada kamar tamu.
“Jika ingin menginap, dapur juga belum memadai, tapi sekarang
semuanya lebih lengkap. Kebetulan cafe juga buka pas orang-orang pulang kerja
dari stasiun Rawa Buntu, dan yang melintas bisa mampir di Cafe REL,” tutur
Syamsu.
Reza salah satu aktivis REL mengungkap beberapa komentar
warga sekitar soal tempat ini. “Warga mengapresiasi positif karena setiap
kegiatan yang dilakukan REL selalu melibatkan warga sekitar,” tukasnya. (fadlik
al iman)
