- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Fungsi Koperasi Unit Desa Harus Memberikan Keuntungan Bagi Petani

Jawa Tengah-Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP memberikan apresiasi terhadap Koperasi Unit Desa (KUD) Beringin di Desa Beringin Kecamatan Beringin Kabupaten Semarang karena sejak berdiri dari 1975, sampai sekarang ini masih aktif.
Bahkan, koperasi tersebut memiliki banyak unit usaha, seperti UKM Mart, rice milling unit (unit penggilingan padi), pengecer pupuk, dan simpan-pinjam untuk anggota.KUD yang memiliki sekitar 1.300 orang tersebut dinilai benar-benar menjalankan fungsi dan prinsip koperasi dari, oleh dan untuk anggota lantaran dapat memberikan fasilitas kepada anggotanya berupa pupuk dan juga membeli hasil panen petani dengan harga tinggi, yakni Rp 3.500 per kilogram untuk gabah basah petani, ujar Ganjar.
“Rp 3.500 (harga gabah basah) di sini bagus itu. Di daerah lain hanya sekitar Rp 3.200 – Rp 3.300. Di Bulog kalau gabah kering petani mencapai Rp 3.700. Tapi kalau harga di pasar lebih tinggi jual aja ke pasar, jangan ke Bulog. Jadi petani harus untung,” katanya saat Ngopi Bareng Gubernur dengan anggota dan pengurus Koperasi serta pelaku UMKM se-Kabupaten Semarang, di Rumah Dinas Bupati Semarang, Rabu (1/3).
Baca Lainnya :
- Kementan Tegaskan Tidak ada Pencabutan Subsidi Pupuk0
- TPID Kesulitan Kendalikan Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah0
- Kepala Desa Pelimbing Keluhkan Perimbangan Dana Desa ke Anggota DPR RI0
- PGN Beri Permodalan dan Pelatihan Warga Desa di Batam0
- Daya Tampung Ternak di Kaltara Belum Dimanfaatkan Maksimal0
Ganjar berharap koperasi bisa seperti sapu lidi dimana dalam satu koperasi memiliki ribuan anggota, sehingga koperasi dapat bersaing dengan perusahaan di dalam menjalankan unit usahanya. Dia mengumpamakan, jika seluruh petani padi di Jawa Tengah bergabung dalam satu koperasi, mereka dapat menentukan harga sendiri.“Coba seluruh petani se-Jawa Tengah satu koperasi, mereka bisa menentukan harga. itulah kekuatan sapu lidi,” ujarnya.
Pelatihan manajemen modern, akses pasar, hingga pengembangan modal dan kerja sama dengan perbankan, imbuh gubernur, mutlak dilakukan agar koperasi tidak terus tertinggal dan terseok-seok menghadapi kekuatan dahsyat korporasiPengurus KUD Beringin, Ahmad Mughini mengatakan, saat ini fasilitas yang diberikan untuk anggota lebih banyak kepada sarana dan prasarana pertanian karena sebagian besar anggotanya adalah petani. Pembelian gabah basah petani juga masih terbatas karena kekurangan modal.
“Kami hanya mampu membeli gabah petani 5-10 ton. Selebihnya mereka menjual ke pasar,” katanya.Pensiunan dari Kemenag ini juga menyampaikan kekayaan KUD Beringin hingga saat ini mencapai Rp 2 miliar. Mereka juga sudah mampu memberikan honor bagi pengurus dan karyawan koperasi selain dari Sisa Hasil Usaha (SHU).“Tiap bulan pengurus dan karyawan dapat sekitar Rp 500 – 600 ribu selain dari SHU pada akhir tahun,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Semarang Mundjirin mengatakan saat ini terdapat 450 lebih unit koperasi dan sekitar 63 ribu unit UMKM. Dari ratusan koperasi tersebut banyak di antaranya tidak jelas bentuk kegiatannya. Untuk itu, tahun ini pihaknya menargetkan akan membubarkan 100 unit koperasi abal-abal.
Kegiatan Ngopi Bareng Gubernur tersebut juga dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mendapatkan bantuan permodalan kredit ringan melalui program Mitra Jateng 25 dari Bank Jateng. Mereka tertarik mengikuti program Mitra Jateng 25 karena bunganya sangat rendah hanya 7 persen dan yang paling penting tanpa agunan.
Setelah selesai mengikuti acara ngopi bareng, Gubernur Ganjar juga menyempatkan untuk meninjau koperasi karyawan (kopkar) Apac Inti. Menurutnya koperasi tersebut sangat bermanfaat bagi karyawan, karena selain mendapatkan gaji dari perusahaan mereka juga mendapat pemasukan lain dari koperasi.
Sumber: Beritadaerah.com
Jawa Tengah-Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP memberikan apresiasi terhadap Koperasi Unit Desa (KUD) Beringin di Desa Beringin Kecamatan Beringin Kabupaten Semarang karena sejak berdiri dari 1975, sampai sekarang ini masih aktif.
Bahkan, koperasi tersebut memiliki banyak unit usaha, seperti UKM Mart, rice milling unit (unit penggilingan padi), pengecer pupuk, dan simpan-pinjam untuk anggota.KUD yang memiliki sekitar 1.300 orang tersebut dinilai benar-benar menjalankan fungsi dan prinsip koperasi dari, oleh dan untuk anggota lantaran dapat memberikan fasilitas kepada anggotanya berupa pupuk dan juga membeli hasil panen petani dengan harga tinggi, yakni Rp 3.500 per kilogram untuk gabah basah petani, ujar Ganjar.
“Rp 3.500 (harga gabah basah) di sini bagus itu. Di daerah lain hanya sekitar Rp 3.200 – Rp 3.300. Di Bulog kalau gabah kering petani mencapai Rp 3.700. Tapi kalau harga di pasar lebih tinggi jual aja ke pasar, jangan ke Bulog. Jadi petani harus untung,” katanya saat Ngopi Bareng Gubernur dengan anggota dan pengurus Koperasi serta pelaku UMKM se-Kabupaten Semarang, di Rumah Dinas Bupati Semarang, Rabu (1/3).
Ganjar berharap koperasi bisa seperti sapu lidi dimana dalam satu koperasi memiliki ribuan anggota, sehingga koperasi dapat bersaing dengan perusahaan di dalam menjalankan unit usahanya. Dia mengumpamakan, jika seluruh petani padi di Jawa Tengah bergabung dalam satu koperasi, mereka dapat menentukan harga sendiri.“Coba seluruh petani se-Jawa Tengah satu koperasi, mereka bisa menentukan harga. itulah kekuatan sapu lidi,” ujarnya.
Pelatihan manajemen modern, akses pasar, hingga pengembangan modal dan kerja sama dengan perbankan, imbuh gubernur, mutlak dilakukan agar koperasi tidak terus tertinggal dan terseok-seok menghadapi kekuatan dahsyat korporasiPengurus KUD Beringin, Ahmad Mughini mengatakan, saat ini fasilitas yang diberikan untuk anggota lebih banyak kepada sarana dan prasarana pertanian karena sebagian besar anggotanya adalah petani. Pembelian gabah basah petani juga masih terbatas karena kekurangan modal.
“Kami hanya mampu membeli gabah petani 5-10 ton. Selebihnya mereka menjual ke pasar,” katanya.Pensiunan dari Kemenag ini juga menyampaikan kekayaan KUD Beringin hingga saat ini mencapai Rp 2 miliar. Mereka juga sudah mampu memberikan honor bagi pengurus dan karyawan koperasi selain dari Sisa Hasil Usaha (SHU).“Tiap bulan pengurus dan karyawan dapat sekitar Rp 500 – 600 ribu selain dari SHU pada akhir tahun,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Semarang Mundjirin mengatakan saat ini terdapat 450 lebih unit koperasi dan sekitar 63 ribu unit UMKM. Dari ratusan koperasi tersebut banyak di antaranya tidak jelas bentuk kegiatannya. Untuk itu, tahun ini pihaknya menargetkan akan membubarkan 100 unit koperasi abal-abal.
Kegiatan Ngopi Bareng Gubernur tersebut juga dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mendapatkan bantuan permodalan kredit ringan melalui program Mitra Jateng 25 dari Bank Jateng. Mereka tertarik mengikuti program Mitra Jateng 25 karena bunganya sangat rendah hanya 7 persen dan yang paling penting tanpa agunan.
Setelah selesai mengikuti acara ngopi bareng, Gubernur Ganjar juga menyempatkan untuk meninjau koperasi karyawan (kopkar) Apac Inti. Menurutnya koperasi tersebut sangat bermanfaat bagi karyawan, karena selain mendapatkan gaji dari perusahaan mereka juga mendapat pemasukan lain dari koperasi.
Sumber: Beritadaerah.com
