- Filosofi Kaya Lintas Generasi Orang-Orang China
- Wisata Pulau-Pulau Cantik di Aceh yang Wajib Dikunjungi
- Hari Populasi Dunia, Kampanye Tanam Pohon di Bedono Jadi Contoh Mitigasi Abrasi Pesisir
- Sering Lihat Harga Emas Naik-Turun? Begini Cara Cuan dari Pergerakan Emas!
- Tim PkM UNY Gelar Workshop Perempuan Islam Berkemajuan untuk Mewujudkan Peradaban Utama
- AHY Tegaskan Pentingnya Infrastruktur Transportasi Dorong Pertumbuhan Kawasan
- Teknologi Layar Hisense Mendukung Tampilan VAR di FIFA Club World Cup 2025™
- Fakta dan Mitos Seputar MSG: Apakah Benar Membahayakan Tubuh?
- Disabilitas Tak Menghentikan Junar Asunyi Menuai Harapan Lewat Konten Karier & HR
- LindungiHutan Dorong Tebus Jejak Karbon dengan Penanaman Pohon
Disabilitas Tak Menghentikan Junar Asunyi Menuai Harapan Lewat Konten Karier & HR
.jpg)
TIDAK ada yang benar-benar siap
dilabeli “berbeda” saat kecil. Namun, bagi Junar Asunyi, hidup dengan
keterbatasan fisik bukanlah akhir cerita, melainkan awal dari sebuah perjalanan
bangkit yang hari ini menginspirasi banyak orang.
Tumbuh Bersama Keterbatasan, Bukan Terbatasi
Kondisi Junar bukan bawaan lahir. Saat duduk di bangku SD,
ia didiagnosis mengalami hambatan pertumbuhan yang menyebabkan dirinya lumpuh
selama hampir satu dekade. Ia baru bisa kembali berjalan saat menginjak kelas 2
SMA.
Baca Lainnya :
- Berjalan0
- Tim PkM UNY Syiarkan Risalah Islam Berkemajuan 0
- Ikhtiar ASDP Sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi Serta Perekat Lintas Budaya dan Beragam Komunitas0
- Surat Dalam Cerita0
- MOCA Singapura Panggungkan A Path to Glory0
Masa kecilnya penuh pertanyaan, cemoohan, dan rasa ingin
tahu dari orang-orang di sekitarnya. Tak sedikit yang menjadikan
keterbatasannya sebagai bahan ejekan.
Namun, yang lebih menyakitkan justru keraguan dari
orang-orang terdekat: “Emangnya kamu bisa?”, “Mau gimana capai cita-cita kayak
gitu?”
Di tengah tekanan itu, Junar memilih untuk berjuang. Bukan
untuk membuktikan pada orang lain, tapi untuk menemukan dirinya sendiri.
Psikologi, Karier, dan Konten yang Membumi
Junar menempuh pendidikan Psikologi di Universitas Pelita
Harapan. Awal kariernya dimulai sebagai HR intern pada 2018, hingga akhirnya
bergabung penuh waktu di sebuah startup di Jakarta.
Pandemi yang merebak di tahun2020 menjadi titik balik
penting. Saat banyak orang kehilangan arah, Junar justru menemukan peluang.
Ia mulai membuat konten di Instagram dan TikTok. Awalnya
seputar psikologi umum, tapi melihat banyaknya orang kesulitan mencari kerja di
tengah krisis ekonomi, akhirnya ia mengarahkan kontennya pada topik HR dan
bimbingan karier.
Dari situ, lahirlah perannya sebagai career coach. Ia
memberikan bimbingan kepada mahasiswa, fresh graduate, dan mereka yang ingin
pindah jalur karier. Semua berdasarkan pengalaman, bukan teori kosong.
Dunia Kerja Tanpa Diskriminasi
Salah satu hal yang paling membekas bagi Junar adalah betapa
inklusifnya tempat kerja yang ia masuki. Tak ada diskriminasi maupun tatapan
kasihan. Ia disambut sebagai rekan kerja, bukan sekadar orang “berkebutuhan
khusus.”
“Mereka treat saya seperti karyawan lain. Saya bukan orang
asing. Dan itu buat saya sangat berarti,” tuturnya.
Namun tentu, perjalanannya tak selalu mulus. Ada masa ketika
semua cara sudah dicoba, semua target sudah ditetapkan, tapi hasil tak kunjung
datang. Di momen seperti itu, ia belajar membuka diri. Belajar dari orang lain
yang lebih berpengalaman. Karena sering kali, kita terlalu cepat menyerah
karena menolak untuk belajar.
Mengubah Keterbatasan Jadi Kekuatan
Hari ini, Junar tidak hanya menjadi career coach. Ia menjadi
suara yang memberi harapan. Bagi mereka yang merasa kecil, tak terlihat, atau
bahkan dianggap “tidak mungkin berhasil.”
Ia percaya bahwa disabilitas bukan akhir dari kontribusi
maupun batasan untuk bermimpi. Ia juga percaya bahwa semua orang berhak
mendapatkan ruang untuk tumbuh.
“Gak usah dengerin kata-kata negatif. Fokus sama yang dukung
kita. Lakuin aja yang bisa kita lakuin. Kalau capek, istirahat, tapi jangan
menyerah,” pesannya.
Pesan untuk Masa Depan
Menurut Junar, edukasi, baik formal maupun non-formal,
adalah kunci. Belajar tidak berhenti di kampus. Sertifikasi boleh penting, tapi
yang paling penting adalah praktik nyata. Karena dunia kerja tidak hanya butuh
teori, tapi kemampuan untuk bertindak.
Ia juga mengajak anak muda untuk fleksibel menghadapi
perubahan zaman. “AI sudah hadir. Dunia berubah cepat. Jangan terlalu
perfeksionis. Mulai aja dulu, sambil belajar,” ujarnya.
Dan bagi mereka yang ingin “kabur” ke negara lain demi masa
depan yang lebih baik, Junar mengingatkan: pastikan punya tujuan dan persiapan.
Bukan sekadar lari, tapi berpindah dengan arah yang jelas.
Dari seorang anak yang sempat kehilangan kemampuan berjalan,
kini Junar menjadi penggerak yang menginspirasi banyak orang untuk bangkit dan
percaya bahwa hidup selalu punya celah harapan.
Karena kadang, yang paling dibutuhkan dunia bukan orang yang
sempurna, tapi orang yang berani tetap berjalan meski tertatih. Dan Junar sudah
membuktikannya.
