- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
LindungiHutan Rilis Data CSR Teraktif dalam Aksi Tanam Pohon 2025
.jpg)
SEMARANG — Dalam rangka memperingati
komitmen kolektif terhadap pelestarian lingkungan, LindungiHutan merilis data
terbaru mengenai perusahaan-perusahaan yang paling aktif dalam mendukung
kegiatan penghijauan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Salah satu perusahaan yang menonjol tahun ini adalah PT Bussan Auto Finance
(BAF), melalui inisiatif BAF ECO Move, telah melakukan penanaman mangrove
secara konsisten sejak tahun 2023 di berbagai wilayah pesisir.
Melalui kerja sama dengan LindungiHutan, BAF telah
merealisasikan aksi tanam pohon di tiga lokasi strategis sepanjang Mei 2025,
yakni Pantai Mangunharjo di Semarang, Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara, dan
Pantai Kartika Jaya di Kendal. Ketiga lokasi ini dipilih karena mengalami
tekanan lingkungan cukup tinggi, seperti abrasi pantai dan degradasi ekosistem
pesisir, sehingga membutuhkan intervensi ekologis yang cepat dan berkelanjutan.
Ketiga lokasi tersebut merupakan kawasan pesisir yang rentan
terhadap abrasi dan penurunan kualitas lingkungan akibat aktivitas manusia dan
perubahan iklim. Di masing-masing wilayah, penanaman mangrove menjadi fokus
utama sebagai solusi alami dalam menahan laju abrasi, meningkatkan kualitas
air, serta menjadi habitat bagi berbagai jenis fauna pesisir.
Baca Lainnya :
- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka0
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik 0
- Untuk Kelestarian Alam, Belantara Foundation Bersama Mitra Tak Lelah Mananam Pohon 0
- Satu Langkah, Satu Kayuhan: Hentikan Polusi Plastik, Kembalikan Langit Biru0
- Sidak Aktivitas Penambangan Ilegal di Pulau Citlim, KKP Temukan Kerusakan Ekosistem0
"Keterlibatan korporasi seperti BAF dalam mendukung
program pemulihan lingkungan menunjukkan bahwa sektor bisnis dapat berperan
aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem," ujar Miftachur
"Ben" Robani, CEO LindungiHutan.
Berdasarkan data LindungiHutan, kontribusi CSR dari sektor
swasta mengalami peningkatan pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Program
BAF ECO Move 2025 menjadi salah satu contoh implementasi CSR yang berorientasi
pada dampak jangka panjang. Selain aksi tanam pohon, kegiatan ini juga
melibatkan edukasi lingkungan bagi komunitas lokal dan pemberdayaan petani
penggerak yang menjadi ujung tombak pemulihan ekosistem.
"Kami mencatat adanya peningkatan partisipasi dari
sektor swasta, tidak hanya dalam bentuk pendanaan, tetapi juga dalam
keterlibatan langsung karyawan mereka di lapangan," tambah Aminul Ichsan,
Ketua Yayasan LindungiHutan.
Menurut Global Mangrove Alliance (2023), Indonesia memiliki sekitar
20% hutan mangrove dunia, namun ekosistem ini terus terancam alih fungsi lahan.
Di tengah tekanan tersebut, aksi seperti penanaman mangrove bersama BAF menjadi
langkah penting. Riset pun menunjukkan lonjakan minat terhadap konservasi
mangrove, menandai urgensi pemulihan ekosistem pesisir secara kolaboratif.
LindungiHutan berharap data yang dirilis ini menjadi pemicu
bagi lebih banyak entitas bisnis untuk mengadopsi praktik CSR yang berorientasi
pada keberlanjutan. Semakin banyak perusahaan yang terlibat, semakin besar pula
peluang keberhasilan Indonesia dalam memulihkan ekosistem yang terdegradasi.
