- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Buat Program Gema Pamili, Banyuwangi Berupaya Wujudkan Kemandirian Pangan

Berita Daerah.com, Jawa-Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur membuat sebuah program Gerakan Masyarakat Pangan Mina Lestari (Pamili). Program ini dibuat guna mendorong gerakan pemanfaatan lahan pertanian untuk budidaya ikan tawar serta dapat mewujudkan kemandirian pangan hingga tingkat rumah tangga.Mengutip laman banyuwangikab.go.id, Senin (30/1), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pangan merupakan sektor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat. Salah satu upaya untuk meningkatkan fondasi pangan, adalah melakukan produktivitas sektor pertanian.
“Produktivitas ini kami giatkan salah satunya lewat pertanian terpadu, yang dikenal dengan sistem mina padi. Yakni memadukan teknik budidaya padi dan peternakan ikan yang dilakuan bersamaan dalam satu sawah,” jelas Anas.Banyuwangi saat ini telah tercetak sebanyak 101 Ha kawasan mina pangan. “Targetnya, tiap tahun diharapkan dapat mencetak 5 Ha kawasan mina pangan per tahun.
Mendukung hal tersebut, Anas meminta agar semua sektor yang terkait pertanian bisa membuat kebijakan komprehensif yang melibatkan lintas sektor. “Bukan hanya tugas Dinas Perikanan dan Pangan, namun perlu didukung mulai dari Dinas Pertanian hingga Dinas PU Pengairan. Hasilnya akan jauh lebih optimal,” jelas Anas.
Baca Lainnya :
- Pedagang Makanan-Minuman Senang Penetapan Harga Gula Rp 12.500 Per Kg0
- Bisnis Impor Daging di RI Menggiurkan, Ini Alasannya0
- KPPU Dorong Pemerintah Realisasikan Impor Sapi sebanyak 318.000 Ekor0
- RI Punya Lahan Potensial untuk Kedelai dari Aceh Hingga Sulsel0
- Sumut targetkan produksi padi 5,2 juta ton0
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo menjelaskan gerakan ini juga untuk menjamin konsumsi pangan yang cukup. “Gerakan ini tujuannya untuk konsumsi pangan yang cukup, aman, bergizi seimbang di tingkat rumah tangga, dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki warga,” kata Hary.Gerakan Gema Pamili ini melingkupi sistem diversifikasi seperti mina jeruk (pemeliharaan ikan bersama jeruk), mina naga (pemeliharaan ikan bersama buah naga), mina padi (pemeliharaan ikan bersama padi), serta pemanfaatan lahan agar produktivitas meningkat.
Sebanyak enam kecamatan di Banyuwangi yang siap untuk melakukan gerakan Gema Pamili ini. Enam kecamatan tersebut adalah Glenmore, Sempu, Songgon, Licin, Glagah, dan Blimbingsari.Selain gerakan tanam padi Pemkab Banyuwangi juga akan memanfaatkan lahan pertanian jeruk dan buah naga juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan mina lestari ini. Namun, kebun buah bisa juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan tawar. Misalnya kolam ikan yang dibuat di dekat kebun jeruk, selain fungsinya sebagai kolam juga bisa menjadi tempat penampungan air yang bisa dialirkan bila musim kering Pengembangan melalui pelatihan-pelatihan budidaya dan pemina lestari terhadap petani jeruk juga dianggap sangat penting, naga, dan padi. Petani selain bisa memanen buah, juga bisa menikmati ikan tawar yang dibudidaya melalui mina lestari ini. Apalagi Banyuwangi telah ditetapkan sebagai pilot project kawasan sentra jeruk nasional oleh Kementerian Pertanian (Kementan),” kata Hary. Jeruk memang menjadi salah satu komoditas hortikultura buah andalan Banyuwangi, selain manggis, buah naga, dan durian.
Selain minapadi, Gema Pamili juga memanfaatkan keramba sungai. Keramba merupakan salah satu tempat pemeliharaan ikan dengan mengoptimalkan manfaat perairan umum untuk budidaya ikan.Keramba bisa berupa bambu bilah, kayu, atau kawat. Pada umumnya menggunakan bambu sebagai kerangka pembuatan keramba dengan ukuran yang bervariasi untu digunakan sebagai tempa budidaya ikan.“Untuk pemanfaatan sungai yang ada, kami juga melakukan penebaran benih ikan di peraian umum. Serta gerakan konservasi terumbu karang, mangrove, cemara udang, dan lainnya untuk mendukung ekowisata,” kata Hary.Dengan gerakan ini diharapkan bisa menciptakan kawasan pangan mina lestari, yang meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, peningkatan diversifikasi pangan.Juga upaya menjaga stabilitas harga komoditas pangan pokok serta menurunkan jumlah daerah yang rentan terhadap rawan pangan, ujar Hary.
