- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Akselerasi Proyek Gasifikasi di Nias Wujud Nyata Swasembada Energi
.jpg)
NIAS – PT PLN (Persero) melalui
subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) resmi memulai pembangunan
infrastruktur gasifikasi Klaster Nias, ditandai dengan peletakan batu pertama
(groundbreaking) di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias pada Kamis
(3/7). Inisiatif ini menjadi langkah nyata PLN dalam mendukung visi swasembada
energi Presiden Prabowo Subianto melalui pemanfaatan gas alam yang lebih
efisien dan ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu, menyampaikan bahwa proyek ini
merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor Bahan
Bakar Minyak (BBM) sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional, selaras
dengan peta jalan transisi energi dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional
(RUKN).
“Groundbreaking gasifikasi di PLTMG Nias bukan hanya untuk
menghadirkan listrik yang andal dan terjangkau, tetapi juga memperkuat ekonomi
lokal dan ketahanan energi nasional,” ujar Jisman.
Baca Lainnya :
- AMAN Kecam Perusakan Situs Masyarakat Adat di Minahasa Tenggara0
- Bendungan Cipanas Topang Ketahanan Pangan hingga Picu Pengembangan Bandara Kertajati0
- Belantara Foundation Bersama Mahasiswa dan Pelajar Asal Jepang Tanam Pohon di Tahura SSH Riau0
- PT Pertamina Hulu Kaltim Ajak Awak Media Melihat Langsung Fasilitas Produksi Lepas Pantai 0
- Deklarasi Sorong: 7 Wilayah Adat Papua Desak Pengesahan RUU Masyarakat Adat0
Ia menambahkan, sebagai bagian dari strategi tersebut PLN
juga telah menyiapkan pengembangan enam klaster gasifikasi di berbagai wilayah,
meliputi Nias, Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, Papua Utara, Papua Selatan, dan
Kalimantan.
Tampak atas Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas
(PLTMG) Nias berkapasitas 35 megawatt (MW) yang terletak di Kota Gunungsitoli,
Sumatera Utara. Program gasifikasi yang dikembangkan di klaster Nias akan
menopang operasional pembangkit ini yang direncanakan meningkat menjadi 59 MW.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa
proyek gasifikasi di Nias menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu
mempercepat transisi energi nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi
kerakyatan melalui peningkatan investasi dan terciptanya lapangan kerja baru.
“Melalui sinergi berbagai pihak, kami tidak hanya membangun
infrastruktur gasifikasi, tetapi juga membangun masa depan energi yang tangguh
dan berkelanjutan serta memberikan multiplier effect bagi masyarakat,” ujar
Darmawan.
Darmawan menjelaskan, dengan cadangan daya mencapai 20
megawatt (MW) atau sekitar 43% dari beban puncak, sistem kelistrikan Nias
dinilai cukup untuk menopang pertumbuhan sektor perikanan, pariwisata, hingga
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Gasifikasi ini diperkirakan menghemat sekitar Rp72,4 miliar
per tahun, dan bisa mencapai Rp153 miliar per tahun saat beroperasi penuh.
Efisiensi ini membuka ruang investasi baru dan mendukung pertumbuhan konsumsi
listrik Nias yang naik 11%, tertinggi di Sumatra,” ujar Darmawan.
Upaya PLN Lewat Proyek Gasifikasi di Nias
Sementara itu, Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto
menjelaskan, proyek ini mencakup pembangunan tangki penyimpanan Liquefied
Natural Gas (LNG) berkapasitas 3.000 meter kubik (m³) dengan kapasitas
regasifikasi hingga 13 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Infrastruktur ini akan menopang operasional PLTMG berkapasitas awal 35 megawatt
(MW) yang akan ditingkatkan menjadi 59 MW.
Rakhmad menjelaskan proyek ini berpotensi mengurangi emisi
karbon hingga 30%, setara dengan 29 ribu ton karbon dioksida (CO₂) per tahun
pada tahap awal, dan hingga 47 ribu ton CO₂ saat kapasitas penuh tercapai.
“Kami sangat berharap dukungan dari seluruh pemangku
kepentingan agar proyek ini berjalan lancar dan memberi manfaat nyata bagi
lebih dari 150 ribu pelanggan di Nias,” pungkas Rakhmad.
