Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar

By abdul aziz 11 Nov 2025, 17:14:20 WIB Energy & Mining
Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar

Keterangan Gambar : Ilustrasi Pabrik Semen- Porosbumi


JAKARTA- Pelaku usaha mulai terlihat mengamankan sumber sampah sebagai bahan bakar guna menekan biaya operasional pada saat  rencana pembangunan stasiun PSEL di 33 kota seluruh Indonesia

Direktur INTP, Oey Marcos PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengatakan perseroan telah lebih  mengedepankan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pemanfaatan Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

Kalau kami prinsipnya waste to fuel berbeda dengan Danantara dengan konsep waste to energy,” kata dia di Bogor, Selasa(11/11/2025).

Baca Lainnya :

Dia mengatakan konsep waste to energy lebih cocok pada daerah daerah tidak memiliki pabrik semen. Jika daerah tersebut telah memiliki pabrik semen maka lebih efisien menggunakan konsep waste to fuel.

“Konsep waste to fuel lebih efisien sebab suhu tungku bakar pabrik semen mencapai 1.200 derajat Celsius sehingga bahan bakar habis terbakar sisanya pun digunakan bahan semen. Sedangkan kalau waste to energy atau pembangkit listrik tungku bakar dengan suhu 900 derajat Celsius dan masih menyisakan ampas yang perlu dipikirkan,” terang dia.

Dia  melaporkan perseroan telah memanfaatkan RDF dengan porsi 28 dari total bahan bakar primer sampai dengan saat ini.

“Kami harapkan pada tahun 2030 akan mencapai 42 persen bahan bakar berasal dari pemanfaatan RDF,” terang dia.

Ia melanjutkan untuk mencapai target tersebut perseroan telah meneken perjanjian kerjasama dengan pemerintah, mitra industri, dan komunitas untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah kota.

Beberapa kerja sama strategis yang telah dijalankan dengan  Provinsi DKI Jakarta. Perseroan menjadi  Offtaker RDF dari TPST Bantargebang (625 ton/hari),  RDF Plant Rorotan (875 ton/hari), Provinsi Jawa Barat Kajian untuk RDF dari TPPAS Lulut Nambo (700 ton/hari)  Kota Makassar: MoU dengan kapasitas 300 ton/hari, dan   Kolaborasi dengan Kota Cimahi, Bandung, Bekasi, dan Kabupaten Karawang,” jelas dia.

Tak cukup itu, Dia bilang INTP juga mengandeng entitas bisnis  dalam pengelolaan sampah industri di berbagai provinsi.

“Kami juga menjalankan  program internal Sedekah Sampah yang diluncurkan sejak 2022 juga berhasil mengumpulkan 265.572 kg sampah anorganik selama tiga tahun. Sampah ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di operasional pabrik,” papar dia. 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment