- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Belantara Foundation Bersama Mahasiswa dan Pelajar Asal Jepang Tanam Pohon di Tahura SSH Riau
.jpg)
PEKANBARU- Belantara Foundation bersama
mahasiswa dan pelajar asal Jepang, yaitu University of Tsukuba, University of
Tsukuba Senior High School at Sakado dan Ehime University Senior High School
menanam bibit pohon secara simbolis di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif
Hasyim (Tahura SSH), Provinsi Riau, pada Kamis 31 Juli 2025.
Penanaman pohon ini terselenggara atas kerja sama antara
Belantara Foundation dengan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas
Tahura dan Kelompok Tani Hutan yang menjadi mitra Tahura SSH. Jenis bibit pohon
yang ditanam diantaranya adalah meranti bunga (Shorea leprosula), yang termasuk
dalam kategori spesies pohon langka yang perlu dilestarikan.
Aksi tanam pohon ini adalah salah satu kontribusi penting
dari generasi muda dalam upaya melestarikan alam, yaitu merestorasi lahan yang
telah terdegradasi dalam upaya mendukung Pemerintah Provinsi Riau menurunkan
emisi Gas Rumah Kaca.
Baca Lainnya :
- Deklarasi Sorong: 7 Wilayah Adat Papua Desak Pengesahan RUU Masyarakat Adat0
- Mangrove: Benteng Pesisir dan Penyangga Iklim Indonesia 0
- Menjaga Keabadian Kupu-Kupu melalui Ilmu Biosistematika0
- GAUL’S Sunter: Saat Saya Sadar, Pilah Sampah Bisa Jadi Awal Perubahan Besar0
- Masyarakat Adat Tabalsupa Tolak Pertambangan Nikel di Pegunungan Cykloop Papua0
Dengan tema “Membangun Sinergi Antar Generasi untuk Masa
Depan”, peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10
Agustus 2025 ini menjadi sebuah momentum penting dalam meningkatkan pemahaman
generasi muda tentang konservasi alam serta memperbesar kesempatan keterlibatan
generasi muda dalam melestarikan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Belantara Foundation,
Dr. Dolly Priatna menjelaskan bahwa penanaman pohon ini dilakukan untuk
memperkuat penyadartahuan dan edukasi bagi masyarakat khususnya generasi muda
akan pentingnya terlibat aktif dalam melestarikan alam dan lingkungan hidup di
Indonesia.
“Kami akan mengajak semua pihak termasuk generasi muda untuk
berkontribusi dalam mencegah meluasnya dampak perubahan iklim, melalui
dukungannya terhadap pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC)
Pemerintah Indonesia untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia
khususnya Pulau Sumatra. Kami berharap gerakan menanam pohon ini dapat
memberikan motivasi dan inspirasi kepada masyarakat luas khususnya generasi
muda agar berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi dampak perubahan iklim”, ujar
Dolly yang juga sebagai pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.
Pada tempat terpisah, Kepala KPHP Minas Tahura, Sri Wilda
Hasibuan, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa kawasan Tahura SSH merupakan kawasan
konservasi alam yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan pada tahun 1999. Tahura
SSH memiliki luas kawasan lebih dari 6.000 hektar. Sayangnya, saat ini sebagian
besar wilayah tersebut telah mengalami deforestasi dan degradasi akibat
aktivitas ilegal seperti perambahan lahan, pembalakan liar dan lain sebagainya.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Belantara Foundation dan
para pemangku kepentingan lainnya telah mendorong berbagai pihak termasuk
mahasiswa dan pelajar asal Jepang untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan
menanam pohon di kawasan Tahura SSH. Kami berharap Tahura SSH menjadi
laboratorium alam khususnya di Provinsi Riau yang dapat digunakan sebagai
sarana pembelajaran dan edukasi bagi pelajar dan masyarakat.” ujar Sri.
Sementara itu, Head Teacher of International Studies Senior
High School at Sakado, University of Tsukuba, Yoshikazu Tatemoto, menyampaikan
bahwa pihaknya membawa 22 orang siswa, mahasiswa dan guru sekolah untuk ikut
berpartisipasi agar mereka memahami langsung kondisi hutan di Indonesia.
“Melibatkan generasi muda dalam gerakan menanam pohon,
seperti yang dilakukan hari ini sangat penting untuk masa depan bumi yang lebih
sehat dan berkelanjutan”, ujarnya. “Generasi muda memiliki energi, kreativitas,
dan semangat inovatif yang dapat mendorong perubahan positif di masyarakat”,
imbuh guru senior yang dalam lima tahun terakhir rutin mengajak para siswanya
untuk studi lapangan ke Sumatra.
“Melalui partisipasi aktif dalam penanaman pohon, mereka
tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menanamkan kesadaran ekologis sejak
dini serta dapat berkontribusi dalam mencegah dampak perubahan iklim yang saat
ini menjadi perhatian dunia”, pungkas pria yang akrab disapa Tatemoto Sensei
ini.
Selain melakukan penanaman pohon, para mahasiswa dan pelajar
dari University of Tsukuba, University of Tsukuba Senior High School at Sakado
dan Ehime University Senior High School, Jepang akan mendapatkan kuliah umum
bertajuk “Together for the Earth: Youth Collaboration for Achieving SDGs and
Education for Sustainable Development” pada Senin, 4 Agustus 2025 di
Universitas Pakuan, Bogor
