- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Kiprah Rejuvenasi Mal SCP Karya Arsitek Budi Pradono
.jpg)
PULAU Borneo, pulau terbesar ketiga
dunia dan tenar sebagai lansekap tanah seribu sungai memberi inspirasi arsitek
Budi Pradono berkreasi dalam meremajakan Samarinda Central Plaza (SCP) di
Samarinda.
“Dorongan peremajaan alias rejuvenasi tentunya memanfaatan potensi lokasi sungai Mahakam sebagai vocal point, yakni langkah awal yang memperkuat brand-identity mal," kata arsitek tersebut di rilisnya.
Baca Lainnya :
- Capaian TKDN Lampaui Target Bukti Hulu Migas Berdayakan Pengusaha Lokal 0
- Pelindo Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Bongkar 1.138 Sapi di Pelabuhan Tanjung Intan0
- Delapan Capaian Kinerja Positif Hulu Migas Tengah Tahun 20250
- Dari Liberalisasi ke Proteksi, Tarik Ulur Diplomasi Dagang Indonesia-AS0
- Celah Memperlambat Mekanisme Fiktif-Positif dalam OSS-RBA 0
Pada Rabu, 23 Juli 2025, di mal SCP berbarengan dengan gound breaking rejuvenasi, Budi menyampaikan strateginya dengan metode Forensik Arsitektur. Yakni penelitian mendalam terhadap keunggulan lokasi, pemrograman ulang tenant, dan komposisi ruang untuk meningkatkan pengalaman-pengalaman khusus pengunjung.
Didampingi perwakilan mal, Helen Rusianto dari PT Samarinda
Central Plaza dan Walikota Samarinda, Dr H Andi Harun di event ground breaking tersebut, Budi menyatakan bahwa sebuah
konstruksi bangunan yang menjadi pusat pertemuan warga, selayaknya memiliki ‘locus’ khusus dengan pemberian ‘magnet’
bagi publik dengan pendekatan holistik.
“Kami mengusulkan pengembangan area rooftop sebagai destinasi kafe dan restoran anyar dengan views elok sungai Mahakam sekaligus fasad mal—paras muka utama, yang dirancang menyerupai ombak, menggunakan kisi-kisi kayu yang dinamis untuk mencerminkan karakter sungai. Dengan tanaman hijau di sela-sela fasad untuk menonjolkan konsep green architecture” kata Budi menambahkan.
Melemahnya geliat ekonomi global yang berdampak lokal dengan
daya beli masyarakat kalangan tertentu menurun dan trend keengganan pengunjung
berkunjung usai Covid -19, yang menantang Budi mencari solusi.
Forensik Arsitektur dan Pendekatan Holistik
Forensik arsitektur yang meliputi forensik struktur, yakni analisa sistem struktur dengan mengindentitikasi penguatan struktur yang lemah, peningkatan teknologi pendingin ruang dan pencahayaan selain solusi ramah lingkungan untuk mendukung efisiensi energi dan kenyamanan pengunjung.
Sementara pendekatan holistik diharapkan sebuah kiat
integrasi desain anyar menyeluruh yang diterapkan dengan merespon kelesuan
pengunjung mal yang tak hanya terjadi di Samarinda, tapi juga di seluruh Tanah
Air.
“Dengan menghadirkan kafe-kafe anyar yang inovatif, meningkatkan fasilitas-fasilitas khusus sampai menerapkan teknologi ramah lingkungan dan tak lupa memperkokoh struktur bangunan. Dengan demikian mal SCP diharapkan menjadi pusat kegiatan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Budi tentang pedekatan yang disebut holistik dengan optimis.
Arsitek ini menambahkan, tentunya menambahkan tetumbuhan
seperti pohon-pohon akses avenue spesial
yang memberi naungan dan kenyamanan bagi pejalan kaki serta setidaknya
meredusir cuaca panas kota Samarinda.
Firma Budi Pradono Architect (BPA) yang berbasis di Jakarta
dan memiliki jejaring global, menyampaikan bahwa mal SCP sangat memerlukan revitalisasi setelah dua
puluh lima tahun eksis. “Selayaknya persepsi mal bagi publik tak hanya
menyediakan hiburan, rumah makan, dan belanja. Namun benar-benar menjadi
destinasi dinamis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Samarinda,” terang
Budi Pradono.
BPA yang besandar sepenuhnya pada riset dan tinjauan urbanis meyakini bahwa kafe-kafe eksterior menjadi daya tarik utama mal di era paska pandemi. BPA menyarankan membangun promenade di sekeliling mal dengan kafe-kafe atraktif yang memakai material batu bata menciptakan atmosfir rumahan.
Firma arsitek ini juga memberi penekanan khusus sistem
pendingin ruangan serta pencahayaan yang bisa disesuaikan secara optimal serta
ramah energi serta ramah lingkungan. Selain itu, juga menyediakan beragam
fasilitas yang mencerminkan higienitas dan kultur bersih. Hal itu memberi point lebih bagi pengunjung sebagai
upaya mengalami atmosfir membeda saat berbelanja.
Pengalaman visual dan suara pada pengunjung mal bisa dieksperimentasi dengan langit-langit kinetik yang bergerak di waktu tertentu, serta ambience diperkuat dengan alunan musik yang memberi pengalaman unik.
Mal sebagai sebuah bangunan fisik dan kultural tentang gaya
hidup modern, sejatinya ikhtiar manusia secara koletif yang mampu menghargai
dirinya sendiri dalam sebuah perjumpaan sosial sekaligus artikulasi individual.
Dengan demikian, mal SCP sebagai pusat perbelanjaan, yang
memberi pengertian bahwa perspektif ingatan dan lokasi menjadi penting dengan
memahami terjadinya pertukaran nilai-nilai dalam sebuah peradaban di kota
dengan eksisnya budaya konsumsi, yang memanggungkan kesetaraan dan perayaan
kesejahteraan bersama. (rel)
