- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
FIFest2025 Ajang Strategis Memperkuat Budaya Memberi, Berkolaborasi dan Berkelanjutan

JAKARTA - Lebih dari 3.000 pelaku
filantropi, pemimpin korporasi, pejabat pemerintah, akademisi, media, dan
komunitas dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul di Jakarta selama lima hari
penuh, dari 4 hingga 8 Agustus 2025 dalam Filantropi Indonesia Festival 2025 (FIFest2025).
Mengusung tema “Budaya dan Ekosistem Filantropi untuk Dampak
Lebih Baik: Membuka Potensi Filantropi untuk SDGs dan Agenda Iklim”, festival
ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat budaya memberi, membangun
kolaborasi lintas sektor serta memperkuat budaya dan ekosistem filantropi
Indonesia demi dampak yang berkelanjutan.
Diselenggarakan oleh Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), melalui tiga sesi plenary, 23 sesi paralel, serta Filantropi Innovation Showcase & Expo yang menghadirkan lebih dari 41 organisasi, FIFest2025 menjadi panggung ko-kreasi dan kolaborasi terbuka untuk berbagi pengetahuan, menampilkan inovasi, dan membangun kemitraan strategis lintas sektor untuk memperkuat aksi kolektif atau gotong-royong.
Baca Lainnya :
- Jejak Ingatan Arsitek dan Kolektor Seni Hendra Hadiprana Dalam Pameran Retrospeksi Napak Tilas Seni0
- 15 Ribu Pohon Ditanam di Jabungan, Warga Masih Menanti Manfaat Ekonomi0
- Kaum Tani Bersama Masyarakat Adat Tano Batak Lawan Perampasan Tanah dan Perbudakan PT TPL0
- Peneliti BRIN Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Hias Krisan, Begini Cara Mengatasinya!0
- Panitia Pengarah Tetapkan Calon Direktur Eksekutif Nasional dan Calon Dewan Nasional 2025–20290
Forum-forum yang digelar selama festival mengupas berbagai
isu strategis, mulai dari peran filantropi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs), mulai dari sektor pendidikan, teknologi, kesehatan,
ketahanan pangan, lingkungan hidup dan perubahan iklim, hingga pemberdayaan
ekonomi masyarakat; serta membahas langkah-langkah penguatan insentif pajak dan
optimalisasi pengumpulan uang dan barang di sektor filantropi. Diskusi-diskusi
ini menghadirkan para tokoh lintas sektor yang membagikan pengalaman, model
kolaborasi, serta pembelajaran dari praktik baik di berbagai daerah.
Salah satu tonggak penting FIFest2025 adalah peluncuran
Piagam Budaya Filantropi Indonesia, sebuah deklarasi nilai dan prinsip bersama
yang memperkuat budaya memberi berakar pada kearifan lokal sekaligus relevan di
tingkat global. Piagam ini diharapkan menjadi panduan moral dan strategis bagi
gerakan filantropi nasional, sehingga praktik memberi di Indonesia mampu
mendukung pembangunan sosial yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Penguatan komitmen ini juga diwujudkan melalui Rembuk
Nasional Ekosistem Filantropi, forum yang mempertemukan para pemangku
kepentingan untuk merumuskan arah strategis, mengidentifikasi tantangan, dan
menyepakati langkah bersama. Hasil rembuk menjadi landasan bagi penelitian dan dialog
lanjutan guna memastikan praktik filantropi di Indonesia dapat terus memberikan
dampak nyata bagi pencapaian SDGs dan ketahanan sosial bangsa.
FIFest2025 juga menjadi saksi penandatanganan Nota
Kesepahaman antara Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), Kementerian
Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Humanitarian Forum
Indonesia, dan Forum Zakat. Kesepakatan ini menegaskan komitmen bersama untuk
mendukung pelaksanaan kebijakan pemberdayaan masyarakat, memperkuat ekosistem filantropi
yang akuntabel dan transparan, serta berkolaborasi dalam pengentasan kemiskinan
dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul
Muhaimin Iskandar berbangga, bersyukur, dan berterima kasih atas seluruh upaya
yang selama ini dilakukan dunia filantropi dalam pengabdian kepada bangsa dan
negara. “Saya menyaksikan langsung peran strategisnya dalam mengatasi berbagai
persoalan yang dihadapi masyarakat. Karena itu, hari ini saya ikut berkomitmen
dan menandatangani Nota Kesepahaman untuk semakin memajukan pengabdian kita
bersama.”
Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya berkomitmen bersama
seluruh pelaku filantropi untuk menggerakkan seluruh potensi masyarakat agar
semakin tangguh dan berdaya, “Sejalan dengan amanat konstitusi kita untuk
mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.”
Diketahui, PFI berkomitmen dalam aksi iklim melalui PFI Net
Zero Commitment Charter. Di mana, seluruh emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan
selama penyelenggaraan FIFest2025—diperkirakan sebesar 132,04 ton
CO₂e—dikompensasi melalui pembelian dan retirement Sertifikat Pengurangan Emisi
Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) dari proyek karbon yang terdaftar di IDX Carbon,
bekerja sama dengan Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia (ACEXI).
Langkah ini menjadi simbol nyata bahwa sektor filantropi
tidak hanya berperan dalam program sosial, tetapi juga dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan. Untuk di bidang lingkungan, sejak 2018, Belantara
Foundation sebagai Ketua Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi
pada Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI). PFI sendiri telah berhasil
menyelenggarakan Filantropi Festival pada 4-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Selain rangkaian diskusi dan penandatanganan kesepakatan,
FIFest2025 turut mengadakan Courtesy Visit/Lawatan Resmi ke
kementerian-kementerian strategis, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian
Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, serta Kementerian Usaha Mikro Kecil
dan Menengah - UMKM.
Dalam kunjungan ini, PFI menyampaikan berbagai publikasi
seperti Strategic Paper dan Policy Brief berbasis kajian dan praktik baik
sebagai masukan untuk memperkuat kebijakan publik yang mendukung pembangunan
berkelanjutan bersama sektor filantropi. Langkah ini diharapkan dapat
memastikan rekomendasi yang dihasilkan terintegrasi dengan program-program prioritas
nasional.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor yang tercermin
sepanjang penyelenggaraan, FIFest2025 menegaskan bahwa masa depan filantropi
Indonesia ada di tangan semua pihak yang bersedia bergerak bersama. PFI
percaya, dengan budaya memberi yang kuat, ekosistem yang solid, dan komitmen
pada agenda pembangunan berkelanjutan, Indonesia mampu menjadi teladan global dalam
menjawab tantangan kemanusiaan dan iklim. FIFest2025 kini telah berakhir, namun
gerakan menuju dampak yang lebih baik akan terus berlanjut. (fadlik al
iman)
