BRIN Kembangkan Platform GEOMIMO untuk Ketahanan Pangan hingga Perdagangan Karbon

By PorosBumi 08 Okt 2025, 10:51:23 WIB Sains
BRIN Kembangkan Platform GEOMIMO untuk Ketahanan Pangan hingga Perdagangan Karbon

BANDUNG - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan platform GEOMIMO. Ketua Kelompok Riset Geovisualisasi dan Infrastruktur, Pusat Riset Geoinformatika (PRGI) BRIN, Joko Widodo, mengatakan, konsep GEOMIMO yang sedang dikembangkan di tahun ini adalah dalam bentuk prototipe terkait ketahanan pangan, zona penangkapan ikan (fishing ground), lingkungan dan kebencanaan, dan carbon counting atau perdagangan karbon.  

GEOMIMO atau Geoinformatika Platform Multi Input Multi Output merupakan suatu sistem yang mengumpulkan seluruh data input data spasial, statistik, maupun crowdsourcing yang masuk dalam suatu platform. Di dalam platform tersebut, digunakan untuk mengolah data multi-input dan menghasilkan beberapa produk informasi spasial (multi-output) yang nantinya akan langsung disampaikan kepada pengguna.

“GEOMIMO menjadi program utama dari pengembangan riset di PRGI BRIN dalam menyajikan sebuah platform teknologi. GEOMIMO dikembangkan untuk dapat menyajikan platform teknologi dalam menyatukan berbagai informasi, baik dari data citra satelit maupun geospasial lainnya sesuai tematik tertentu guna menjawab berbagai tantangan aspek-aspek pembangunan,” kata Joko, pada Webinar GEOMIMO 2025, bertajuk “Menjawab Kebutuhan Informasi untuk Ketahanan Pangan”, Selasa (7/10).

Baca Lainnya :

GEOMIMO, jelas Joko, bisa mengelaborasi data-data yang sifatnya open source. “Kita punya kerja sama dengan NASA, BPS, dan dikombinasi berbagai data BPS, riset lapangan dan lain-lain untuk mengembangkan berbagai konsep informasi dan fusi data yang bermanfaat untuk semuanya,” jelas Joko.

Dia merinci, awal sebelum dikenal program GEOMIMO, dalam melaksanakan tugas penelitian, pengkajian, penerapan, invensi, dan inovasi di bidang geoinformatika, kelompok riset di PRGI BRIN yaitu Kelompok Riset Geodata, Kelompok Riset Geoanalisis, Kelompok Riset Geoinformasi, dan Kelompok Riset Geovisualisasi dan Infrastruktur menyiapkan program-program sesuai bidangnya dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), big data, dan teknologi komputasi untuk biodiversitas dan lain-lain yang memanfaatkan citra satelit.

“Kemudian PRGI BRIN melakukan riset dan pengembangan prototipe pemanfaatan citra data satelit untuk pengambilan keputusan multi-input multi-output, lalu kemudian hal ini dikenal dengan GEOMIMO,” tuturnya.

Saat ini, data citra satelit dan data geospasial lainnya telah dilakukan akuisisi berkelanjutan dan sudah menjadi data besar (big data). Data ini dikumpulkan oleh berbagai wahana (satelit luar angkasa, airborne, dan kapal riset).

Dia menambahkan, BRIN memiliki fasilitas komputasi kinerja tinggi (high-performance computing). “Ke depan, kami berkeinginan untuk bisa meluncurkan Nusantara Konstelasi Satelit sebagai program pengembangan dan pengoperasian beberapa satelit oleh Indonesia untuk berbagai misi, terutama penginderaan jauh dan komunikasi,” tambahnya.

Joko optimis, dengan adopsi teknologi maju, PRGI BRIN yang memiliki lebih dari seratus periset mampu mengembangkan konsep, algoritma baru, dan teknik komputasi baru untuk dapat melakukan pemrosesan pada semua data geospasial dan data penginderaan jauh dari citra satelit dan sensor-sensor, menjadi informasi bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

“BRIN mendukung walidata sebagai unit di instansi pemerintah yang bertanggung jawab mengumpulkan, memeriksa, mengolah, menganalisis, dan menyebarluaskan data serta metadata yang dihasilkan oleh produsen data, demi terwujudnya data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan mudah diakses sesuai kebijakan Satu Data Indonesia,” ujar Joko.

“GEOMIMO telah ber-partner dengan lembaga internasional dan nasional dalam penyediaan data bidang geoinformatika dan geospasial,” pungkasnya. (ecp/ed:mg, tnt)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment