Schumpeter, Nobel Ekonomi 2025 dalam Novel

By PorosBumi 10 Nov 2025, 09:42:35 WIB Tilikan
Schumpeter, Nobel Ekonomi 2025 dalam Novel

M Ghaniey Al Rasyid

Penulis Lepas, Pengliping dan Penikmat Sastra, Tinggal di Surakarta

 

Baca Lainnya :

LEMBAH Boucan 1892, mengisahkan tentang keindahan dan keluarga kecil yang menjemput kemakmuran di tengah pertaruhan. Lembah yang dikenal sebagai tempat kekuasaan milik Prancis itu, berhasil dituliskan dengan teliti oleh peraih Nobel Sastra 2009, JMG Le Clezio.

Ada yang melekat kentara dalam novel Mencari Emas (Yayasan Obor Indonesia, 2013). Novel yang diterjemahkan oleh Ida Sundari Husen ini, memberi tahu kita gambaran unik tentang perubahan sosial dari generator-genarator pembangkit listrik. “Itu adalah tempat yang telah dipilihnya untuk membangkitkan listrik dari dari Medina sampai Bel Ombre.” (Hal. 42).

Lilin dan listrik dari generator mesin uap, mulanya digunakan untuk menghalau gelap-gulita saat malam. Listrik yang mengalir disambut dengan kaca bohlam temaram keoranyean, membeberkan tentang tekad.

Tekad itu, terbesit dalam Ayah, tokoh Aku sebagai pemeran utama dalam novel. Ia bisa dibilang sebagai pebisnis yang memiliki jiwa kemanusiaan amat besar. Duit yang telah dikumpulkan, ia pergunakan untuk membuka trayek persebaran listrik di Lembah Boucan.

“Mulai saat itu, zaman penerangan dengan lampu minyak dan mesin uap sudah berakhir, dan berkat ayahku, sedikit demi sedikit listrik akan membawa kemajuan bagi seluruh penghuni pulau.”

Energi dan pembangunan ekonomi terselip dalam novel Mencari Emas. Minggu lalu, penghargaan nobel tuntas diberikan kepada para ilmuwan. Di bidang ekonomi, penghargaan diberikan kepada trio pemikir yang idenya dinilai berpengaruh dalam keilmuan ekonomi. Adalah Joel Mokyr, Philip Agyon dan Peter Howit.

Ketiga peraih nobel itu, berasal dari kampus berbeda. Philipe Agion profesor ekonomi di College de France Paris, dan London School of Economic, Prancis. Sedangkan Peter Howitt dari Brown University, dan Joel Mokyr berasal dari Universitas Northwestern.

Ketiga pemikir itu menyuguhkan ide, pertumbuhan berkelanjutan melalui penghancuran kreatif didukung oleh inovasi. Pertumbuhan ekonomi bukan hanya dinilai dari tingkat permintaan atau penawaran ataupun jumlah pendapatan dalam nilai nominal tertentu, akan tetapi dari sebuah proses kreatif yang dapat berimbas kepada berlangsungnya proses perekonomian.

Dua dari tiga peraih nobel itu, Philip Agyon dan Peter Howit. terpikat pada ide Schumpeter, menyoal destruktif penemuan. Ia mengembangkan ide Schumpeter ke dalam konsep ekonomi secara lebih matematis. Kreativitas tak dapat dipandang remeh. Ia dapat berpengaruh dalam laju perekonomian suatu wilayah.

Kembali kepada novel gubahan Le Cezio. Kreativitas terselip dengan kentara. La Bouchan tempat yang mulanya belum tersebar luas generator listrik yang membentang, berubah menjadi terang. Jalan-jalan yang gelap dapat ditembus, tanpa dibatas oleh sore yang lekat dengan petang. Hal itu membikin perputaran ekonomi semakin leluasa.

Ayah dalam tokoh pada novel menunjukkan sikap sebagai seorang inisiator. Di situ ia mengumpulkan uang yang telah ia miliki untuk membuat sebuah terobosan baru, membentangkan pembangkit listrik. Schumpeter mengangkat topi bagi para inisiator. Mereka itulah nantinya mempermulus laju perekonomian. Para inisiator membuat inovasi yang diproduksi secara massal, dan diperuntukan kepada khalayak luas.  

Kata Schumpeter, produksi massal berarti produksi untuk massa. “Ayahku menerangkan, bahwa kabel-kabel itu akan dibentangkan di sepanjang sungai Seine, dan pabrik gula. Setelah instalasi berhasil, instalasi akan dikembangkan ke utara, ke arah Medina, Wolmar, mungkin juga Phenix.” (hlm. 44).

Pabrik, gula dan sebuah daerah mengingatkan pada Schumpeter. Clezio memberi tahu, sektor produksi bernama pabrik gula. Pabrik itu untuk mengolah sebuah komoditas yang memiliki keunggulan komparatif. Saat listrik berpendar, di situ ekonomi akan semakin hidup.

Ongkos energi yang mulanya mahal dan kurang efisien, digantikan oleh listrik agar lebih efektif. Beban produksi semakin besar, beban biaya yang membengkak lantaran tidak efektif dapat teratasi. “Laure dan aku percaya bahwa setiap malam listrik akan datang, seolah-olah berkat keajaiban, tiba-tiba ia akan menerangi tanaman dan pohon-pohon Saint Elme.”

Kendati demikian, tiga peraih nobel itu menekankan pengetahuan untuk menjemput inovasi. Pengetahuan yang dimiliki para inovator akan berimbas baik kepada inovasi yang bakal diciptakan.

Begitu pula Joel Mokyr. Penikmat ekonomi melalui sejarah ini, menilik kausalitas antara ruang dan waktu yang saling memiliki keterkaitan. Ia menyoroti keberadaan mesin uap, kereta api yang dibikin di masa silam. Penemuan itu yang diartikan sebagai ‘inovasi’ mampu berimbas kepada khalayak luas.

Joel terpikat pada era pencerahan di mana keterbukaan menjadi poin utama dalam kemenangan. Ia menandaskan bahwa keterbukaan dalam segela sektor harus tetap muncul untuk memungkinan kemajuan di segala lini. Melalui hal tersebut, peluang merengkuh inovasi akan berkembang lebih besar.

Selanjutnya, Schumpeter menekankan inovasi dalam sebuah perubahan silam akan tergantikan oleh inovasi terbaru. Bila kita menilik kembali dalam novel Mencari Emas, di situ kita diperlihatkan bagaimana oncor dan lilin berubah secara berkala dengan bohlam kaca yang berpendar.

Kita kemudian diperlihatkan oleh buku lawas terbitan PT Pembangunan Djakarta, 1963 berjudul Sedjarah Pembangunan Ekonomi gubahan MAC Mackie. Buku itu tipis namun tebal perspektif menyoal sejarah yang silam. Inovasi acap kali tak diterima mentah-mentah. Saat pertama muncul, diibaratkan sebagai penyumbang keguncangan pembesar bisnis sebelumnya yang telah lama menikmati raksasa bisnisnya.  

Syahdan, benturan tak dapat dihindarkan. Namun kata Schumpeter, inovator yang membuktikan penemuannya dibutuhkan oleh massa besar, mafhum akan menggeser secara total pemain lama.

Hal tersebut tersirat dalam novel, niat baik Ayah untuk mengalirkan listrik ke seluruh wilayah berhadapan dengan Paman Ludvic. Ia seorang tuan tanah yang tanahnya tersebar di beberapa wilayah yang bakal dialiri oleh listrik.

Alkisah, penemuan ini, gagasan Schumpeter itu kemudian mengingatkan pentingnya inovator. Agaknya perlu ditambahkan, bagaimana inovasi dari para inovator itu bisa dirasa oleh segala kalangan tanpa ketimpangan.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment