- BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia
- Kisah Gayatri, Istri Raja Pertama Majapahit, Nenek Hayam Wuruk
- Ini Sejumlah Lokasi Berburu Matahari Terbit sambil Wisata Kuliner
- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
- Beras!
- BRIN Manfaatkan Drone LiDAR Pantau Keberhasilan Konservasi Hutan Mangrove
- Greenpeace Dukung Kongres Dunia Pertama Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dari Tiga Kawasan Hutan
Panen Perdana Sawah Wanam Merauke Buka Jalan Swasembada Pangan dari Papua
(1).jpg)
MERAUKE – Untuk pertama kalinya, sawah
cetak di Kampung Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan,
berhasil dipanen. Momentum bersejarah ini bukan sekadar panen perdana, tetapi
menjadi simbol awal kebangkitan pertanian dari wilayah timur Indonesia.
Panen dilaksanakan pada Jumat (16/5/2025) di lahan seluas 4
hektare. Hasilnya cukup menjanjikan, yakni 2,5–2,8 ton gabah kering per
hektare, meski masih menggunakan sistem tanam hambur. Ke depan, produktivitas
ini diyakini bisa meningkat dengan penerapan sistem tanam jajar legowo,
pemupukan tepat waktu, serta perawatan berbasis teknologi pertanian modern.
Yang tak kalah penting, gabah hasil panen ini akan digunakan
sebagai benih sumber, karena telah beradaptasi secara alami dengan
karakteristik lahan Wanam. Benih inilah yang akan menjadi modal awal
pengembangan sawah baru di wilayah sekitarnya.
Baca Lainnya :
- Surati Menko Perekonomian, Mentan Usulkan Pengendalian Impor Singkong dan Turunannya0
- Wamentan dan Rektor IPB Luncurkan Benih Paten! Produktivitas Capai 12 Ton Per Hektare0
- Mentan Amran Targetkan Kaltara Panen Tiga Kali Setahun, Fokus Benahi Irigasi0
- Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah, Presiden Apresiasi Duet Maut Amran-Sudaryono0
- Reformasi Pupuk Subsidi Dongkrak Produksi Pangan0
Komandan Satgas BKO Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian,
Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa keberhasilan panen ini
menjadi bukti konkret potensi besar Papua di sektor pangan nasional.
“Ini menjadi bukti nyata bahwa padi bisa tumbuh optimal di
Wanam, bahkan di lahan yang sebelumnya dianggap tidak produktif,” ujar Mayjen
Rizal.
Kesuksesan ini merupakan hasil sinergi pengolahan tanah yang
tepat, pemanfaatan teknologi sesuai kondisi rawa pasang surut, serta manajemen
irigasi yang cermat. Varietas yang digunakan adalah Inpara 2, varietas unggulan
untuk lahan rawa yang dilepas Kementerian Pertanian dengan potensi hasil hingga
6,08 ton per hektare.
“Manajemen air jadi kunci. Kami pastikan pengairan dilakukan
secara terukur agar bisa mengatasi fluktuasi air dan mencegah keracunan unsur
tanah seperti Fe dan Al,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto telah mengunjungi
Desa Wanam pada 3 November 2024. Dalam kunjungannya, Presiden meninjau langsung
proses persiapan demplot (demonstration plot) padi yang dirancang untuk
mengakselerasi produktivitas pertanian di kawasan timur.
Presiden juga menyaksikan upaya para petani lokal dalam
menyiapkan lahan secara serius. Dengan teknik budidaya terbaru, demplot padi
ini diharapkan menjadi pusat pembelajaran dan percontohan bagi petani lainnya.
Merauke memiliki potensi luar biasa sebagai kawasan
pertanian produktif. Dengan ketersediaan air melimpah dan lapisan tanah hitam
subur berkedalaman 15–30 cm, wilayah ini sangat mendukung untuk menjadi salah
satu lumbung pangan nasional dari Timur.
“Benih hasil panen ini akan jadi modal awal perluasan areal
tanam. Ini bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan di wilayah
perbatasan,” tegas Mayjen Rizal.
Untuk menjamin keberlanjutan program, Mayjen Rizal juga
berharap penguatan sistem panen, pemanfaatan teknologi dan berbasis Internet of
Things (IoT) untuk pemantauan real-time, serta pelatihan petani lokal agar
lebih siap mengelola pertanian modern.
“Keberhasilan ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan
panjang Papua menjadi pelaku utama dalam pembangunan pertanian nasional,”
pungkasnya.
Pada awal tahun 2025, pemerintah mentargetkan 100.000
hektare cetak sawah baru, ditambah 300.000 hektare optimalisasi lahan secara
nasional. Salah satu lokasi utama pelaksanaannya adalah Kabupaten Merauke.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan perkembangan proyek
cetak sawah nasional yang terus dipercepat. Selain mendorong produksi pangan,
proyek cetak sawah ini juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Ke depan, Wanam akan kita siapkan menjadi salah satu
lumbung pangan terbesar, bukan hanya untuk Indonesia tetapi juga dunia. Dengan
modernisasi pertanian dan tata kelola irigasi yang baik, lahan ini akan semakin
produktif dan menyejahterakan masyarakat,” jelas Mentan Amran. (rel)
