- MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
- Aktivis Ragu Soal Komitmen Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Ha
- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
Senandung Merdu Sampe, Alat Musik Petik Tradisional Masyarakat Dayak, Kalimantan
Random Video
Senandung merdu Sampe kala menjejakkan kaki di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, mengingatkan saya pada musik Batanghari Sembilan di Sumatera Selatan, yang menggunakan gitar tunggal. Tak hanya cara memainkan yang mirip, nada-nada yang dilantunkan pun sama, yakni dipadukan secara pentatonis, mirip gamelan atau ketukan perkusi yang ritmis dan agak monoton, baik melodi maupun harmoni.
Sampe sendiri adalah salah satu alat musik tradisional suku Dayak di Kalimantan. Sampe dalam bahasa Dayak diartikan “memetik dengan jari”. Sama seperti namanya, alat musik ini di mainkan dengan cara dipetik. Bentuk dari Sampe ini sama seperti gitar, namun memiliki gagang yang pendek. Selain itu, senar yang digunakan biasanya hanya menggunakan 3 – 4 senar.
Sampe ini awalnya hanya menggunakan senar dari serat pohon enau, namun seiring dengan perkembangannya, senar yang digunakan adalah kawat kecil. Salah satu keunikan pada Sampe ini adalah bagian ujung Sampe yang dihiasi dengan ukiran yang menjadi ciri khas suku Dayak, yaitu kepala burung enggang.
Hampir semua suku Dayak di Kalimantan menggunakan alat musik satu ini untuk pelengkap acara adat mereka. Namun setiap sub suku Dayak memiliki penamaan yang berbeda - beda seperti, Sampe’,sape’, sempe, dan kecapai.
.jpg)