- Belantara Foundation Bersama Mitra dari Jepang Kembali Tanam Pohon di Riau
- Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani
- Menkeu Terbitkan Aturan Penempatan Rp200 Triliun Uang Negara di Bank Umum Mitra
- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani

JAKARTA
– Pada
2021, Karawang menduduki posisi sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat
kemiskinan ekstrem tertinggi di Jabar. Melalui beragam pembenahan, diantaranya
lewat sektor argoindustri, Karawang mampu menekan jumlah penduduk miskin. Salah
satu komoditas argoindustri yang berkembang adalah jamur merang.
"Meningkatnya permintaan produk jamur menjadi peluang
bagi petani untuk melakukan budidaya jamur merang. Tapi tingginya biaya
operasional sehingga belum dapat menutupi biaya yang dikeluarkan, menjadi
permasalahan petani jamur merang," ujar Ikin, Ketua Kelompok Tani Tirta
Makmur Dusun Tanjung Jata, Desa Muara, Cilamaya Wetan, Karawang.
Melihat tantangan itu, Ikin dan kelompok taninya bekerja
sama dengan Pertamina melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina.
Program ini bertujuan meningkatkan perekonomian dan lingkungan desa melalui
pemanfaatan energi terbarukan.
Baca Lainnya :
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan0
- RS Kapal PIS dan doctorSHARE Layani 4000 Pasien di Pelosok Raja Ampat 0
- Fakta Unik Kondusifitas Demo Mahasiswa dan Driver Online di Kota Palembang0
- Perempuan Adat Kasimle, Dahulu Tidak Berdaya Kini Pengolah Sumber Daya0
- Inovasi Superkapasitor Berbasis Biomassa Sawit Dorong Transisi Energi Bersih0
"Pada September 2024, kami mulai dikenalkan Pertamina
New Renewable Energy dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kami
manfaatkan untuk pompa air dalam budidaya jamur merang, penetasan telur ayam,
dan penerangan. Pertamina juga memberikan jasa perawatan dan pendampingan serta
pembinaan," ujar Ikin.
Pada Juli 2025, Pertamina menambah kapasitas PLTS yang
semula 2,2 kWp dan baterai 5 kwh menjadi 6,6 kWp dengan kapasitas baterai
mencapai 15 kwh. Peningkatan kapasitas ini berhasil menurunkan biaya
operasional budidaya jamur merang dan usaha lainnya melalui penghematan biaya
listrik sebesar 13,9 juta rupiah per tahun. Manfaatnya dinikmati oleh 1.200
warga Desa Muara. Penggunaan energi terbarukan juga berkotribusi pada penurunan
emisi sebesar 8,58 tonCO2ek per tahun.
“Kami sangat bersyukur mendapatkan dukungan dari Pertamina
berupa Program DEB yang memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi yang dapat
menghemat biaya listrik. Dimana sebelumnya petani jamur menggunakan energi
listrik berbayar. Bahkan kelebihan dayanya dapat digunakan untuk pengembangan
usaha lainnya,” ungkap Ikin.
Untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, Kelompok Tani Tirta
Makmur Desa Muara Karawang menerapkan pertanian terintegrasi memanfaatkan PLTS
untuk budidaya jamur, jambu kristal, mangga, kembang kol dan cabai rawit. Juga
ternak ayam kampung dan produksi kompos organik serta pengolahan limbah.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar
Djoko Santoso mengatakan bahwa Pertamina berkomitmen untuk dapat menyediakan
energi bersih bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. Melalui Program
Desa Energi Berdikari mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan masyarakat
lokal dan mengurangi dampak lingkungan serta mengatasi ketimpangan akses energi
dengan pemanfaatan energi terbarukan.
“Saat ini, Pertamina memiliki 176 Program Desa Energi
Berdikari di seluruh Indonesia. 70 persennya berada di luar Pulau Jawa untuk
mendukung pemerataan pembangunan di daerah – daerah terpencil dan kemandirian
energi di pelosok negeri,” ungkap Fadjar.
“Dari 176 DEB Pertamina, dampaknya dapat dirasakan langsung
oleh 186.316 penerima manfaat termasuk 42 warga dengan disabilitas, dapat
menghasilkan energi listrik dari energi terbarukan sebesar 757.759 Watt Peak
(Wp). Serta pengurangan emisi karbon sebesar 729.808 TonCO2eq per tahun.
Program DEB berdampak pada penciptaan nilai ekonomi masyarakat desa sebesar 3,7
milyar per tahun,” terang Fadjar.
Dengan Desa Energi Berdikari, Pertamina berharap masyarakat
dapat merasakan manfaat nyata energi berkelanjutan sekaligus memperoleh peluang
baru dalam meningkatkan kesejahteraan, serta menjadi bukti bahwa Pertamina
konsisten dalam mendukung agenda transisi energi nasional menuju Net Zero
Emission 2060, sekaligus memperkuat kontribusi Perusahaan dalam pembangunan
ekonomi dan sosial Masyarakat desa.
Desa Energi Berdikari merupakan Program Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang mendukung Asta Cita Presiden
Republik Indonesia nomor 6, yaitu membangun desa dan dari bawah untuk
pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan serta sejalan dengan prinsip
Environmental, Social and Governance (ESG) dan pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB).
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi
energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus
mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable
Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan
Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi
Pertamina,
