- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Kementan Genjot Rehabilitasi Irigasi, Wujudkan Merdeka Air bagi Petani
.jpg)
SUMEDANG – Dalam semangat peringatan
HUT ke-80 Republik Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui
Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP) terus menggenjot
program rehabilitasi irigasi melalui pompanisasi dan pipanisasi. Langkah ini
ditujukan untuk mempercepat tanam di musim kemarau sekaligus mewujudkan Merdeka
Air bagi petani.
Salah satu contoh pelaksanaannya berada di Desa Kudangwangi,
Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Di wilayah ini, lima
kelompok tani bersepakat menggabungkan bantuan pompanisasi guna menghidupkan
kembali sarana irigasi yang telah lama tidak berfungsi.
Direktur Irigasi Pertanian, Dhani Gartina, yang meninjau
langsung lokasi persawahan, menjelaskan bahwa Kecamatan Ujungjaya memiliki
hamparan sawah sekitar 500 hektare. Namun, selama tiga tahun terakhir lahan
tersebut hanya dapat ditanami sekali setahun akibat kerusakan irigasi dan
bendung Cariang yang belum berfungsi optimal.
Baca Lainnya :
- Dari Tradisi Lokal ke Sorotan Dunia: Pacu Jalur Magnet Wisata Budaya Riau0
- Pelita Air Resmikan Penerbangan Internasional Perdana ke Singapura0
- Panitia Pengarah Tetapkan Calon Direktur Eksekutif Nasional dan Calon Dewan Nasional 2025–20290
- Krisis Gas Bukti Nyata Indonesia Harus Segera Lepas dari Energi Fosil0
- Menko AHY Tegaskan Pembangunan Infrastruktur Dasar untuk Sinergi Industri dan Transmigrasi0
“Sementara dalam perbaikan, kami memberikan bantuan
perpipaan agar para petani tetap bisa berproduksi. Ini bagian dari upaya
menjaga ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Menurut data Kementerian PU tahun 2024, kondisi jaringan
irigasi di Indonesia menghadapi tantangan besar karena sekitar 97% berada dalam
kondisi rusak berat, khususnya di tingkat kabupaten/kota. Kondisi ini mendorong
pemerintah pusat bersama lintas kementerian/lembaga mempercepat program
rehabilitasi irigasi dan optimalisasi pompanisasi.
Ketua Gapoktan Kudangwangi, Ade, menyampaikan rasa syukur
atas bantuan tersebut. Dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya program ini
karena mampu meningkatkan indeks pertanaman.
“Sebelum ada pipanisasi, petani di Desa Kudangwangi hanya
bisa menanam sekali setahun. Kini dengan bantuan pipa 12 inch dari Kementan,
kami bisa menanam padi dua kali dalam setahun. Petani sangat terbantu,”
ungkapnya.
Program pompanisasi ini merupakan bagian dari Instruksi
Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2025 tahap pertama, dengan total cakupan 280.880
hektare di 13 provinsi. Cakupan tersebut meliputi Aceh (24.186 ha), Sumatera
Utara (31.300 ha), Riau (18.037 ha), Jambi (21.170 ha), Sumatera Selatan
(26.127 ha), Lampung (13.439 ha), Bangka Belitung (4.314 ha), Kalimantan Barat
(41.453 ha), Kalimantan Tengah (7.395 ha), Kalimantan Selatan (66.161 ha),
Kalimantan Timur (7.407 ha), Kalimantan Utara (7.677 ha), dan Sulawesi Selatan
(12.214 ha).
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan)
Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya irigasi dalam upaya mencapai
swasembada pangan. Ia menegaskan bahwa perbaikan dan pembangunan irigasi
melalui pompanisasi dan pipanisasi serta memastikan ketersediaan air bagi
petani, merupakan kunci keberhasilan program ketahanan pangan nasional.
Dengan adanya sinergi lintas sektor, Kementan optimistis
program pompanisasi akan menjadi salah satu motor penggerak dalam mewujudkan
Merdeka Air bagi petani Indonesia, sekaligus memperkuat semangat kemerdekaan di
usia ke-80 Republik Indonesia.
