- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Investor Lirik Beras Adan

PROKAL.CO, PRODUKSI pertanian di wilayah Kabupaten Nunukan seperti beras adan, kakao dan pisang bakal ditingkatkan, karena dianggap berpotensi untuk meningkatkan ekspor hasil pertanian.
Disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara Heri Rusdiyono, untuk meningkatkan produksi hasil pertanian di kawasan perbatasan itu, akan dilakukan kajian. Apalagi, dia menyebutkan telah ada investor yang berminat.
“Sudah ada MoU (Memorandum of Understanding) dari Kementerian Pertanian dan pihak Malaysia di sektor pertanian,” ungkapnya saat ditemui, Rabu (15/3).
Baca Lainnya :
- Benih jagung hibrida Monsanto melonjak 368 persen di musim hujan0
- Pengelolaan sampah di Kabupaten Pati jadi sumber kesejahteraan warga0
- Lingga Kembangkan 100 Hektare Lahan Pakan Ternak0
- Membangun dari Desa0
- Percepatan Transformasi Petani, Ini Tiga Tantangan Utamanya0
Selain kajian pengembangan ketiga komoditas di perbatasan, dalam waktu dekat tim dari Kementerian Pertanian pun, lanjutnya, akan melakukan bertemu Gubernur Irianto Lambrie dan Bupati Nunukan.
“Tujuannya untuk mendapatkan dukungan dan rekomendasi. Karena yang memiliki kebijakan terhadap investasi kan ada di kepala daerah,” ujarnya.
Dia jugamenyebutkan, rencananya Menteri Pertanian akan turut hadir untuk meresmikan pengembangan ekspor pertanian di kawasan perbatasan. Seperti halnya yang pernah dilakukan di Entikong, Kalimantan Barat.
Sementara untuk kawasan perbatasan lain yang berada di Kabupaten Malinau, pihaknya masih melakukan survei potensi apa saja yang akan dikembangkan. “Awalnya keinginan dari Kabupaten Malinau mau mengembangkan jenis buah-buahan. Tapi saat ini belum menentukan buah apa yang akan dikembangkan,” ujarnya. (san/fen)
sumber : bulungan.prokal.co
