- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Dari Tradisi Lokal ke Sorotan Dunia: Pacu Jalur Magnet Wisata Budaya Riau
5.jpg)
SALAH satu tradisi budaya Indonesia,
Pacu Jalur, kembali menjadi sorotan, bukan hanya di dalam negeri, Sob, tapi
juga hingga ke kancah internasional. Pacu Jalur merupakan perlombaan dayung
tradisional yang memadukan kekuatan fisik dengan unsur seni dan budaya.
Menariknya, walau baru-baru ini viral dan ramai
diperbincangkan netizen, tradisi Pacu Jalur sebenarnya sudah mengakar kuat
sejak berabad-abad lalu, lho! Oleh karena itu, nggak heran kalau
ajang balap perahu khas Kuantan Singingi ini jadi kebanggaan masyarakat
setempat.
Dalam Perjalanannya, Pacu Jalur juga sudah beberapa kali
masuk daftar event nasional, seperti Calendar of Events Wonderful
Indonesia pada tahun 2018 dan 2020. Kemudian, sejak tahun 2022, ajang ini resmi
masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) dan bahkan terpilih sebagai
salah satu Top 10 KEN 2024.
Baca Lainnya :
- Pelita Air Resmikan Penerbangan Internasional Perdana ke Singapura0
- Panitia Pengarah Tetapkan Calon Direktur Eksekutif Nasional dan Calon Dewan Nasional 2025–20290
- Krisis Gas Bukti Nyata Indonesia Harus Segera Lepas dari Energi Fosil0
- Menko AHY Tegaskan Pembangunan Infrastruktur Dasar untuk Sinergi Industri dan Transmigrasi0
- Spirit Kebersamaan dan Kesederhanaan di HUT ke-17 Pandutani Indonesia (Patani)0
Nggak hanya itu, Sob! Festival Pacu Jalur Tradisional 2024
berhasil memecahkan rekor jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah dengan
diikuti oleh 225 jalur, dan berhasil menarik perhatian hingga 1,5
juta penonton. Sebuah capaian luar biasa yang menandai semakin kuatnya daya
tarik dan partisipasi masyarakat terhadap tradisi ini
Sebagai informasi tambahan, Karisma Event Nusantara (KEN)
adalah rangkaian event unggulan yang telah terkurasi dari 38 provinsi di
Indonesia yang menampilkan kekayaan budaya, seni, musik, kuliner dan karnaval
di berbagai destinasi pariwisata Indonesia. Bukan sekedar daftar event
unggulan, KEN menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pariwisata yang
memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan
melestarikan budaya Indonesia.
Agenda event Pacu Jalur Tradisional 2025
- Warisan
Budaya yang Mengakar Kuat
Awalnya, jalur atau perahu kayu panjang digunakan sebagai
alat transportasi utama masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Namun,
seiring waktu, perahu ini mulai dihias dengan ukiran dan ornamen khas, hingga
akhirnya berkembang menjadi bagian dari atraksi budaya daerah. Dari sinilah,
perlombaan Pacu Jalur mulai dikenal, yang telah berlangsung sejak awal abad
ke-20 dan awalnya digelar sebagai bagian dari perayaan hari besar Islam.
Selanjutnya, pada masa penjajahan Belanda, Pacu Jalur juga
kerap diselenggarakan untuk memeriahkan acara adat, kenduri masyarakat, hingga
peringatan hari lahir Ratu Wilhelmina setiap 31 Agustus. Lalu, setelah
Indonesia merdeka, tradisi ini mengalami pergeseran makna, bertransformasi
menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Riau yang digelar meriah setiap
Agustus di Tepian Narosa, kawasan tepian sungai yang terletak di Teluk Kuantan,
sebagai bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pacu Jalur Tradisional 2024. Sumber gambar: Dok.
Kemenpar
- Persona
Penari Cilik, Jadi Tren Global
Dalam atraksi Pacu Jalur, di satu jalur (Perahu
tradisional), biasanya terdapat 50 hingga 60 pendayung atau anak pacu.
Menariknya, dari seluruh kru yang terlibat, sosok penari atau anak coki selalu
menjadi pusat perhatian penonton dan wisatawan.
Ia adalah anak kecil yang berdiri di bagian paling depan
perahu, menari-nari dengan lincah di atas jalur yang tengah melaju. Berkat
keseimbangan tubuh yang baik, ia dapat bergerak bebas tanpa khawatir terjatuh
dan menjadi sebuah atraksi yang kini viral di media sosial.
Lebih dari sekadar hiburan, keberadaan tukang tari bukan
hanya pemanis, melainkan telah menjadi ikon khas Pacu Jalur yang turut
memperkuat identitas budaya lokal. Bahkan, gerakan khas penari cilik ini
disebut-sebut sebagai bagian dari tren “aura farming” yang tengah naik daun,
sehingga semakin memperkuat daya tarik Pacu Jalur di mata publik, termasuk di
kalangan netizen internasional.
- Rute
dan Transportasi ke Riau
Buat kamu yang ingin menyaksikan langsung keseruan
Pacu Jalur di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, tenang aja! Akses ke lokasi ini
dapat dijangkau dari berbagai kota besar di Indonesia.
Kalau datang dari luar provinsi, kamu bisa mendarat dulu
di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, yang merupakan pintu masuk
utama ke Provinsi Riau. Bandara ini melayani penerbangan langsung dari Jakarta,
Medan, Batam, Yogyakarta, dan beberapa kota besar lainnya.
Dari Pekanbaru ke Teluk Kuantan, kamu bisa
melanjutkan perjalanan darat sekitar 5–6 jam menggunakan mobil
sewaan, travel, atau bus antarkota. Alternatif lainnya, buat kamu yang
datang dari arah barat, jarak dari Padang ke Teluk
Kuantan juga bisa ditempuh melalui jalur darat dengan waktu sekitar 7–8
jam perjalanan.
- Fasilitas
dan Akomodasi: Persiapkan Sebelum Berangkat, Sob!
Buat kamu yang ingin menyaksikan langsung
kemeriahan Festival Pacu Jalur di Tepian Narosa, Teluk Kuantan,
penting untuk merencanakan akomodasi dari jauh-jauh hari. Meski akses menuju
lokasi cukup terbuka, ketersediaan penginapan di Teluk Kuantan terbilang
terbatas dan akan cepat penuh menjelang acara berlangsung.
Nah, berikut beberapa rekomendasi hotel dan penginapan yang
bisa jadi pilihan:
Hotel dan Wisma di Teluk Kuantan:
- Hotel
Hasanah – Jl. Perintis Kemerdekaan No. 147, Taluk Kuantan
- Hotel
Pujangga – Jl. Perintis Kemerdekaan, Simpang Tiga
- Hotel
Latifa – Jl. Ahmad Yani No. 17, Taluk Kuantan
- Hotel
Shinta – Jl. Jenderal Sudirman No. 19, Beringin, Taluk
- Hotel
Mustika Mas – Jl. Proklamasi No. 99, Taluk Kuantan
- Wisma
Oshin – Jl. Proklamasi No. 53A, Sei Jering
- Penginapan
Perlinda – Jl. Jenderal Sudirman, Beringin, Kuantan Tengah
- Wisma
Rani – Jl. Jenderal Sudirman, Teluk Kuantan
- Wisma
Jalur – Jl. Tugu Timur, Desa Koto Taluk, Kuantan Tengah
- Wisma
Berkah Mulia – Jl. Tugu Timur, Desa Koto Taluk, Kuantan Tengah
Tips: Karena Festival Pacu Jalur selalu jadi magnet
ribuan penonton, penginapan di Kuansing biasanya cepat penuh, apalagi mendekati
hari H.
Alternatif Penginapan di Pekanbaru:
Kalau penginapan di Teluk Kuantan sudah penuh, kamu bisa
mempertimbangkan untuk menginap di Pekanbaru. Kota ini berjarak sekitar 3–4 jam
perjalanan dari lokasi acara dan punya pilihan hotel yang lebih beragam serta
fasilitas lebih lengkap.
- Grand
Zuri Pekanbaru – Jl. Teuku Umar No. 7
- Aryaduta
Pekanbaru – Jl. Diponegoro No. 34
- FOX
Hotel Pekanbaru – Jl. Riau No. 147
- Hotel
Tjokro Pekanbaru – Jl. Jend. Sudirman No. 51
- Red
Planet Pekanbaru – Jl. Tengku Zainal Abidin No. 23
- Cititel
Hotel Pekanbaru – Jl. Sisingamangaraja No. 32
- Whiz
Hotel Sudirman Pekanbaru – Jl. Jend. Sudirman No. 345
Beberapa Kendala yang Perlu Diantisipasi
Walaupun seru banget buat ditonton langsung, kamu juga perlu
waspada dan siap menghadapi beberapa tantangan berikut:
- Jarak
tempuh cukup jauh dari kota besar. Dari Pekanbaru ke Teluk Kuantan
sekitar 5–6 jam via jalur darat, sementara dari Padang bisa memakan waktu
sekitar 7–8 jam.
- Fasilitas
umum masih terbatas, mulai dari jumlah hotel, tempat makan, jaringan
telekomunikasi, hingga opsi transportasi lokal.
- Cuaca
bulan Agustus cenderung tidak menentu—hujan bisa turun sewaktu-waktu
dan berisiko mengganggu jadwal kegiatan.
- Kondisi
jalan antarprovinsi dan beberapa ruas jalannya rawan longsor,
terutama saat musim hujan. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan
selalu cek update kondisi jalan sebelum berangkat.
Jangan Lewatkan Festival Pacu Jalur, Ajang Balap
Perahu Penuh Tradisi dan Semangat
Layout Venue Pacu Jalur Tradisional 2025
Tandai kalendermu dan jadikan Agustus ini momentum untuk
menyaksikan langsung warisan budaya yang sarat makna dari Riau.
Festival Pacu Jalur 2025 akan diselenggarakan selama 5 hari
penuh, Sob.
Dari 20–24 Agustus 2025 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan,
Kuantan Singingi, Riau. Rasakan atmosfer penuh semangat dan saksikan bagaimana
harmoni, kekompakan, serta seni berpadu dalam satu tradisi yang kini
mendunia.
Namun, keseruan Riau tidak berhenti di tepian sungai.
Setelah puas menyaksikan kemeriahan Pacu Jalur, ada banyak destinasi wisata
yang bisa kamu jelajahi untuk melengkapi perjalanan.
Menjelajahi Riau: Lebih dari Sekadar Pacu Jalur
- Istana
Siak Sri Indrapura
Bangunan megah yang kini difungsikan sebagai museum ini
menjadi saksi sejarah kejayaan Kesultanan Siak dan menyimpan koleksi artefak,
perhiasan, dan peninggalan kerajaan. Arsitekturnya yang memadukan gaya Eropa,
Arab, dan Melayu membuat istana ini begitu ikonik.
- Taman
Nasional Zamrud
Kawasan ini merupakan rumah bagi satwa langka seperti
harimau sumatra, beruang madu, hingga berbagai jenis burung eksotis.
Dikelilingi hutan rawa gambut dan dua danau kembar, taman ini adalah surga
alami yang masih terjaga keasriannya.
- Air
Terjun Batu Dinding
Sebuah keindahan alam yang memukau dengan aliran airnya yang
membelah tebing batu megah. Air terjun ini memiliki aliran air yang jernih dan
segar, dikelilingi hutan hijau, sehingga cocok untuk wisata alam, trekking
ringan, dan berfoto.
Nggak Bisa Datang Langsung? Tenang, Ada
Solusinya!
Buat kamu yang belum sempat datang ke lokasi, tetap bisa
menyaksikan kemeriahan Festival Pacu Jalur 2025 lewat siaran langsung di akun
Instagram @karismaeventnusantara (KEN).
Jadi, kamu tetap bisa menikmati energi, budaya, dan semangat Pacu Jalur dari
manapun kamu berada!
Jadi, pacu Jalur bukan hanya sekedar lomba perahu, tapi
bukti bahwa warisan budaya bisa tetap hidup, relevan, dan mendunia. Yuk,
lestarikan bersama!
Nah, supaya nggak ketinggalan info event seru lainnya,
jangan lupa follow Instagram @eventbyindonesia dan
TikTok @eventbyindonesia.
Di sana, kamu bisa temukan update event terkini, inspirasi destinasi, sampai
konten seru yang sayang dilewatkan!
Yuk, ajak sahabat dan keluarga untuk seru-seruan bareng
#DiIndonesiaAja. Nikmati kekayaan budaya, kuliner, musik, dan keindahan alam
nusantara lewat beragam event keren dari Sabang sampai Merauke!
???? Konten
ini diproduksi oleh @eventbyindonesia dalam
rangka mendukung pelestarian budaya lokal dan promosi Karisma Event Nusantara.
