- AHY: Spirit Kurban Pedoman Dalam Pengabdian Bernegara
- BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia
- Kisah Gayatri, Istri Raja Pertama Majapahit, Nenek Hayam Wuruk
- Ini Sejumlah Lokasi Berburu Matahari Terbit sambil Wisata Kuliner
- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
- Beras!
- BRIN Manfaatkan Drone LiDAR Pantau Keberhasilan Konservasi Hutan Mangrove
China Temukan Deposit Emas Terbesar di Dunia, Mengandung 1.000 Ton Logam Mulia

Keterangan Gambar : China menemukan deposit emas terbesar di dunia tepatnya di Provinsi Hunan yang mengandung sekitar 1.000 ton logam mulia. Foto/Mail Online
BEIJING – China menemukan deposit emas terbesar di dunia tepatnya di Provinsi Hunan yang mengandung sekitar 1.000 ton logam mulia. Deposit emas super-raksasa itu diperkirakan bernilai lebih dari USD80 miliar atau setara Rp1,3 kuadriliun.
Ilmuwan dari Biro Geologi Provinsi Hunan (GBHP) mengatakan, telah menemukan lebih dari 40 urat endapan emas di bawah ladang Wangu di Kabupaten Pingjiang, Provinsi Hunan, China bagian tengah.
Pengeboran menunjukkan bahwa sudah ada lebih dari 300 ton emas hanya di urat (endapan) yang kedalamannya kurang dari 2.000 m (6.500 kaki). Namun, pemodelan 3D lebih lanjut menunjukkan bahwa ada urat yang menampung tambahan 700 ton yang memanjang hingga kedalaman 3.000 m (9.800 kaki).
Baca Lainnya :
- Misteri Lubang Gravitasi Samudra Hindia, Ilmuwan Teliti Asal-Usulnya0
- Stasiun Luar Angkasa Internasional Bocor, Bikin NASA Ketar-Ketir 0
- Ilmuwan Temukan Alfabet Tertua di Makam Kuno Suriah dari Tahun 2400 SM0
- Ditemukan Jejak Keberadaan Air Panas di Mars 4,45 Miliar Tahun Lalu0
- Mengenal Siklon Bom yang Menghantam AS, Asal Muasal dan Dampaknya0
Sampel batuan yang diambil di lokasi tersebut menunjukkan bahwa setiap ton bijih dapat mengandung sebanyak 138 gram emas murni. Ini akan menjadi tingkat kekayaan yang benar-benar mencengangkan mengingat bijih dianggap berkualitas tinggi jika hanya mengandung delapan gram per ton.
“Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan emas yang terlihat,” kata Chen Rulin, seorang ahli prospeksi bijih di GBHP, kepada media pemerintah China dikutip laman Mail Online, Minggu (1/12/2024).
Dengan menggunakan teknik prospeksi bijih dan pemodelan geologi 3D, para ahli geologi telah memetakan struktur urat mineral (endapan) yang luas di bawah ladang emas Wangu.
Penemuan ini bahkan melampaui 900 ton yang terkubur di dalam tambang South Deep sedalam 3.000 m (6.500 kaki) di Afrika Selatan yang sebelumnya merupakan cadangan terbesar di dunia.
Para ahli geologi di balik penemuan tersebut mengatakan bahwa mungkin masih ada lebih banyak urat yang belum ditemukan.
GBHP mengatakan kepada media pemerintah bahwa emas juga ditemukan selama pengeboran di sekitar tepi lokasi, meningkatkan prospek bahwa mungkin ada urat yang belum terdeteksi.
Saat ini, tambang emas terbesar di China adalah tambang emas Xiling di Provinsi Shandong, wilayah pesisir di Tiongkok Timur. Tambang itu, kandungan depositnya sebesar 580 ton atau hanya setengah dari ladang emas Wangu.
China saat ini menjadi salah satu produsen emas terbesar di dunia, menyumbang 10 persen dari produksi global. Awal tahun ini, perkiraan telah menyebutkan total cadangan emas negara itu lebih dari 2.000 ton.
Namun, China juga merupakan pasar emas yang besar dan saat ini mengonsumsi lebih banyak logam mulia. Dalam tiga kuartal pertama tahun ini, China mengonsumsi 741 ton emas sementara hanya memproduksi 268 ton, sehingga menyebabkan impor besar-besaran.
Institut Geologi Provinsi Hunan mengatakan penemuan ini dapat menjadi 'penting dalam membantu menjaga keamanan sumber daya negara itu.' Mulai awal tahun depan, ribuan peneliti akan mulai mengebor untuk mencatat kedalaman guna mengungkap struktur lapisan batuan kilometer di bawah permukaan.
Survei selama 6 tahun ini tidak hanya akan menjawab pertanyaan ilmiah yang sudah lama ada, tetapi juga mengungkap kekayaan mineral China yang melimpah. Ini akan mengurangi ketergantungan China tersebut terhadap impor emas. (wib)
