- BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia
- Kisah Gayatri, Istri Raja Pertama Majapahit, Nenek Hayam Wuruk
- Ini Sejumlah Lokasi Berburu Matahari Terbit sambil Wisata Kuliner
- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
- Beras!
- BRIN Manfaatkan Drone LiDAR Pantau Keberhasilan Konservasi Hutan Mangrove
- Greenpeace Dukung Kongres Dunia Pertama Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dari Tiga Kawasan Hutan
Belum Tertandingi Hingga Kini, Rekor Dunia Ikan Tuna Sirip Biru Seberat 678,58 Kg Dipancing Manual
.jpg)
SUATU hari di musim gugur, tepatnya
pada 26 Oktober 1979, laut lepas Nova Scotia Kanada menjadi saksi sebuah
peristiwa bersejarah yang hingga kini belum tertandingi.
Ken Fraser, seorang pemancing tangguh asal Kanada, memulai
harinya ketika itu seperti biasa dengan harapan, joran, dan gulungan pancing.
Tapi ia tak pernah menyangka bahwa hari itu namanya akan tercatat selamanya
dalam sejarah dunia memancing.
Saat ia menarik umpan makarel di belakang perahunya, seekor
makhluk raksasa dari kedalaman menggigit kailnya. Pertarungan antara manusia
dan monster laut pun dimulai. Selama 45 menit penuh ketegangan, Fraser
bertarung dengan kekuatan luar biasa dari ikan tersebut, hanya bersenjatakan
joran dan gulungan (rod and reel).
Baca Lainnya :
- Dampak Kebijakan Tarif Impor AS Terhadap Indonesia0
- Dari Tokyo, SBY Ajak Masyarakat Dunia Kembali ke Jalur Kerja Sama, Kemitraan, dan Kolaborasi0
- Rekor Baru Bitcoin: Imbas dari Pelantikan Donald Trump?0
- Daftar Negara yang Menjadikan Bitcoin sebagai Aset Cadangan Masa Depan0
- Ladislao Jose Biro, Sang Penemu Pulpen Modern0
Akhirnya, dengan pengalaman dan kesabaran, Fraser berhasil
menarik ikan itu ke dalam perahunya. Yang tergeletak di dek bukan sekadar ikan,
melainkan seekor tuna sirip biru Atlantik (Atlantic bluefin tuna) raksasa yang
beratnya mencapai 1.496 pon (678,58 kg) atau seberat mobil kecil!
Luar biasanya, ikan tersebut tidak langsung ditimbang,
tetapi tetap berada di atas perahu selama hampir 10 jam sebelum akhirnya diukur
secara resmi. Rekor ini tak hanya mengagumkan dari sisi ukuran. Ikan ini
ditangkap dengan cara yang paling "sportif", yaitu tanpa jaring,
tanpa bantuan mesin, hanya kekuatan tangan, kesabaran, dan keterampilan.
Karena itu, International Game Fish Association (IGFA)
mengakui dan mencatat prestasi ini sebagai rekor dunia untuk tangkapan terbesar
dengan alat pancing manual (All Tackle World Record). Hingga kini, lebih dari
45 tahun tak satu pun pemancing di dunia yang berhasil memecahkan rekor
tersebut.
Tuna sirip biru Atlantik sendiri adalah salah satu ikan
tercepat dan terkuat di laut. Mereka mampu berenang dengan kecepatan hingga 70
km/jam, dan tubuhnya dirancang seperti torpedo hidup yaitu memiliki otot yang
padat, aerodinamis, dan tak kenal lelah. Berat rata-rata spesies ini biasanya
sekitar 250 hingga 450 kg.
Jadi, menangkap yang hampir 700 kg jelas di luar nalar
kebanyakan pemancing. Hingga hari ini, nama Ken Fraser tetap menjadi legenda,
dan tuna raksasanya masih menjadi kisah yang diceritakan di kalangan pemancing
profesional di seluruh dunia.
Diketahui, ada tiga spesies tuna sirip biru di
seluruh dunia. Tuna sirip biru yang sangat bermigrasi adalah raksasa di dunia
tuna, dengan ikan dewasa yang mengerdilkan banyak sepupunya. Catatan ini
mengacu pada ikan yang kadang-kadang disebut tuna sirip biru Atlantik, ikan
tunny, atau horse mackerel. Mereka ditemukan di perairan subtropis dan beriklim
sedang di Samudra Pasifik utara, Samudra Atlantik Utara, dan di Laut
Mediterania dan Laut Hitam.
Tuna sirip biru adalah bintang televisi, yang menjadi
terkenal dengan acara-acara yang menggambarkan kapten komersial mengikuti ikan
saat mereka melintasi rentang yang luas untuk mencari suhu air yang tepat dan
spesies ikan makanan favorit mereka.
Selain ukuran ikan dewasa yang besar, tuna sirip biru
dibedakan dari sebagian besar subspesies tuna dengan sirip dada pendeknya, yang
memanjang kembali ke duri kesebelas atau kedua belas sirip punggung pertama.
Tuna sirip biru tumbuh cepat; anak berusia 14 tahun dapat mencapai panjang 8
kaki dan berat 700 pon.
Selain tuna sirip biru yang disebutkan di atas, dua spesies
tuna sirip biru lainnya adalah tuna sirip biru Pasifik dan selatan.
Akan tetapi, membedakan antara kedua spesies tersebut merupakan tantangan yang
sangat besar sehingga IGFA kini mengharuskan analisis genetika menyertai setiap
permohonan untuk tuna sirip biru Pasifik yang diduga ditangkap di belahan bumi
selatan yang beratnya kurang dari rekor tuna sirip biru selatan saat ini yaitu
348 pon.
Tuna sirip biru Pasifik semakin banyak muncul di perairan
selatan. Tuna sirip biru Pasifik sering kali, tetapi tidak selalu, dapat
dibedakan dari tuna sirip biru selatan berdasarkan warna gelap lunas ekornya di
pangkal ekor. Tuna sirip biru selatan biasanya memiliki warna kuning di sana.
