- Khutbah Idul Adha, Dosen UNY Benny Setiawan Serukan Kemandirian Pangan
- Jenis Love Bird Termahal Hingga Ratusan Juta
- Kolab Anak Muda dan Petani Sukses Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina
- Prabowo: Saya Tidak Akan Tenang Sebelum Indonesia Swasembada Pangan
- Potensi Unggulan Kopi hingga Cokelat, Kawasan Transmigrasi Lembantongoa Siap Jadi Pusat Ekonomi Baru
- AHY: Spirit Kurban Pedoman Dalam Pengabdian Bernegara
- BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia
- Kisah Gayatri, Istri Raja Pertama Majapahit, Nenek Hayam Wuruk
Unjuk Rasa Anti-Yahudi Dikecam Eropa dan Dunia

PARIS - Demo anti-Yahudi yang menyeruak di dunia mendapat kecaman dari negara besar di Eropa. Kecaman tersebut datang dari Jerman, Prancis dan Italia.
Melalui menteri luar negerinya, masing-masing negara mengutuk aksi unjuk rasa yang sering berujung dengan kericuhan dan tindak kekerasan.
"Hasutan, permusuhan, serangan terhadap orang-orang Yahudi tidak memiliki tempat di masyarakat kami," sebut pernyataan gabungan tiga Menlu tersebut, seperti dikutip dari DNA, Rabu (23/7/2014).
Tidak bisa dipungkiri sejak agresi Israel dilancarkan, protes besar terjadi di beberapa negara. Di Prancis, unjuk rasa kelompok Pro-Palestina diakhiri pembakaran di sejumlah objek di depan toko yang dimiliki warga Yahudi.
Bahkan di negara ini, akibat memanasnya kondisi di Gaza, ketegangan antara kelompok Pro-Palestina dan warga Yahudi di Prancis acap kali terjadi. Prancis sendiri merupakan negara dengan populasi warga Yahudi terbanyak di Eropa.
Tidak hanya di Prancis, kondisi di Gaza pun jauh lebih buruk. Akibat pertempuran Hamas-Israel jumlah korban, khususnya dari warga sipil Palestina mencapai hampir 600 orang.
