- Belantara Foundation Bersama Mitra dari Jepang Kembali Tanam Pohon di Riau
- Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani
- Menkeu Terbitkan Aturan Penempatan Rp200 Triliun Uang Negara di Bank Umum Mitra
- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
Transformasi Transmigrasi, Mentrans: Natuna-Anambas-Barelang Jadi Poros Maritim
.jpg)
JAKARTA – Natuna, Anambas hingga Batam-Rempang-Galang akan dikembangkan sebagai poros
maritim untuk mengoptimalkan potensi perikanan laut, sekaligus menyejahterakan
nelayan setempat.
“Kawasan Barelang merupakan kawasan strategis karena
berbatasan langsung dengan Singapura, ke depan akan menjadi Kawasan
Transmigrasi Poros Maritim, dengan penyangga Kabupaten Natuna dan Kepulauan
Anambas. Saya acungi jempol pada pemerintah kota Batam, pemerintah kabupaten
Natuna dan Anambas atas kepeduliannya,” ungkap Menteri Transmigrasi M. Iftitah
Sulaiman Suryanagara dalam wawancara langsung di stasiun televisi tvOne yang
disiarkan secara nasional (25/4/2025).
Terkait masalah Rempang, Menteri
Transmigrasi mengungkapkan sudah enam kali mengunjungi dan berdialog
dengan warga di sana, baik pihak menerima hingga yang menolak relokasi.
Baca Lainnya :
- Hari Buruh 2025, Nelayan Desak Pemerintah Ratifikasi ILO K-1880
- Dampak Kebijakan Tarif Impor AS Terhadap Indonesia0
- Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota 0
- IDCI Soroti Lemahnya Peran TNI dalam Pertahanan Siber Nasional0
- Kepala BP Taskin: Desa Membantu Pengentasan Kemiskinan Lebih Kontekstual Berbasis Budaya 0
“Saya sudah sepakat dengan warga di Rempang dan Galang,
esensinya saya tangkap bahwa pada prinsipnya masyarakat tidak menolak investasi
asal tidak digusur dan digeser,” tutur Menteri Iftitah.
“Transmigrasi saat ini tidak hanya sekadar memindahkan
penduduk dari segi kuantitas, namun menciptakan wilayah dan penduduk yang
produktif juga menjadi prioritas. Program transmigrasi kini berfokus pada
penciptaan pusat ekonomi baru yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah
dan nasional,” sambung Menteri Iftitah dalam talkshow tersebut.
Menegaskan apresiasi Presiden Prabowo terhadap kinerja
Menteri Iftitah sebagai Menteri Transmigrasi, lima program unggulan juga
dijabarkan dalam talkshow tersebut yaitu Trans Tuntas, Trans Lokal,
Trans Patriot, Trans Karya Nusantara, dan Trans Gotong Royong.
Program-program ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur, tetapi juga membangun
kapasitas SDM lokal agar mampu beradaptasi dan bersaing.
“Presiden sangat support dengan program transmigrasi saat
ini, dalam rapat terbatas bersama dengan kementerian di bawah koordinasi
Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Istana beberapa bulan
lalu, Presiden Prabowo memberikan alokasi pendanaan Anggaran Belanja Tambahan
(ABT) Rp 2,388 Triliun Rupiah. Dengan dana inilah akan kami gunakan dengan
optimal dalam Transformasi Transmigrasi Baru,” tambah Menteri Iftitah.
“Transmigrasi bergerak sesuai dengan perkembangan zaman,
jangan terus jadi penonton di negeri sendiri namun harus jadi pemain di rumah
sendiri untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkas Menteri Iftitah.
