- MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
- Aktivis Ragu Soal Komitmen Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Ha
- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
Tiga Anak SMA Ini Sulap Limbah Makanan Jadi Pakan Unggas

Keterangan Gambar : Proses Pengolahan Limbah Makanan- RenewFeed
JAKARTA– RenewFeed, lembaga nirlaba yang
didirikan oleh tiga siswa SMA asal
Jakarta, yakni Sanat, Aditya, dan
Akul Punj menyatakan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1.200 kilogram limbah makanan
kemudian diolah menjadi 250 kilogram pakan unggas.
Para pendiri RenewFeed, Sanat, Aditya, dan Akul Punj menceritakan langkah
ini berawal dari kebiasaan di rumah seperti tidak
membuang-buang makanan, bahkan satu butir nasi pun tidak boleh terbuang.
Kendati demikian, di
kantin sekolah, restoran, pesta pernikahan, dan berbagai acara, mereka melihat
begitu banyak makanan yang terbuang sia-sia. Di saat yang sama, mereka juga menyadari bahwa peternakan ayam kecil
atau berbasis komunitas kesulitan bertahan karena mahalnya biaya pakan.
Baca Lainnya :
- Unas, Kedubes Malaysia, TNI AL dan KIH Tanam 10.000 Mangrove di Pesisir Kampung Bahari Nusantara0
- Gagap Urus Radiasi Radioaktif, Masih Mimpi Bangun PLTN? 0
- Masyarakat Sipil Nilai Puncak Penurunan Emisi Molor Ke 20370
- Jadi Pembina Kawasan Sungai Cipinang, MIND ID Komitmen Dukung Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan0
- Preseden Baru Pembela Lingkungan: Pengadilan Terapkan Mekanisme Anti-SLAPP Melalui Putusan Sela0
“Dari situ, kami
menyadari bahwa satu masalah bisa menjadi solusi bagi masalah lainnya. Setelah
melakukan riset mendalam mengenai solusi berkelanjutan dan melalui berbagai
tahap penyempurnaan serta prototipe, kami akhirnya menemukan solusi yang
memadukan kecintaan kami terhadap keberlanjutan dan teknologi,” terang mereak
dalam keterangan resmi dikutip Jumat(17/10/2025).
Mereka menjelaskan RenewFeed
beroperasi sepenuhnya di rumah setelah mengumpulkan
sampah makanan dari sekolah mereka sendiri, restoran lokal, warung, dan hotel.
Limbah yang mereka kumpulkan tidak lagi layak dikonsumsi oleh manusia, termasuk
sisa sayuran dan buah, kulit, ampas, dan cangkang telur.
Freddy, Manajer
Kantin di
sekolah mereka juga mengakui Sanat, Aditya, dan Akul telah mengumpulkan limbah
makanan setiap hari, yang seharusnya terbuang sia-sia.
“Kami menghargai kerja keras dan upaya
mereka,” tutur dia.
Senada, Vishal Sanadhya, Hotel Manager, Hotel Four Seasons Jakarta juga mendukung
kegiatan Sanat, Aditya, dan Akul.
“Kegiatan mereka melalui RenewFeed selaras
dengan komitmen kami untuk peduli terhadap kota kami dan mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan. Kami sangat terinspirasi melihat bagaimana
kreativitas dan tujuan dapat mengubah limbah makanan menjadi perubahan yang
bermakna bagi komunitas dan planet kita,” kata Vishal.
Setelah dikumpulkan,
limbah ini dikeringkan, didehidrasi, dan dihancurkan menggunakan teknologi yang
sedang dalam proses paten, menjadi pakan unggas siap konsumsi yang akan
disumbangkan secara gratis kepada peternakan unggas kecil/berbasis komunitas. Hal
ini menyoroti kebutuhan akan tindakan yang segera dan kolektif.
Pakan ternak yang mereka
hasilkan juga telah diuji oleh SigLaboratory di Bogor, mencakup berbagai jenis
bahan makanan umum yang mereka olah. Melalui RenewFeed, Sanat, Aditya, dan Akul
Punj berkomitmen untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan di mana segala
sesuatu dimanfaatkan sebaik mungkin dan memberi manfaat bagi banyak pihak.
Sebagai organisasi kecil yang dipimpin oleh anak muda,
para pendiri RenewFeed mengakui menghadapi beberapa tantangan di awal. Banyak
pihak awalnya skeptis, seperti restoran enggan mengubah Prosedur Operasional
Standar (SOP) yang sudah ada, dan peternakan ayam kecil enggan menerima pakan
dari sumber yang belum dikenal.
Meskipun demikian, RenewFeed tidak menyerah, mereka
terus menyempurnakan prosesnya dan mengumpulkan data untuk menunjukkan
efektivitas modelnya. Mereka juga mengadakan penggalangan dana melalui
acara-acara seperti turnamen tenis. Saat ini, RenewFeed bekerja sama dengan
restoran dan organisasi seperti Simetri Coffee Roasters, Sodexo dan Ismaya
(kantin sekolah), Hotel Four Seasons Hotel, dan lainnya.
Pernyataan tersebut telah diakui Pendiri Kertabumi Recycling Center, Ikbal yang mengelola peternakan unggas kecil sebagai penerima
hasil proses RenewFeed.
“RenewFeed telah
mengirimkan pakan unggas kepada kami setiap minggu selama 7-8 bulan terakhir.
Proyek ini menunjukkan bagaimana aksi iklim dan keamanan dapat berjalan
beriringan,” tulis dia.
Sampah makanan selalu
menjadi masalah global. Ketika 783 juta orang menderita kelaparan, ironisnya, lebih dari 1 miliar porsi makanan masih
terbuang setiap hari (UN Food Waste Index Report 2024).
Selain itu, laporan yang
sama mengungkapkan bahwa Indonesia
merupakan kontributor limbah makanan terbesar di Asia Tenggara, dengan
membuang 14,73 ton per tahun. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah
Nasional (SIPSN), limbah makanan menyumbang hampir 40 persen dari
total limbah di negara ini.
Melalui proyek ini,
RenewFeed berharap dapat berkontribusi pada tujuan Indonesia untuk mengurangi limbah makanan
sebesar 75 persen pada tahun 2045. Ke depannya, RenewFeed tidak berhenti di
sini. Mereka berencana untuk menciptakan lebih banyak ekosistem berkelanjutan
seperti ini, mengubah apa yang dulu dibuang menjadi sesuatu yang memberikan
nilai bagi komunitas maupun lingkungan.
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

