Tiga Anak SMA Ini Sulap Limbah Makanan Jadi Pakan Unggas

By abdul aziz 17 Okt 2025, 07:32:49 WIB Inspiring
Tiga Anak SMA Ini Sulap Limbah Makanan Jadi Pakan Unggas

Keterangan Gambar : Proses Pengolahan Limbah Makanan- RenewFeed


JAKARTA– RenewFeed, lembaga nirlaba yang didirikan oleh  tiga siswa SMA asal Jakarta, yakni Sanat, Aditya, dan Akul Punj menyatakan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1.200 kilogram limbah makanan kemudian diolah menjadi 250 kilogram pakan unggas.

Para pendiri RenewFeed, Sanat, Aditya, dan Akul Punj  menceritakan langkah ini berawal dari kebiasaan di rumah seperti tidak membuang-buang makanan, bahkan satu butir nasi pun tidak boleh terbuang.

Kendati demikian, di kantin sekolah, restoran, pesta pernikahan, dan berbagai acara, mereka melihat begitu banyak makanan yang terbuang sia-sia. Di saat yang sama, mereka  juga menyadari bahwa peternakan ayam kecil atau berbasis komunitas kesulitan bertahan karena mahalnya biaya pakan.

Baca Lainnya :

“Dari situ, kami menyadari bahwa satu masalah bisa menjadi solusi bagi masalah lainnya. Setelah melakukan riset mendalam mengenai solusi berkelanjutan dan melalui berbagai tahap penyempurnaan serta prototipe, kami akhirnya menemukan solusi yang memadukan kecintaan kami terhadap keberlanjutan dan teknologi,” terang mereak dalam keterangan resmi dikutip Jumat(17/10/2025).

Mereka menjelaskan RenewFeed beroperasi sepenuhnya di  rumah setelah mengumpulkan sampah makanan dari sekolah mereka sendiri, restoran lokal, warung, dan hotel. Limbah yang mereka kumpulkan tidak lagi layak dikonsumsi oleh manusia, termasuk sisa sayuran dan buah, kulit, ampas, dan cangkang telur.

 

Freddy, Manajer Kantin di sekolah mereka juga mengakui Sanat, Aditya, dan Akul telah mengumpulkan limbah makanan setiap hari, yang seharusnya terbuang sia-sia.

“Kami menghargai kerja keras dan upaya mereka,” tutur dia.

Senada,  Vishal Sanadhya, Hotel Manager, Hotel Four Seasons Jakarta juga mendukung kegiatan  Sanat, Aditya, dan Akul.

“Kegiatan mereka melalui RenewFeed selaras dengan komitmen kami untuk peduli terhadap kota kami dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kami sangat terinspirasi melihat bagaimana kreativitas dan tujuan dapat mengubah limbah makanan menjadi perubahan yang bermakna bagi komunitas dan planet kita,” kata Vishal.

Setelah dikumpulkan, limbah ini dikeringkan, didehidrasi, dan dihancurkan menggunakan teknologi yang sedang dalam proses paten, menjadi pakan unggas siap konsumsi yang akan disumbangkan secara gratis kepada peternakan unggas kecil/berbasis komunitas. Hal ini menyoroti kebutuhan akan tindakan yang segera dan kolektif.

 

Pakan ternak yang mereka hasilkan juga telah diuji oleh SigLaboratory di Bogor, mencakup berbagai jenis bahan makanan umum yang mereka olah. Melalui RenewFeed, Sanat, Aditya, dan Akul Punj berkomitmen untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan di mana segala sesuatu dimanfaatkan sebaik mungkin dan memberi manfaat bagi banyak pihak.

Sebagai organisasi kecil yang dipimpin oleh anak muda, para pendiri RenewFeed mengakui menghadapi beberapa tantangan di awal. Banyak pihak awalnya skeptis, seperti restoran enggan mengubah Prosedur Operasional Standar (SOP) yang sudah ada, dan peternakan ayam kecil enggan menerima pakan dari sumber yang belum dikenal.

Meskipun demikian, RenewFeed tidak menyerah, mereka terus menyempurnakan prosesnya dan mengumpulkan data untuk menunjukkan efektivitas modelnya. Mereka juga mengadakan penggalangan dana melalui acara-acara seperti turnamen tenis. Saat ini, RenewFeed bekerja sama dengan restoran dan organisasi seperti Simetri Coffee Roasters, Sodexo dan Ismaya (kantin sekolah), Hotel Four Seasons Hotel, dan lainnya.

Pernyataan tersebut telah diakui Pendiri  Kertabumi Recycling Center, Ikbal  yang mengelola peternakan unggas kecil sebagai penerima hasil proses RenewFeed. 

“RenewFeed telah mengirimkan pakan unggas kepada kami setiap minggu selama 7-8 bulan terakhir. Proyek ini menunjukkan bagaimana aksi iklim dan keamanan dapat berjalan beriringan,” tulis dia.

Sampah makanan selalu menjadi masalah global. Ketika 783 juta orang menderita kelaparan, ironisnya, lebih dari 1 miliar porsi makanan masih terbuang setiap hari (UN Food Waste Index Report 2024).

Selain itu, laporan yang sama mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan kontributor limbah makanan terbesar di Asia Tenggara, dengan membuang 14,73 ton per tahun. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), limbah makanan menyumbang hampir 40 persen dari total limbah di negara ini.

Melalui proyek ini, RenewFeed berharap dapat berkontribusi pada tujuan Indonesia untuk mengurangi limbah makanan sebesar 75 persen pada tahun 2045. Ke depannya, RenewFeed tidak berhenti di sini. Mereka berencana untuk menciptakan lebih banyak ekosistem berkelanjutan seperti ini, mengubah apa yang dulu dibuang menjadi sesuatu yang memberikan nilai bagi komunitas maupun lingkungan.

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment