- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Ratusan Jurnalis Terkemuka Dunia Tuntut Akses Masuk ke Gaza
.jpg)
MOSKOW - Lebih dari 100 jurnalis
menandatangani petisi yang meminta akses langsung tanpa hambatan ke Jalur Gaza,
menurut Sky News pada Senin. Petisi tersebut mendapat dukungan dari jurnalis
terkemuka dari media internasional.
Jika pihak-pihak yang bertikai mengabaikan permohonan
tersebut, para jurnalis akan memasuki Jalur Gaza tanpa persetujuan mereka
"dengan cara apa pun yang sah, secara mandiri, kolektif, atau
berkoordinasi dengan organisasi kemanusiaan atau masyarakat sipil,"
demikian bunyi petisi tersebut.
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel berhasil
menembus wilayah perbatasan dan menyandera sekitar 200 warga hingga memicu
dilancarkannya Operasi Pedang Besi oleh Israel. Operasi tersebut mencakup
serangan terhadap sasaran sipil, dan blokade total atas pasokan air, listrik,
bahan bakar, makanan, dan obat-obatan di Jalur Gaza
Baca Lainnya :
- AMAN Kecam Perusakan Situs Masyarakat Adat di Minahasa Tenggara0
- Lokasi Ini Diyakini Titik Nabi Musa Membelah Laut Merah dan Menenggelamkan Firaun 0
- Deklarasi Sorong: 7 Wilayah Adat Papua Desak Pengesahan RUU Masyarakat Adat0
- Sekolah Wong Cilik, Sandiwara Generasi (C)emas0
- Kepala BP Taskin Siap Sampaikan Keluhan Warga Adat Jimbaran kepada Presiden0
Pertempuran, yang diselingi oleh gencatan senjata jangka
pendek itu telah merenggut nyawa lebih dari 60.000 warga Palestina dan sekitar
1.500 warga Israel, dan menyebar ke Lebanon dan Yaman, serta memicu pertukaran
serangan rudal antara Israel dan Iran.
