- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Petani Muda Jambi Catat Omzet Rp1,7 Miliar, Diundang ke Sidang Tahunan MPR
(1)2.jpg)
JAKARTA - Dalam momentum peringatan
Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Pertanian
(Kementan) memberikan penghargaan kepada para Teladan Bidang Pertanian yang
telah berkontribusi nyata bagi kemajuan pangan nasional. Salah satunya adalah
Brigade Pangan Simpan Datu 3 dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi
Jambi yang sukses membukukan omzet Rp1,7 miliar dalam satu musim tanam.
Atas prestasi tersebut, sang ketua, Awaluddin Fadjar,
diundang dalam Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI 2025. Brigade Pangan yang
diketahui bergerak di bidang budidaya padi dan jasa penyewaan mesin
penggilingan ini menjadi bukti bahwa semangat juang kemerdekaan terus hidup
melalui kerja keras dan inovasi generasi muda di sektor pertanian.
“Bertani itu ada potensi cuan. Kami sudah membuktikan, kalau
dibagi ke 15 anggota, pendapatan bisa mencapai Rp20 juta per orang per bulan.
Kami ingin mengajak anak-anak muda ikut membangun ketahanan pangan. Ini bagian
dari mengisi kemerdekaan dengan karya nyata,” ujar Awaluddin di sela acara
Ramah Tamah Teladan Bidang Pertanian di Kantor Pusat Kementerian Pertanian
(Kementan), Kamis (14/8/2025).
Baca Lainnya :
- Pengawasan Program Irigasi Pompa Ditingkatkan, Kementan Fokus Selesaikan Temuan Lapangan0
- Bendungan Bulango Ulu Hampir Rampung, Siap Jadi Penopang Swasembada Pangan Gorontalo0
- Tumbuh Signifikan, Sektor Pertanian Penopang Utama Ekonomi Nasional Triwulan II-20250
- Kementan Perkuat Hilirisasi Perkebunan di Timur Indonesia0
- Transformasi Fokus Penelitian Ekosistem Gambut di Tengah Ancaman Degradasi0
Kelompok ini dibentuk pada 28 Oktober 2024 dengan anggota 15
petani milenial. Berbekal semangat gotong royong, mereka berhasil melakukan
optimalisasi lahan yang sebelumnya belum produktif dan minim infrastruktur
menjadi lahan produktif yang menghasilkan. Dengan kerja bersama, mereka mampu
mencapai produktivitas 5 sampai 6 ton per hektare, dengan total produksi
sekitar 232 ton gabah.
“Harga gabah saat ini berada di kisaran Rp6.500 per
kilogram, jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya
berkisar Rp4.000–Rp5.000 per kilogram. Kenaikan harga ini membuat pendapatan
petani semakin layak dan menambah semangat kami untuk terus meningkatkan
produksi,” ucap Awaluddin.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan Kementan
yang memberikan bantuan alat dan mesin pertanian modern, seperti traktor roda
dua dan empat, traktor krawler, combine harvester, serta pompa air. Diketahui,
sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, setiap Brigade
Pangan di seluruh Indonesia akan menerima bantuan alat mesin pertanian
(alsintan), bibit, pupuk, dan obat-obatan senilai Rp3 miliar.
“Program Brigade Pangan dari Kementan ini menumbuhkan
semangat para pemuda di Jambi untuk mau bertani. Sebagai anak petani dari desa
yang jauh dari kota, terpilih menjadi Brigade Pangan Teladan adalah kehormatan
besar apalagi di momen kemerdekaan ini. Kami ingin menunjukkan bahwa bertani
itu menjanjikan dan bisa menjadi sumber kebanggaan,” kata Awaluddin.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, mengungkapkan Brigade Pangan
Simpan Datu 3 Jambi merupakan salah satu contoh teladan dibidang pertanian yang
menjadi sosok inspiratif dan telah membuktikan bahwa kerja keras, inovasi,
serta dedikasi mampu membawa perubahan positif bagi pertanian dan bangsa.
Idha menjelaskan, terdapat 20 orang teladan yang hadir
menjadi perwakilan terbaik dari seluruh Indonesia, dipilih berdasarkan kriteria
yang ditetapkan oleh masing-masing unit Eselon I Kementan.
“Masing-masing unit Eselon I mencalonkan teladannya
berdasarkan indikator kinerja. Misalnya, untuk penyuluh, harus terbukti mampu
menggerakkan dan mendampingi petani sehingga mampu berproduksi secara
berkelanjutan,” terang Idha.
Secara umum kriteria yang ditetapkan terkait dengan dukungan
terhadap swasembada pangan dan hilirisasi sektor pertanian. Adapun para teladan
berasal dari beragam profesi seperti petani, penyuluh, pengelola kelembagaan
petani, koperasi, pengelola keuangan mikro, hingga auditor.
“Berkat kerja keras para teladan, sebagai salah satu bentuk
apresiasi, mereka akan turut dihadirkan dalam sidang tahunan MPR. Kesempatan
ini luar biasa karena tidak semua orang dapat hadir di Gedung DPR RI untuk
mendengarkan pidato kenegaraan Presiden. Dengan apresiasi ini, kami berharap
para teladan semakin mantap berkontribusi di sektor pertanian, terutama dalam
mewujudkan ketahanan pangan,” terang Idha.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi
Amran Sulaiman menegaskan keyakinannya bahwa sektor pertanian adalah kunci
perubahan besar bagi bangsa. Untuk menggapai haltersebut, peran petani muda
sangat dibutuhkan sebagai motor penggerak. "Yang bisa merubah Republik ini
adalah sektor pertanian. Ada keunggulan komparatif disana, dan Indonesia
memiliki itu," ujar Mentan Amran
