- AHY: Spirit Kurban Pedoman Dalam Pengabdian Bernegara
- BRIN-UNISBA Riset Karakterisasi Sumber Daya Geologi dan Pemanfaatan Mineral Ikutan
- Mentan Ungkap Kejanggalan Data Beras di Cipinang, Diduga Permainan Mafia Pangan
- AHY Dorong UMKM di Indonesia Maju, Berkembang dan Mendunia
- Kisah Gayatri, Istri Raja Pertama Majapahit, Nenek Hayam Wuruk
- Ini Sejumlah Lokasi Berburu Matahari Terbit sambil Wisata Kuliner
- KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Asal Malaysia di Selat Malaka
- Dari Pesisir Nusa Lembongan, PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Melalui Rumput Laut
- Beras!
- BRIN Manfaatkan Drone LiDAR Pantau Keberhasilan Konservasi Hutan Mangrove
Pengukuhan 2 Guru Besar UPN Veteran Jakarta, Prof Anter Venus: Komunikasi Berpusat pada Hati

Keterangan Gambar : Prof Dr Anter Venus MA Comm dan Prof Dr Taufiqurrohman Syahuri SH MH (memegang karangan bunga) foto bersama dengan Senat UPN Veteran Jakarta saat Pengukuhan Guru Besar, Jumat (14/2/2025). Foto/Wasis Wibowo
JAKARTA – UPN Veteran Jakarta mengukuhkan dua guru besar, yaitu Prof Dr Anter Venus MA Comm dan Prof Dr Taufiqurrohman Syahuri SH MH dalam sidang terbuka senat, Jumat (14/2/2025). Prof Anter Venus merupakan Guru Besar Bidang Sains Komunikasi FISIP UPNVJ dan Prof Taufiqurrohman sebagai Guru Besar Bidang Hukum Kenegaraan Fakultas Hukum UPNVJ.
Prof Anter Venus menyampaikan orasi ilmiah berjudul Nilai-nilai Komunikasi Keindonesiaan: Eksplorasi untuk Sebuah Model yang Sistematik. Dia membahas pentingnya pengembangan model komunikasi berbasis nilai-nilai keindonesiaan yang sistematis dan relevan dengan dinamika sosial serta budaya di Indonesia.
“Cara pandang orang Indonesia tentang komunikasi berpusat pada hati. Sebab, hati menjadi pusat emosi, moralitas, dan spiritualitas. Dari hati, nilai utama komunikasi adalah budi yang diturunkan sebagai konsep Budi Bahasa dan Budi Bicara,” katanya.
Baca Lainnya :
- Gaya Asyik Budiman Sudjatmiko Ngobrol Seru Dengan Wartawan Soal Pengentasan Kemiskinan di Indonesia0
- Libur Kecil Kaum Kusam, Hangat Reuni Pemuda RW 08, Petamburan, Jakarta di Cigamea Bogor0
- Warmindo Teman Setia Depok, Tempat Nongkrong Asyik Tidak Membuat Dompet Tipis0
- KEHATI dan Eyang Memet Kembali Tanam 100 Pohon Endemik Jawa Barat0
- Mahasiswa Universitas Indonesia Raih Penghargaan Prototype Hydrogen Fuel Cell di Qatar0
Baca juga: Gandeng Prodi Ilmu Komunikasi UPNVJ, PLN Gencarkan Sosialisasi Produk Bersertifikat SNI
Anter Venus menuturkan, sebagai nilai utama komunikasi, budi mengatur keseimbangan komunikasi antara aspek rasa (Hati) dengan rasio (Akal). Nilai utama komunikasi budi menjadi rujukan sepuluh nilai komunikasi keindonesiaan dan lima prinsip komunikasi
“Dari sepuluh nilai komunikasi keindonesiaan, di antaranya kebenaran dan kesantunan. Dalam komunikasi orang Indonesia mengedepankan kebenaran dan kesantunan. Ini berujung pada konsep komunikasi, salah satunya adalah persandingan sehingga pemahaman komunikasi mudah dibangun,” tuturnya.
Sementara itu, Prof Taufiqurrohman Syahuri menyampaikan orasi ilmiah berjudul Harmonisasi Prinsip Demokrasi, Nomokrasi dan Teokrasi untuk Hukum Kenegaraan Indonesia Berkeadilan Berdasarkan Konstitusi.
Dalam sidang terbuka yang dipimpin Ketua Senat UPNVJ Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS ARS, Prof Taufiq mengupas bagaimana ketiga prinsip tersebut dapat diselaraskan guna menciptakan sistem hukum kenegaraan yang adil dan sesuai dengan konstitusi Indonesia.
Baca juga: Dosen FISIP UPN Veteran Jakarta Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia – Belanda di Universitas Am
Pengukuhan dua guru besar sekaligus merupakan pertama kali dan bersejarah bagi UPN Veteran Jakarta. Apalagi jumlah guru besar di UPN Veteran Jakarta yang termasuk perguruan tinggi baru masih sedikit.
“Jumlah guru besar di UPN Veteran Jakarta saat ini baru ada 11 orang dan penyebarannya tidak merata. Idealnya disesuaikan jumlah jurusan yang ada, UPN Veteran Jakarta membutuhkan sekitar 35 atau 40 guru besar,” kata Anter Venus yang juga Rektor UPN Veteran Jakarta.
Sebagai solusi untuk mengatasi jumlah guru besar yang belum mencukupi, UPN Veteran Jakarta mengundang sejumlah guru besar dari kampus lain dan dari luar negeri. Sejumlah guru besar dari luar negeri yang diundang berasal dari Malaysia dan Rusia. (*)
