- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Menteri PU Pastikan Bendungan Meninting Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Lombok Barat

LOMBOK BARAT – Menteri Pekerjaan
Umum Dody Hanggodo meninjau Bendungan Meninting untuk memastikan pembangunan
bendungan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, utamanya dalam mendukung
ketahanan pangan dan ketersediaan air di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Bendungan Meninting diproyeksikan dapat mengairi daerah irigasi
seluas 1.559 Hektare (ha) yang didistribusikan melalui Bendung Penimbung,
Ketapang, dan Sesaot.
Menteri Dody mengatakan adanya suplai air irigasi yang
kontinu dari Bendungan Maninting dapat meningkatkan intensitas tanam dan
produktivitas pertanian menjadi lebih baik. “Bendungan Meninting harus
bermanfaat secara ekonomi dan juga pariwisata karena merupakan objek vital
nasional, tidak hanya irigasi tetapi juga untuk air baku,” kata Menteri
saat meninjau Bendungan Meninting, Senin (14/7/2025).
Bendungan Meninting merupakan bagian dari sistem irigasi
strategis di wilayah Sungai Lombok yang dirancang untuk mendukung ketahanan
pangan melalui pemanfaatan air irigasi secara optimal. Dengan kapasitas tampung
12 juta m3, Bendungan Meninting berpotensi memberikan manfaat untuk mengairi
daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha dan melayani luas fungsional sebesar 96.247
Ha lahan pertanian di berbagai wilayah di Lombok.
Baca Lainnya :
- Mendes: Hentikan Proses Lelang Tanah di Desa Sukaharja dan Sukamulya0
- DPR Setujui Pagu Indikatif untuk Transmigrasi 2026: Dorong Program 5T Menuju Transmigrasi Modern0
- Wagub Jateng Dorong Pengelolaan Limbah Rumah Potong Ayam Tabarruk Kudus Jadi Percontohan0
- KKP Perkuat Kelembagaan Nelayan Lewat Kopdeskel Merah Putih0
- AHY Tegaskan Pentingnya Infrastruktur Transportasi Dorong Pertumbuhan Kawasan0
Sistem irigasi teknis yang dirancang akan memanfaatkan
aliran Sungai Meninting dan Sungai Pitete untuk memastikan suplai air yang
optimal, sehingga dapat meningkatkan intensitas tanam dan hasil panen tiap
tahun. Diharapkan suplai irigasi dari Bendungan Meninting dapat meningkatkan
Indeks Pertanaman (IP) dari 280% menjadi 300%.
Kementerian PU saat ini tengah menyiapkan peningkatan
jaringan irigasi Bendungan Meninting salah satunya rehabilitasi saluran
High Level Diversion (HLD) Atas untuk Daerah Irigasi (DI) Renggung-Rutus dengan
total cakupan manfaat seluas 3.454 Ha. Diharapkan rehabilitasi DI
Renggung–Rutus juga dapat meningkatkan IP dari 250% menjadi 280%.
Menteri Dody berharap dengan rehabilitasi jaringan irigasi
Bendungan Meninting dapat memberikan manfaat melalui peningkatan Indeks
Pertanaman, sehingga berdampak positif pada peningkatan produksi padi dan
kesejahteraan petani.
“Dengan adanya Inpres Nomor 2 Tahun 2025, kita bisa bantu
irigasi yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan kebutuhan daerah,” kata
Menteri Dody.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Dody juga sempat
berinteraksi dengan para petani penerima manfaat dan menerima aspirasi para
petani untuk terus meningkatkan layanan air irigasi. Ketersediaan air irigasi
yang cukup dinilai dapat mereduksi potensi konflik antar petani pemakai air,
terutama di wilayah hilir.
Selain sebagai sumber irigasi, Bendungan Meninting juga
memiliki manfaat utama untuk mendukung kebutuhan air domestik Kabupaten Lombok
Barat hingga 2030 sebesar 150 liter/detik. Sumber air baku bendungan akan
memenuhi hingga 99.750 jiwa dengan asumsi 1 liter/detik melayani kurang lebih
665 jiwa atau sekitar 50,45% dari total kebutuhan air domestik untuk 2
kecamatan di Lombok Barat, yakni Kecamatan Batulayar dengan kebutuhan 92,66
liter/detik dan telah mendapat suplai eksisting 73,0 liter/detik, suplai bendungan
20 liter/detik serta Kecamatan Gunungsari mendapat suplai dari bendungan 130
liter/detik dan suplai eksisting 79,0 liter/detik dari total kebutuhan 204,65
liter/detik.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara
Barat Eka Nugraha mengatakan Bendungan Meninting yang terletak di Desa
Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari dan Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar
juga akan membantu Pemerintah Daerah dalam mitigasi persoalan kekeringan di
Lombok Barat serta mereduksi banjir seluas 59 Ha pada musim hujan, khususnya di
Kecamatan Gunung Sari, Lingsar, Batulayar, dan Ampenan.
“Bendungan ini dibangun untuk mendukung tiga pilar ketahanan
nasional, yaitu ketahanan pangan, air, dan energi. Bendungan Meninting juga
berpotensi sebagai sumber energi terbarukan untuk PLTS Apung 9 MW dan PLTMH
sebesar 0,8 MW,” kata Eka Nugraha. (Tri)
