- MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
- Aktivis Ragu Soal Komitmen Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Ha
- IDXCarbon Jajakan Unit Karbon 90 Juta Ton Co2e Hingga Ke Brazil
- OJK Dinilai Memble, Kini Hasil Penyelidikan Investasi Telkom Pada GOTO Ditunggu
- Suara yang Dikenal dan yang Tidak Dikenal
- Sampah Akan Jadi Rebutan Sebagai Sumber Bahan Bakar
- Tenun Persahabatan: Merajut Warisan India dan Indonesia dalam Heritage Threads
- Manfaat Membaca yang Penting Kamu Ketahui
- Kisah Hanako, Koi di Jepang yang Berumur Lebih dari 2 Abad
- Hadiri Pesta Rakyat 2 di Manado, AHY Tegaskan Pentingnya Pemerataan Pembangunan Kewilayahan
Mentan Fasilitasi Kesepakatan Bulog dan PERPADI, Serap Gabah Petani Setara 2,1 Juta Ton Beras
.jpg)
JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan)
Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya dalam menjaga kesejahteraan petani
dengan memastikan serapan gabah setara 2,1 juta ton beras.
Kesepakatan ini melibatkan Bulog dan Perusahaan penggilingan padi dan
beras di seluruh Indonesia.
Langsung di hadapan Mentan Amran, Kabareskrim Polri Wahyu
Widada, Ketua Dewan Pengawas Bulog Sudaryono, dan Direktur Utama Bulog Novi
Helmy Prasetya, sejumlah perwakilan pengusaha penggilingan padi dan beras
swasta menandatangani purchase order (PO) di Auditorium Utama Kementerian
Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (10/2).
Penandatanganan menandakan komitmen pengusaha
penggilingan padi dan beras dalam bekerja sama dengan Bulog untuk menyerap
gabah dari petani. “Bukan hanya pengusaha penggilingan gabah atau Bulog,
tetapi semua pihak wajib membeli gabah dengan HPP 6.500 per kilogram agar nilai
tukar petani (NTP) terus meningkat,” ujar Mentan Amran.
Baca Lainnya :
- Menakar Kunci Sukses Swasembada Pangan0
- Wamentan: Bulog Wajib Serap 3 Juta Ton Beras Petani0
- Mendes: Tidak Boleh Kurang, 20 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Ketahanan Pangan0
- Kejar Swasembada Pangan, Mentan dan Kapolri Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektare di 19 Provinsi0
- Badan Pangan Ajak PERPADI Membantu Penyerapan Gabah dan Beras Petani0
Ia juga menekankan bahwa keputusan ini sejalan dengan arahan
Presiden untuk mempercepat swasembada pangan. Penurunan harga gabah,
menurutnya, bisa berdampak buruk bagi petani dan perekonomian nasional. “Kita
harus jaga agar HPP tidak turun. Jika turun, dampaknya bisa memicu kemiskinan,
kesengsaraan, dan kerugian bagi petani serta negara,” tegasnya.
Dalam kesepakatan ini, pengusaha penggilingan padi sepakat
untuk menyerap gabah sebanyak 2,1 juta ton dari total target panen raya sebesar
3 juta ton beras. “Sisa 900 ribu ton akan dilakukan secara mandiri oleh
Bulog. Jadi komitmen dari pengusaha itu gabah petani setara 2,1 juta ton
beras,” ungkap Mentan Amran.
Untuk memastikan kebijakan ini berjalan tanpa hambatan,
Mentan Amran telah meminta Kabareskrim Polriuntuk mengawal proses serapan gabah
dan mencegah potensi penyimpangan
Komjen Wahyu menegaskan bahwa Polri telah melakukan
pemantauan ketat terhadap pergerakan harga dan distribusi beras. Ia juga
menginstruksikan jajaran Direktorat Tindak Pidana Khusus (Ditkrimsus) untuk
melakukan pengawasan harian guna memastikan seluruh penggilingan padi mematuhi
ketentuan HPP.
“Polri sudah melakukan pemantauan, banyak permasalahan
terkait beras yang kami tangani. Kami akan terus menekan dan memastikan
penggilingan padi tetap berkomitmen sesuai HPP,” jelas Wahyu.
Ia juga menegaskan kesiapan Polri dalam mendukung percepatan
swasembada pangan sesuai arahan Presiden dan Mentan Amran. “Kami siap mengawal
dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan
nasional,” tutupnya.(*)
.jpg)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)

