- AHY: Ini Call to Action, Kita Tidak Tinggal Diam Saat Bumi Terluka
- Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Optimistis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
- Menhut Gagas Syarat Pendakian Berdasar Level Kesulitan Suatu Gunung
- Komisi V DPR RI Desak Kawasan Transmigrasi Dibebaskan Dari Kawasan Hutan
- Pembangunan Terminal Khusus Perusahaan Tambang Nikel PT STS di Haltim Diduga Melanggar Aturan
- Greenpeace Dorong Tanggung Jawab Produsen untuk Lebih Serius Menangani Sampah Plastik
- Produksi Beras Nasional Januari-Agustus 2025 Capai 29,97 Juta Ton, Naik 14,09 Persen
- Mentan: 212 Produsen Beras Bermasalah Telah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung
- AHY Ungkap 3 Langkah Konret Tantangan Urbanisasi di BRICS
- Kemandirian Pangan, Koperasi dan Seni, Sebuah Utopia?
Menko AHY di Pembukaan ICI 2025: Infrastruktur Fondasi Pertumbuhan yang Inklusif
.jpg)
JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang
Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),
menegaskan peran vital infrastruktur dalam menentukan arah masa depan Indonesia
saat menyampaikan opening remarks pada International Conference on Infrastructure
(ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025).
Dalam pidatonya, Menko AHY menyampaikan bahwa satu dekade ke
depan akan menjadi periode krusial bagi Indonesia. "Keberhasilan kita akan
sangat bergantung pada apa yang kita bangun, bagaimana kita membangunnya, dan
untuk siapa pembangunan itu ditujukan," ujarnya di hadapan para pemimpin
nasional dan mitra internasional.
Menko AHY menyebut Indonesia saat ini berada di titik balik
sejarah sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi
menengah yang terus tumbuh. “Kita memiliki posisi strategis sebagai penghubung
antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Ini adalah momentum yang tidak boleh
disia-siakan,” katanya.
Baca Lainnya :
- AHY: Pembangunan Infrastruktur Perkuat Pertahanan Negara0
- Pemerintah Perkuat Infrastruktur Pengelolaan Sampah Lewat Teknologi0
- AHY: Terminal Ferry International Gold Coast Untuk Memperkuat Konektivitas0
- AHY: Pengembangan Rempang Eco-City Harus Inklusif dan Berorientasi Pada Kesejahteraan Masyarakat 0
- Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA di Berbagai Daerah Indonesia0
Menko AHY juga menekankan pentingnya mendukung agenda
pembangunan nasional yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. Agenda
tersebut mencakup ketahanan pangan, air, dan energi—semuanya bertumpu pada
pembangunan infrastruktur yang terintegrasi, adil, dan berkelanjutan.
Ia menggarisbawahi target ambisius pemerintah untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Untuk itu, Menko AHY menyatakan, Indonesia
tidak bisa hanya mengandalkan konsumsi domestik, melainkan harus menggerakkan
potensi ekonomi riil di semua sektor—dari pertanian, industri, pelabuhan,
hingga platform digital.
"Inilah saatnya untuk berinvestasi besar dalam
infrastruktur," tegasnya. "Kita memerlukan infrastruktur yang
memangkas biaya logistik, mendorong produktivitas, menjamin pasokan air,
energi, dan perumahan, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah."
tambah Menko AHY.
Lebih jauh, Menko AHY menekankan bahwa pembangunan
infrastruktur tidak hanya soal fisik, tetapi soal arah keadilan dan ketahanan
bangsa. “Jika dibangun dengan kebijaksanaan, ketahanan, dan keadilan,
infrastruktur akan menjadi fondasi pertumbuhan yang inklusif dan berkualitas.
Kita tidak hanya bisa mencapai pertumbuhan tinggi, tapi juga menjaganya secara
berkelanjutan,” katanya.
Konferensi ini dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil
Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR
dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota,
Bupati dan Wakil Bupati serta delegasi, para pemimpin dunia usaha, dan mitra
pembangunan.
Selain itu hampir 7.000 peserta dari 26 negara partisipan
termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea
Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam,
Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia,
Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan hadir.
ICI
2025 akan menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan
kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie
(Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation
(IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group. (hendri irawan)
