- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Atlet Kroasia Tahan Napas 29 Menit di Bawah Air, Kalahkan Mamalia Laut

PADA Juni 2025, Vitomir Maričić, atlet freediving asal Kroasia, berhasil menahan napas selama 29 menit 3 detik di bawah air, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Budimir Šobat selama 24 menit 37 detik.
Percobaan menegangkan ini berlangsung di kolam renang Hotel Bristol, Opatija, Kroasia. Sekitar seratus orang hadir menyaksikan, sementara lima juri resmi Guinness World Records memastikan setiap detik tercatat. Dalam ketenangan luar biasa, Maričić menunjukkan kendali sempurna atas tubuhnya.
Rekor ini bukan sekadar keberuntungan. Sebelum menyelam, Maričić melakukan persiapan dengan oksigen murni (oxygen-assisted static apnea), teknik yang membuat tubuh menyimpan lebih banyak oksigen dan memperlambat kebutuhan bernapas.
Hampir setengah jam manusia bertahan tanpa napas—lebih lama dibanding lumba-lumba botol atau anjing laut pelabuhan. Meski paus berparuh Cuvier bisa menyelam lebih dari tiga jam, prestasi Maričić tetap menakjubkan, hasil kombinasi latihan fisik, mental, dan ilmu pengetahuan.
Sejarah rekor tahan napas manusia terus berkembang. Pada 2009, Stéphane Mifsud (Prancis) mencatat 11 menit 35 detik tanpa oksigen murni. Rekor dengan oksigen sebelumnya dipegang Budimir Šobat selama 24 menit 37 detik pada 2021. Kini, Maričić menambah jarak hampir lima menit—lompatan spektakuler.
Maričić bukan orang baru di dunia freediving. Ia atlet dan pelatih berpengalaman, aktif menyebarkan ilmu menyelam bebas. Rekor ini menjadi bukti dedikasi panjangnya dalam olahraga ekstrem ini.
Secara ilmiah, fenomena ini menarik karena tubuh manusia memiliki mammalian dive reflex, refleks alami yang memperlambat detak jantung dan mengalihkan aliran darah ke organ vital saat wajah berada di air. Dengan latihan ekstrem, refleks ini bisa dimaksimalkan hingga batas menakjubkan.
Bagi banyak orang, menahan napas satu atau dua menit terasa mustahil. Tapi Maričić membuktikan bahwa manusia mampu menembus batas yang selama ini dianggap hanya dimiliki hewan laut.
Prestasi ini mengingatkan kita bahwa tubuh manusia memiliki potensi jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Dengan latihan, dedikasi, dan ilmu pengetahuan, batasan lama bisa runtuh—membuka kemungkinan baru dalam olahraga, penelitian, dan pemahaman tubuh manusia.
