Utang Luar Negeri Pemerintah Jadi Dongkrak Utama Cadev Tembus USD149 Miliar

By abdul aziz 07 Nov 2025, 11:03:32 WIB Ekonomi
Utang Luar Negeri  Pemerintah Jadi Dongkrak Utama  Cadev Tembus USD149 Miliar

Keterangan Gambar : Ilustrasi BI- Istimewa


JAKARTA-Bank Indonesia (BI) melaporkan  posisi cadangan devisa (Cadev)  Indonesia pada akhir Oktober 2025 tercatat sebesar USD149,9 miliar, meningkat dibandingkan posisi pada akhir September 2025 sebesar USD 148,7 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan bahwa kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

“Posisi cadangan devisa akhir Oktober 2025 setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” tulis Ramdan dalam keterangan resmi, Jumat(7/11/2025).

Baca Lainnya :

Ramdan melanjutkan, menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini ketahanan sektor eksternal tetap kuat didukung oleh prospek ekspor yang tetap terjaga serta arus masuk penanaman modal asing yang diprakirakan terus berlanjut sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang tetap menarik,” tutur dia.

Ia juga menegaskan bahwa Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Secara bersamaan, BI mengumumkan Uang Primer (M0) Adjusted[ pada Oktober 2025 tumbuh 14,4 persen secara tahuan (yoy), melanjutkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 18,6 persen (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp2.117,6 triliun.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 27,1 persen (yoy) dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,4 persen (yoy). Berdasark­an faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 Adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted).

Untuk diketahui, Uang Primer (M0) adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di Bank Indonesia akibat pemberian insentif likuiditas.

Mulai Januari 2025, Bank Indonesia melakukan penyesuaian perhitungan M0 adjusted untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perkembangan uang primer dan pengaruh dari kebijakan likuiditas yang dilakukan oleh Bank Indonesia. 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment