- Seruan Serikat Petani Indonesia Pasca Protes dan Kerusuhan Agustus
- Mendorong Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli
- UNAS dan Kedubes Malaysia Inisiasi Penanaman Mangrove di Desa Sukawali, Tangerang
- Pegunungan Dolok Paung Tidak Lagi Memberi Air Kehidupan Bagi Masyarakat Adat Huta Parpatihan
- Kembalinya Operasi PT Gag Nikel Kabar Buruk Bagi Upaya #SaveRajaAmpat
- Gatal Kepala dan Sebal
- Oki Setiana Dewi Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta
- HUT ke 24 PD, SBY Melukis Only The Strong Langsung di Hadapan Ratusan Kader Demokrat
- Greenpeace Asia Tenggara Bawa Cerita #SaveRajaAmpat ke Forum PBB, Desak Tata Kelola Nikel
- Spirit dan Kesyahduan Peringatan Maulid Nabi Musola Nurul Hikmah dan Yayasan Ihsan Nur
Tumbuh Signifikan, Sektor Pertanian Penopang Utama Ekonomi Nasional Triwulan II-2025
(1)2.jpg)
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada triwulan II-2025 kembali mencatatkan kinerja positif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi nasional tumbuh sebesar
5,12 persen (year-on-year) dan 4,04 persen (quarter-to-quarter). Di tengah
ketidakpastian global, sektor pertanian tampil sebagai tulang punggung ekonomi
nasional.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan di triwulan II-2025 mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,53
persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya mencatat 9,74 persen.
Kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 13,83
persen, menjadikannya sektor kedua terbesar setelah industri pengolahan.
Meningkatnya produksi pertanian didorong oleh berbagai
kebijakan strategis pemerintah seperti percepatan tanam, program pompanisasi,
serta peningkatan alokasi pupuk bersubsidi. Nilai tambah sektor ini naik
signifikan, dari Rp361,5 triliun pada triwulan I menjadi Rp410,4 triliun pada
triwulan II-2025.
Baca Lainnya :
- Kementan Perkuat Hilirisasi Perkebunan di Timur Indonesia0
- Ratusan Jurnalis Terkemuka Dunia Tuntut Akses Masuk ke Gaza0
- Transformasi Fokus Penelitian Ekosistem Gambut di Tengah Ancaman Degradasi0
- Bendungan Cipanas Topang Ketahanan Pangan hingga Picu Pengembangan Bandara Kertajati0
- PT Pertamina Hulu Kaltim Ajak Awak Media Melihat Langsung Fasilitas Produksi Lepas Pantai 0
Kementerian Pertanian menyambut baik capaian ini sebagai
hasil kerja keras petani dan dukungan lintas sektor. Menteri Pertanian Andi
Amran Sulaiman menyatakan bahwa pertumbuhan tinggi ini merupakan buah dari
kolaborasi nyata antara pemerintah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Pertumbuhan sektor pertanian hingga 13,53 persen bukanlah
kebetulan. Ini adalah hasil dari program-program nyata yang langsung menyentuh
kebutuhan petani. Pompanisasi, distribusi pupuk yang lebih cepat, serta
dukungan infrastruktur terbukti berdampak besar. Ke depan, kami akan terus
mempercepat langkah untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan
kesejahteraan petani,” ujar Mentan Amran.
Lebih lanjut, organisasi pangan dunia FAO dalam laporan
terbarunya menyebut bahwa produksi pangan Indonesia menunjukkan tren positif.
Produksi padi tahun 2025 diperkirakan mencapai 55,6 juta ton, sedikit lebih
tinggi dari rata-rata lima tahun terakhir. Produksi jagung juga diproyeksikan
mencapai 15,5 juta ton, naik sekitar 6 persen dibandingkan rata-rata
sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat
menuju swasembada pangan.
Secara spasial, Pulau Jawa masih mendominasi perekonomian
Indonesia dengan kontribusi sebesar 56,94 persen terhadap PDB dan pertumbuhan
5,24 persen (yoy). Namun yang menarik, Pulau Sulawesi mencatat pertumbuhan
ekonomi tertinggi secara tahunan sebesar 5,83 persen, mengindikasikan
pemerataan pertumbuhan ke wilayah timur Indonesia.
Kementerian Pertanian berkomitmen terus memperkuat program
prioritas nasional seperti perluasan areal tanam, replanting kelapa sawit, dan
modernisasi pertanian. Indonesia menatap masa depan pertanian yang lebih
produktif, tangguh, dan berkelanjutan.
